#Rabu_IntuisiWLI

3 2 0
                                    

Hari ini, Wattpad Lovers Indonesia memberikan tema berupa 'Intuisi'. Karya tulis di bagian ini ditulis dan dipertanggung jawabkan oleh penulisnya di grup Wattpad Lovers Indonesia.

Untuk kamu yang belum 'Join' ayo buruan gabung bersama kami di Facebook, dan untuk kamu yang mengikuti Daily Writter. Semangat yak! :)

--

1. Bayu Kholil -- KholilYukho

Tajuk : Intuisiku

Sepatu beralas tebal itu berdetak ketika aku melangkah cepat di jalan. Dengan guyuran hujan yang deras seperti air mataku kali ini. Semuanya terasa sakit, perih sekali. Seakan tidak ingin berhenti untuk terus menjauh darinya.

"Tunggu Na, tunggu!"

Lelaki itu terus mengejarku. Tidak peduli hujan di awal musim dingin yang menusuk badan. Ingin segera aku berbalik arah. Menampar wajahnya dengan tas selempang yang kubawa. Mencaci maki, meludahinya.

Aku dulu percaya, sangat percaya dengan instuisi yang kumiliki. Dan ternyata terbukti banyak, ia lelaki yang baik, penuh kejutan, romantis dan mungkin tiada tergantikan. Kami tidak menjalin hubungan spesial layaknya orang pacaran ala remaja labil. Ia yang berjanji untuk menikahiku ketika tamat S2.

Seluruh otakku kacau. Mengingat kenangan yang pernah kami lalui bersama. Ketika boneka beruang lucu di serambi rumah saat hari ulang tahun, ketika ia datang berkunjung untuk bertemu orang tuaku. Intuisi itu selalu dia, dan pasti benar.

Hanya kali ini, aku menyesal untuk tidak mempercayai intuisiku dari awal. Selalu ada peluang, kemungkinan bahwa ia bertemu perempuan lain di Seoul. Yang lebih cantik dibanding diriku.

"Tunggu, Yorna." Ia kini menggenggam tanganku.

Deru nafas yang memunculkan uap dingin, hujan es yang mengguyur kami berdua. Apa ini balasannya, kenekatanku untuk bertemu setelah hilang kabar selama sebulan?

"Aku bisa jelaskan semuanya," ucapnya dengan nafas menggigil.

"Kamu jahat! Pergi, aku benci! Pembohong!" Pukulan lemah mendarat di jaketnya. Kaos tangan yang kukenakan terasa kaku.

"Tunggu, biar aku jelaskan. Dia sepupuku di Seoul. Kami memang sering bersa-" Suara itu makin lemah, penjelasan tadi terpotong. Matanya tertutup dan pingsan akibat kedinginan di tengah hujan.

--

2. Noe Nathanagara -- mustolihsenja

Tajuk: The King (fanfic fate series)

Kota Fuyuki, 02:45 a.m

Masih terlalu pagi untuk keluar, tapi kata seorang servant--roh pahlawan lebih tepatnya, sesuatu yang buruk tengah dimulai. Servant Caster tengah memulai sebuah ritual terlarang, tepatnya pemanggilan monster mitologi.

Awan merah melingkar di atas sebuah danau sebelah barat kota.

"Biar aku saja yang mengemudi, Master."

"Tapi, Saber ...."

"Aku hanya perlu duduk di tempat kemudi, maka intuisiku akan menyelesaikan semuanya. Tidak ada kendaraan yang tidak bisa ku kendarai, itulah kemampuan khususku, Master."

Jika dia sudah berkata begitu rasanya aku tidak perlu meragukannya. Meskipun aku belum tahu siapa identitasnya sebagai pahlawan di masanya.

Saat pertama kali melihatnya, lewat ritual pemanggilan yang kulakukan tanpa sengaja, aku sedikit meragukannya. Dia hanya seorang gadis muda, membayangkannya mengayunkan pedang saja sudah membuatku ragu. Tapi dia bertarung dengan sangat baik. Bahkan bisa memukul mundur lawannya. Seorang heroic spirit kelas lancer, Putera Cahaya dari Irlandia.

The Daily Writer WLITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang