episode 17 "kencan kim 1"

238 14 1
                                    

Ina dan kim kemudian pergi ke tempat jajanan korea, disana ina membeli 1 cup besar teokbokki dengan ekstra keju kesukaan ina, lalu ina juga membeli 2 ice cream dan 1 float matcha kesukaan ina. Ina memegang sebuah 1 ice cream dan float di tangannya,  sedangkan kim membawa teokbokki dan icecream di tangannya. Mereka berjalan sambil menikmati ice cream mereka.

"Aku ingin sekali menjahilinya" dalam hati ina

Inaa menawarkan ice cream rasa matchanya ke kim

"Kim cobalah, matcha itu sangat enak, apa kamu tidak bosan dengan coklat?"

Lalu kim membuka mulutnya, ina mendekatkan ice creamnya yang sudah tinggal setengah itu, lalu ina mendekatkan ice creamnya ke hidung kim membuat wajah kim berlumur ice cream berwarna hijau, setelah melakukan itu ina tertawa kencang dan berlari menjauh dari kim, membuat kim mengejarnya.

"Inaaa, awas kamu yaa kamu!!!" Teriak kim sambil tersenyum.

Hari mulai sore, matahari hampir tenggelam, saat ina dan kim lelah karena berlarian, mereka duduk di bangku taman.

"Kimm sudah, aku lelah... hooshhh... hoshhh..." ucap ina

"Bagaimana... wajahku...lengket" ucap kim sambil mengatur nafasnya

"Aku punya tissue, akan ku bersihkan"

Ina mengambil sebuah tissue di tas kecilnya, lalu membersihkan ice cream diwajah kim, ina membersihkannya dengan pelan pelan, kim melihat ina dari dekat membuat kim terdiam kaku.

"Aku deg degan, apa yang harus ku lakukan" ucap kim dalam hati

Tiba tiba kim menyentuh pipi ina, kim mendekatkan wajahnya ke ina, dengan perlahan kim mendekatkan bibirnya, ina saat itu terlihat kaget, ia terlihat sangat kaku dan hanya terdiam. saat kim hampir menyentuh bibir ina, seseorang terlintas di pikiran ina membuat ia menoleh ke arah lain.

"Wahh kim lihatlah, matahari terbenam, indah sekali" ucap ina dengan semangat, lalu ina tersenyum ceria ke arah kim.

"Ya benar ina, sangat indah" ucap kim sambil tersenyum melihat ke arah ina.

"Senyummu sangat indah ina" dalam hati kim.

"Kenapa aku tiba tiba membayangkan khun" dalam hati ina

Kim tersenyum dan terus memandangi ina. Sedangkan ina tersenyum melihat ke arah matahari terbenam. Saat matahari sudah terbenam, dan hari mulai gelap, ina dan kim berangkat ke restaurant, kim memilih sebuah restaurant steak favoritenya. Saat sampai di restaurant, ina duduk di depan kim.

"Kim aku selalu saja di traktir, maaf aku merepotkanmu, saat gaji pertama nanti, kamu orang pertama yang akan aku traktir" ucap ina dengan semangat

"Aku akan menunggu itu inaa. Aku ingin memakan makanan indonesia" pinta kim

"Kamu mau aku membuatkannya ??" Tanya ina

"Wah itu lebih special lagi, aku sangat mau ina" ucap kim bersemangat

"Tapi aku tidak pandai memasak" ucap ina murung

"Apapun itu asal kamu yang memasak aku akan menyukainya" puji kim

"Hahahaha, jangan di muntahin yaa nantii, aku akan memukulmu sampai masakanku tidak di makan" canda ina

"Baik tuan putri" ucap kim dengan nada bercandanya, lalu mereka tertawa bersama. Saat mereka sedang asik mengobrol seorang waiters membawakan menu ke meja mereka. Kim memesan steak dan hot matcha kesukaan ina. Saat ina melihat harganya, makanan di restaurant itu harganya sekitar 500 sampai 1 juta won dengan menu daging steak, ina memikirkan daging yang sangat besar. Selesai memesan ina banyak bercerita tentang makanan indonesia, kim mendengarkannya dengan serius, saat mereka asik mengobrol, makanan yang mereka pesan datang, lalu mereka memakannya.

"Wahhh, bagaimana mungkin steak dengan potongan daging sebesar korengku saat aku jatuh dari motor berharga 1 juta won, aku bisa membeli 5 gerobak cilok dengan harga segini di indonesia" dalam hati ina

Saat selesai makan ina dan kim pulang. Mereka menaiki mobil lalu pergi dari restaurant.

"Kim, jangan mengajakku ke retaurant itu lagi" pinta ina kesal

"Kenapa ina??" Tanya kim bingung

"Bagaimana mungkin daging dengan porsi yang sedikit berharga jutaan won"

"Hahahah, inaa itu bukan sembarang daging, daging sapi itu import, belum juga sayuran yang mendampinginya, semuanya bukan dari korea"

"Mereka semua sama saja rasanya, hanya ongkos kirimnya saja yang mahal" ucap ina kesal

"Hahahaha... inaa kamu sangat lucu saat berbicara seperti itu, makan di restaurant itu setiap hari juga tidak akan membuatku miskin inaa"

"Yayayayaayaya... dasar orangkaya"

Lalu mereka banyak bercerita, sampai akhirnya mereka tiba di apartemen tempat tinggal ina.

I Need You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang