Birthday

5.2K 461 10
                                    

Hari Jumat memang hari yang ditunggu setiap orang, selain karena besoknya hari libur, di hari Jumat bisa dikatakan hari santai. Ya, sangking santainya itu bisa menyebabkan macet dimana mana.

Bagi Gracia, Jumat kali ini adalah surga baginya. Karena Jumat ini sekolah dia libur, entah alasannya apa, dia tidak peduli. Tubuhnya masih bergelung di bawah selimut, rasanya nyaman sekali setelah tadi malam begadang karena ikut sang ayah.

Getaran ponselnya perlahan mengembalikan kesadarannya. Tangannya meraba raba nakas. Tanpa melihat nama pemanggil, dia mengangkatnya.

"Hallo" sapanya dengan suara serak.

"Gawat banget Gre, lo harus cepetan bangun sekarang!!" teriakan Aurel di seberang membuat Gracia tersadar sepenuhnya.

"Ada apa?"

"Shani tenggelam di kolam dan ortunya lagi gak ada"

Mendengar nama Shani, Gracia segera melempar ponselnya dan berlari ke rumah Shani. Tak peduli dengan rambutnya yang acak acakan dan masih memakai piyama.

Sapaan dari satpam Shani dia hiraukan, dia tetap berlari ke samping rumah Shani yang langsung terhubung ke kolam renang.

Byuurr

Dia menyelam, mencari keberadaan Shani di dasar kolam. Gracia membelalakkan matanya melihat tubuh Shani di dasar kolam. Dengan segala usaha, Gracia membawa Shani kembali ke permukaan. Angel dan Aurel dengan sigap membantunya.

Gracia segera naik dan melakukan CPR, dia dengan panik memompa dada Shani berkali kali. Saat akan memberi nafas buatan, Gracia mematung. Setelah sadar akan sesuatu Gracia melemas dan ikutan berbaring disamping Shani. Mengundang desahan kecewa dari duo A, karena gagal melihat Gracia mencium Shani.

"Bodoh banget gue sampe gak sadar kalo gue lagi dibodohin. Sangking paniknya, sampe gue gak sadar kalo Shani itu bisa renang. Bangun udah Shan, gue udah tau."

Shani membuka matanya, dia lalu bangun dan nyengir menatap Gracia. "Maaf, ini idenya mereka."

Angel dan Aurel menampakkan wajah tak berdosanya. Mereka meneliti Gracia yang sudah basah semua, piyama yang dipakai Gracia menandakan bahwa Gracia baru saja bangun.

"Happy birthday to you, Happy birthday to you."

Tanpa diduga, mama Dira keluar sambil membawa kue tart dan menyanyikan lagu birthday diikuti oleh Shani dan duo A. Gracia menutup mulutnya tak percaya. Jadi sekarang adalah hari ulang tahunnya. Bagaimana dia tidak mengingatnya, ah mungkin karena selama ini dia cuek saja.

"Ayo sayang make a wish, lalu tiup lilinnya" ujar Dira.

Gracia menyatukan kedua tangannya dan memejamkan matanya. Setelah selesai membuat permohohan, dia segera meniup lilinnya.

Fiuh

Mereka bertepuk tangan bersama, Dira mengelus kepala Gracia. "Selamat ulang tahun ya sayang, semoga kamu selalu diberi kesehatan dan umur yang berkah. Makasih sudah hadir dan memberi kebahagiaan dalam hidup keluarga kita, bagi tante kamu itu sudah seperti anak sendiri. Sekali lagi selamat ulang tahun ya sayang"

Mata Gracia berkaca kaca, Saat Gracia hendak memeluk Dira, Aurel menahannya. "Badan lo basah dodol"

Dira tersenyum melihat interaksi mereka, lebih baik sekarang dia pergi, berikan ruang pada yang muda.

Aurel malah menubruk Gracia, tak peduli jika bajunya ikut basah. "Hbd ya my new preen, bagi gue elo itu pahlawan dalam keseharian sekolah gue. Makasih ya buat semua contekannya selama ini, semoga elu sehat selalu. Dan.... Jangan lupa cepet kasih Shani kepastian." Aurel melepas pelukannya, menepuk pelan bahu Gracia.

Comfort ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang