Flashback

8K 601 24
                                    

5 tahun lalu

Shani menatap cemas ke atas pohon mangga tetangganya. Disana, seekor anak kucingnya mengeong karena tidak bisa turun. Dia tidak bisa memanjat, ayahnya sedang kerja dan sudah pasti mamanya juga tak bisa membantu.

'Ngeong ngeong'

"Kan tadi udah aku bilang jangan naik, bandel sih. Liat, gak bisa turun kan." omel Shani kepada kucing itu.

Ngeong ngeong

"Kucingnya gak bisa turun ya kak?"

Shani berbalik, ternyata yang menyapanya adalah anak perempuan yang masih memakai seragam SDnya. Shani menghela nafasnya, "iya nih, aku mau nolongin tapi gak bisa manjat"

Tanpa pikir panjang, Anak SD itu melepas roknya, menyisakan celana pendek diatas paha dan kemeja putihnya. Shani menatap bingung.

"Kamu mau ngapain?"

"Mau nolongin kucing itu lah"

"Eh jangan, nanti kamu jatoh. Nunggu papa aku aja" cegah Shani.

Shani hendak menahan anak itu untuk manjat, tapi anak itu bukannya menurut, malah menaruh roknya di tangan Shani.

"Bawain rok gue bentar ya kak"

Setelah menyerahkan roknya pada Shani dia lalu mulai memanjat. Kok jago manjat sih, wah cewek langka ini. Batin Shani.

Shani kini menatap cemas ke arah anak Sd itu, nanti kalau jatuh pasti dia yang dimarahi. Anak Sd itu mulai meraih kucing Shani di dahan depannya.

"Sini pus, kita turun ya" setelah memastikan anak kucing itu aman dalam gendongannya, anak Sd itu mulai turun perlahan.

Hap

Dengan mudah anak Sd itu mendarat di depan Shani sambil menggendong kucing itu. Anak Sd itu tersenyum pada Shani, seolah menunjukkan bahwa kekhawatiran Shani tidak terjadi.

Shani mengambil kucingnya dan menyerahkan rok anak itu. "Makasih ya, nama kamu siapa?"

Setelah memakai roknya, anak Sd itu menatap Shani. "Nama gu Gracia kak, senang bertemu kakak" seusai mengatakan itu, Gracia berjalan meninggalkan Shani.

Setelah pertemuan itu, Shani kembali melihat Gracia sedang sendirian bermain ayunan di taman. Shani menghampiri Gracia dan duduk di samping Gracia.

Shani tersenyum. "Hai Gracia, kita ketemu lagi. Kok sendirian?"

"Iya kak, temen temen jauhin gue"

Shani kaget. "Loh kenapa?"

"Karena gue anaknya ketua Jellyfish. Mereka jadi takut sama gue. Hhhhh"

Kekagetan Shani bertambah saat mengetahui fakta itu, Jellyfish adalah gangster terkenal di kota ini. Tapi keberadaan Gangster itu justru membantu warga, karena sejak ada gangster itu, preman semakin berkurang di kota ini. Lagipula nama Jellyfish itu sedikit imut menurut Shani.

"Aku mau kok jadi temen kamu" entah kenapa Shani bisa berkata seperti itu, mungkin saja karena kasihan melihat Gracia.

Gracia menatap Shani girang. "Yang bener kak?"

Shani mengangguk. "Tapi jangan panggil kak, panggil Shani aja."

"Iya kak, eh Shan. Kelas berapa?"

"Harusnya kelas tujuh, tapi aku homeschooling"

"Gak pengen sekolah formal?"

Shani menghela nafasnya, "pengen sih, tapi kata papa nanti aja pas SMA. Kamu kelas 6 kan?"

Comfort ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang