Episode 94 "berdua bersama ina"

146 7 9
                                    

"Baiklah, aku juga akan bersamamu" ucap khun

"Pakai coatmu sana, lihatlah aku memakai coat" tegas ina, lalu khun bergegas masuk ke dalam kamarnya.

"Gakuat dingin banyakan gaya pengen ikut ikutan" gumam ina sambil tersenyum melihat ke arah khun. Lalu ina kembali melihat ke arah pantai dan menutup matanya. Tak lama khun menghampiri ina, memeluk ina dari belakang dan melindungi tubuhnya dengan selimut yang tebal.

"Apa yang kamu lakukan khun" ucap ina kaget membuka matanya lalu melihat ke arah khun.

"Ini sangat dingin ina" ucap khun sambil memeluk ina dengan erat dan menaruh dagunya di pundak ina. Membuat ina memalingkan wajahnya ke arah pantai.

"Kamu tidak suka udara dingin, masuklah, kalau aku suka dingin, di indonesia sangat panas, jadi aku jarang sekali merasakan udara sedingin ini"

"Aku ingin bersama ina sedekat ini, nanti siang dan seterusnya kita tidak akan bisa sedekat ini" ucap khun

"Khunn kamu tidak tahu bagaimana kondisi jantungku saat sedekat ini!!!" teriak ina dalam hati.

"Jantungku berdetak lebih cepat saat sedekat ini dengan ina" celetuk khun membuat ina terdiam kaku.

"Sii khun ini mengganggu saja, pikiranku kacau!!!" teriak ina dalam hati. Khun memeluk ina dengan erat, menutupi tubuh ina dengan selimut, lalu khun membenamkan wajahnya di pundak ina.

"aku suka saat aku bisa menghangatkan tubuh ina dari kedinginan, aku suka saat menutupi tubuh ina yang basah seperti kemarin, aku suka menggendong ina, aku suka makan bersama ina, aku suka memeluk ina, aku suka mencium ina." Gumam khun, membuat ina membalikkan badannya ke arah khun dan memeluk khun. Khun melihat ke arah ina, namun ina membenamkan wajahnya di dada khun, Khun memegang wajah ina, ingin melihat wajah ina.

"Jangan lihat wajahku sekarang, wajahku memerah" ucap ina lalu membenamkan wajahnya di dada khun.

"Kenapa?? Apa ina sakit ??? Ina kedinginan???" tanya khun khawatir.

"Aku malu bodoh, jangan berkata seperti itu lagi, jantungku berdetak lebih cepat, pikiranku kacau, aku jadi salah tingkah, aku jadi tidak fokus" teriak ina sambil memeluk khun dengan erat. Membuat khun tersenyum.

"Aku senang ina merasakan hal yang sama denganku, kak oh soo bilang ina mencintaiku karena aku adiknya bukan lelakinya, jika ina tidak merasakan hal yang sama sepertiku, berarti ina mencintaiku sebagai adik."

"Bodoh, aku sudah bilang berkali kali aku mencintaimu, kenapa kamu percaya sekali omongan kak oh soo, aku akan memukulinya nanti." Ucap ina kesal. Khun mencium rambut ina lalu memeluk ina dengan erat.

"Aku suka wangi rambut ina, wanginya seperti aroma segar dipagi hari" ucap khun

"Yang kamu cium itu aroma pantai khun bukan rambutku" ucap ina lalu melihat ke arah khun.

"Tidak inaa itu benar aroma rambutmu" tegas khun.

"Kamu akan menyesal mengatakan rambutku wangi, aku itu jarang keramas, dan jika wangi itu adalah suatu kebetulan" ucap ina.

"Ihh inaa aku yang mencium rambutmu, kenapa kamu tidak percaya rambutmu itu wangi." Ucap khun kesal seperti anak kecil yang sedang marah.

"Lucunya" ucap ina tertawa menatap khun. Ina memindahkan kedua tangannya, dari pinggang khun ke leher khun, ina berjinjit berusaha mendekatkan wajahnya ke arah khun, khun tersenyum pada ina lalu mendekatkan bibirnya ke arah bibir ina, dengan cepat khun mencium bibir ina, khun lebih membungkuk agar ina tidak berjinjit, khun memeluk ina dengan erat dan menutupi tubuh ina dengan selimut, lalu mereka berciuman. Bibir mereka saling berpagutan dan tubuh mereka saling memeluk. Tak lama seseorang di belakang khun datang menghampiri mereka.

"Enaknya yang pacaran, akumah kerja terus bolak balik jeju seoul yang punya kerjaan malah cium ciuman disini" ucap seseorang membuat khun dan ina kaget, mereka mendorong satu sama lain dan berjauhan.

"Ehhh kayanya aku ganggu yaa, aduuu maaf deh, lanjutin ajaa"

"Apa sihh kak oh soo" ucap khun malu

"Aku kekamar dulu" ucap ina lalu bergegas masuk ke kamarnya sambil menunduk malu, membuat oh soo tersenyum.

"Duhh kayanya sukses besar nih rencananya" ucap oh soo sambil tersenyum menatap khun.

I Need You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang