Episode 54 "seseorang tolong aku"

188 8 1
                                    

Esok pagi tiba, ina pergi bekerja seperti biasa, ia juga terlihat sangat sibuk di ruang kerjanya menyusun jadwal iklan dari idol baru asuhan Kai Entertainment.

"Ina kamu masih sibuk ?" Tanya bomi, menghampiri ina di meja kerjanya

"Iya bomi, apa kamu perlu bantuan?" Tanya ina sambil fokus dengan tumpukan kertas di mejanya.

"Tidak, aku ingin beri tahu, sepertinya nanti siang aku ada kencan dengan SOL" ucap bomi sambil tertawa kecil

"Huaaa... aku ingin bertemu sojun!!" Ucap ina kaget melihat ke arah bomi

"Tadinya aku akan membawamu bertemu dengannya, tapi kamu terlihat sibuk"

"Huaaa...bomiii bagaimana inii" ucap ina murung

"Tidak apa ina, lain kali aku akan mengajakmu lagi, selesaikan saja pekerjaanmu dulu"

"Berjanjilah padaku" ucap ina sambil memberikan jari kelingkingnya.

"Iyaa sayangku aku berjanji" ucap bomi sambil mengaitkan jari kelingkingnya di jari kelingking ina

"Aku akan menyelesaikan pekerjaanku dulu, nanti malam aku akan kembali ke kantor mengambil beberapa berkas dan pulang bersama inaa... inaa fightingg" ucap bomi dengan semangat lalu pergi.

"Iyaa, bomi jugaa" teriak ina

Ina fokus dengan pekerjaannya, hingga malam tiba.

"Huhh... akhirnyaa selesai jugaa... aku sangat fokus bekerja sampai lupa untuk minum, tenggorokkanku terasa kering" gumam ina

Lalu ina bangun dari tempat duduknya dan pergi ke pojok ruangan kerja yang biasanya terdapat air minum, namun saat itu air minum habis, membuat ina pergi ke ruang belakang dilantai bawah.

"Aku sudah lama tidak kesana, dulu aku hanya sebagai mesin pembuat kopi, bagaimana penampilan ruangan itu sekarang ya" gumam ina

Ina pergi ke lantai bawah lalu pergi ke ruangan belakang, ina memasuki ruangan itu, ada 2 staff laki-laki yang sedang membuat kopi, 1 laki laki berambut coklat, dan satunya lagi berwarna hitam pekat. ina berjalan di belakang mereka mencari sebuah gelas di lemari lalu mengambil air minum.

"Apa dia wanita bayarannya bos besar" bisik salah satu staff rambut hitam

"Kamu benar" bisik pria berambut coklat

"Katanya bos besar, dia gratis untuk para staff inti, bos yang mentraktirnya"  bisik pria berambut hitam

"Kita coba yuk" lanjut pria berambut hitam

"Ide yang bagus, aku sedang stress akhir-akhir ini karena SOL sialan" ucap pria berambut coklat

Ina yang mendengar percakapan mereka merasa terancam, ina bergegas pergi namun langkahnya tertahan karena pergelangan tangannya di genggam erat oleh pria berambut hitam, ina memberontak dan berusaha kabur, namun pria berambut coklat bergegas mengunci pintu depan, inaa berteriak dengan keras meminta tolong namun tangan pria berambut hitam membekap mulut ina, seluruh badan ina bergetar, ina memberontak namun kedua pria itu memegang ina dengan kencang. Ina di paksa duduk di lantai, pria berambut hitam duduk di belakang ina sambil menyekap mulut ina, lalu satunya lagi sibuk mengikat kedua tangan ina dengan ikat pinggang yang ia pakai, saat tangan ina sudah terikat tubuh ina memberontak membuat salah pria berambut coklat menamparnya dengan keras, ina menangis dengan kencang namun suaranya tidak terdengar.

"Kamu tutup mulutnya, pegang tangan dan badannya, jangan sampai dia berontak, nanti kita gantian" pinta pria berambut coklat

"Oke, cepatlah aku sudah tidak tahan ingin mencicipinya" ucap pria berambut hitam.

Pria berambut coklat membuka satu per satu kancing kemeja yang ina pakai sampai pakaian dalam ina terlihat.

"Wah lihat senior, dadanya besar sekali" ucap pria berambut coklat.

Lalu pria berambut hitam melepaskan genggamannya dari tangan ina, lalu menyentuh dada ina dari belakang, sementara pria berambut coklat menduduki kaki ina dan menciumi dada ina. Ina menangis dengan kencang karena perlakuan mereka.

"Seseorang tolong aku" teriak ina sambil menangis

Tak lama seseorang membuka pintu belakang. Kedua pria itu lupa bahwa ada 2 pintu di ruangan itu, kegiatan mereka terhenti, mereka kaget melihat seseorang yang datang.

"Brengsek sedang apa kalian" teriak bomi. Bomi datang lalu menginjak dan menendang kedua pria itu.

Ina bergegas melepaskan ikatan di tangannya yang sudah melonggar, lalu merapihkan bajunya dan menjauh dari kedua pria itu.

I Need You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang