24. Maafkan Kami

2K 120 4
                                    

Panji menatap rumah besar di depannya. Sejak dari kemarin ia hanya memandangi saja tanpa berani masuk ke dalam setelah kejadian itu. Ayahnya melarangnya sementara waktu untuk berkunjung ke sana sebelum ia dan Lea benar-benar mengakhiri hubungan terlarang mereka. Mungkin sampai kapan pun ia tak akan pernah bisa untuk mengakhiri kisah cinta mereka yang rumit itu. Dan sekarang ia datang ke sini dengan segudang rencana yang sudah ia susun. Percakapannya dengan Tiffany di kafe itu sehari yang lalu telah memberikannya setitik harapan. Ia bersyukur Lea mempunyai sahabat sebaik dan pengertian seperti Tiffany yang bisa diandalkan dalam keadaan sulit seperti sekarang ini. Begitu mendengar Lea akan segera diberangkatkan ke Inggris besok dari mamanya membuatnya benar-benar kalang kabut. Ia langsung menghubungi Tiffany untuk segera membantunya agar Lea tidak jadi dikirim ke negara asal kakeknya tersebut. Katakanlah ia nekat dan ia tak peduli akan hal itu. Ia sudah memikirkan hal ini matang-matang, ia tak akan membiarkan Lea pergi lagi darinya untuk kesekian kalinya.

"Apa rencana Kakak selanjutnya?" tanya Tiffany. Panji terlihat berpikir sejenak.

"Aku akan membawa Lea pergi bersamaku." Tiffany membulatkan matanya terkejut mendengar ucapan nekat lelaki di depannya itu.

"Ka-Kakak gak salah, 'kan? Itu nekat sekali. Bagaimana dengan keluarga kalian nanti?" ucapnya. Panji terdiam sejenak. Ia menghela nafasnya.

"Aku gak punya cara lain lagi, Fan. Cuma ini satu-satunya jalan agar aku dan Lea tidak dipisahkan." Tiffany menghela nafasnya. Benar-benar cinta yang rumit seperti Romeo dan Juliette karena terhalang restu.

"Bantu aku untuk membawa Lea kabur, Fan." gadis itu menatap Panji.

"Tapi, Kak—"

"Kamu jangan khawatir. Biar aku yang menanggung semuanya. Kamu tak akan terlibat lagi dalam masalah kami setelah kamu membantu yang satu ini. Aku mohon, Fan...." Tiffany tak tega melihat raut putus asa di wajah lelaki itu. Haruskah ia ikut terlibat dalam hubungan terlarang mereka? Apa yang akan ia katakan nanti pada keluarga sahabatnya jika ia menjadi salah satu yang membantu melancarkan aksi nekat mereka ini? Ia benar-benar dilema.

"Tolonglah kami, Fan. Cuma kamu yang mau mengerti kondisi kami saat ini." Panji tak peduli lagi dengan image-nya yang dikenal cuek seperlunya, tegas, dan tak pernah memohon kepada orang lain. Tapi kali ini demi Lea, ia melupakan sejenak harga dirinya dengan mengemis bantuan kepada orang yang dipercaya adiknya tersebut. Tiffany terlihat berpikir, menimbang-nimbang apa ia harus membantu mereka atau tidak. Pada akhirnya ia mengangguk membuat Panji tersenyum lega. Semoga keberuntungan berpihak padanya kali ini.

"Aku punya sepupu di Palembang. Dia nikah sama orang sana dan ikut suaminya tinggal di sana. Aku bisa hubungin dia kalau Kakak berminat untuk pergi ke sana, nanti dia yang akan bantu kalian di sana. Bagaimana, Kak?" tanyanya. Panji berpikir sejenak, mempertimbangkan apakah di sana tempat yang aman untuk ia dan Lea memulai hidup baru tanpa terlacak oleh keluarga mereka. Sebisa mungkin ia harus menyembunyikan dirinya dan Lea di tempat yang terpencil dan sulit untuk ditemukan mereka.

"Apa sepupumu tinggal di daerah kota atau desa?" tanyanya memastikan.

"Dia tinggal di desa. Aku menjamin kalian akan aman di sana, karena areanya cukup jauh dari kota dan butuh perjalanan lama lagi dari kota untuk menuju ke sana. Desanya cukup terpencil." Panji menghela nafas lega.

"Alhamdulillah. Baiklah, aku akan membawa Lea ke sana. Tapi jangan beritahu sepupumu tentang status kami yang sebenarnya, bilang saja kalau kami adalah sepasang kekasih yang tidak mendapat restu untuk hubungan kami dan meminta dia untuk membantu kami memulai hidup baru di sana." ucapnya yang diangguki oleh Tiffany. Ia juga tidak akan segamblang itu memberitahukan status mereka sebenarnya yang kakak adik. Bisa ditanya macam-macam ia yang hanya semakin membuat rumit saja. Ia sudah cukup rumit dengan melibatkan diri di dalam hubungan rumit kedua orang itu, jangan ditambah lagi. Panji bersyukur karena kali ini ia diberi kelancaran untuk tetap mempertahankan Lea di sisinya.

This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang