"Aku cinta kamu, Le...." gadis itu membulatkan matanya tak percaya.
"K-Kakak serius...?? Ini salah, Kak." lelaki itu menggeleng.
"Aku tak bisa melawan perasaan ini. Rasa ini terlalu kuat. Aku tak bisa terus-terusan membohongi hatiku." gadis itu terdiam sejenak. Tangan besar si lelaki meraih kedua tangan putih halus itu ke dalam genggaman hangatnya. Matanya menyorot tajam sang gadis. Tak ada canda sedikit pun di sana.
"Kumohon, bertahanlah denganku! Aku janji untuk memperjuangkan semua ini." gadis itu menatap sendu si lelaki.
"Semua ini terlalu mustahil untuk dijalani, Kak."
Ini sequel dari cerita "The Second". Bagi yang udah minta cerita ini semoga suka ya sama ceritanya :) Mohon dimaklum kalau masih kurang bagus atau menarik. Selamat membaca all reader :)
KAMU SEDANG MEMBACA
This Love
RomanceCinta itu bagaikan angin, tak pernah bisa diatur ke mana arahnya, ke mana dia ingin berlabuh. Kita tak pernah bisa mengatur hati kita untuk jatuh cinta kepada siapa. Lea tak pernah berpikir dalam hidupnya akan merasakan semua ini, merasakan sebuah p...