Sepatu

5.1K 479 25
                                    

Jam kosong adalah surga bagi para pelajar, apalagi tanpa disertai tugas yang harus dikerjakakan. Di kelas Gracia dan Shani tak terkecuali, meskipun mereka termasuk kelas Ipa, tapi tetap saja tak ada yang bisa membohongi nikmat jam kosong tanpa tugas.

Ada yang bergosip, ada yang dandan, bahkan anak cowok sudah bergerombol di pojok sambil memainkan kartunya. Aurel langsung mengambil gitarnya di meja belakang, menuju mejanya. Gracia sengaja memutar kursinya menghadap belakang, agar mudah untuk mereka mengobrol.

"Shan, putar kursinya dong. Sekali kali gak belajar sama gak baca novel gak papa kali Shan" Gracia mengamati tingkah sahabatnya yang masih sedikit perubahan, hanya pada rambutnya, tapi sikapnya tetap saja kaku dan pendiam.

Dengan pelan pelan, Shani memutar kursinya menghadap belakang, mengundang seringaian dari Aurel dan Angel. "Ciee Shani kok nurut banget sih sama Gre, padahal dulu kan acuh banget ya sama kita"

"Beda lah, kan Gre kan sahabatnya, atau mungkin ehem ehem nya" kalimat Aurel diakhiri dengan seringaian, membuat Shani salah tingkah.

Melihat Shani seperti itu, dia terkekeh. "Udah ayo mulai, mau nyanyi apa?"

Aurel lalu mencoba memetik beberapa kali, lalu setelah pas, sebuah instrumental yang sangat Gracia dan Shani kenal mengalun.

Kita adalah sepasang sepatu
Selalu bersama tak bisa bersatu
Kita mati bagai tak berjiwa
Bergerak karna kaki manusia

Lagu dimulai dengan pas dan indah oleh Aurel, Shani merasa ini adalah lagu sindiran untuk dirinya dan Gracia. Dia menoleh, tapi sahabatnya terlihat biasa saja.

Aku sang sepatu kanan
Kamu sang sepatu kiri

Angel menyambungnya tak kalah bagus, Gracia lalu berdehem, bersiap melanjutkan. Pandangannya terarah pada Shani yang kebetulan meliriknya. Dia tersenyum melihat Shani menaikkan kacamatanya yang tidak turun sama sekali, pertanda sahabatnya itu sedang salah tingkah.

Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan

Gracia melanjutkan bait lagunya sambil matanya tak berhenti menatap Shani, membuat yang ditatap semakin salah tingkah. Duo A, yang menangkap sinyal mencurigakan bertatapan heran, sambil Aurel tetap memetik gitarnya. Seringaian muncul di wajah mereka kala melihat tatapan yang Gracia layangkan pada Shani, dan diperkuat dengan tingkah Shani.

Kita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa apa
Terasa lengkap bila kita berdua
Terasa sedih bila kita di rak berbeda
Di dekatmu kotak bagai nirwana
Tapi saling sentuhpun kita tak berdaya

Mereka bertiga, minus Shani, menyanyikan bagian reff bersama sama. Menikmati jam kosong sebaik mungkin, suara mereka Mencuri sebagian perhatian di kelas karena petikan dan suara indah mereka. Mata Gracia dan Shani kembali beradu, tanpa sadar emosi mereka ikut menyatu bersama lagu ini. Gracia lalu tersenyum, melantunkan bait terakhir.

Cinta memang banyak bentuknya
Mungkin tak semua bisa bersatu

Setelah menyelesaikan lagu, Aurel dan Angel menyeringai.

"Kalian berdua ada apa apa kan?, udah gak usah bohong" todongnya pada Gracia dan Shani.

Gracia segera mengalihkan padangannya, dia tersadar menatap Shani terlalu lama, "Iyalah, dia kan sahabat lama gue, gue balik kesini juga karena dia" jawab Gracia santai.

Berbeda dengan Gracia, Shani tak sepintar itu untuk ngeles. "Gracia bener" hanya itu kata yang keluar darinya.

Angel menatap mereka dengan menopangkan dagunya. "Kalian gak usah bohong, kita gak masalah kok kalo kalian ada apa apa" dia lalu menyeringai.

Comfort ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang