#Senin_MimpiWLI

399 38 13
                                    

Hari ini, Wattpad Lovers Indonesia memberikan tema berupa 'Mimpi' dan tema bulanannya ialah 'Hujan'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, Wattpad Lovers Indonesia memberikan tema berupa 'Mimpi' dan tema bulanannya ialah 'Hujan'. Karya tulis di bagian ini ditulis dan dipertanggung jawabkan oleh penulisnya di grup Wattpad Lovers Indonesia. 

Untuk kamu yang belum 'Join' ayo buruan gabung bersama kami di Facebook, dan untuk kamu yang mengikuti Daily Writter. Semangat yak! :) 


 1. Ria Alfiria -- Alf_17

Tipisnya pemisah antara kau dan aku. Tenggelam bersama, tapi tak pernah bisa bersatu. Aku lelah menunggumu kembali, aku lelah menanti hadirmu lagi. Karena aku tahu pasti, semua itu tak akan terjadi.

Di bawah rinai hujan yang turun. Aku memejamkan mata. Di bawah pohon rindang yang dulu pernah menjadi saksi kebersamaan kita. Kini, aku berharap kembali bahwa kau bisa pulang.

Walau hanya dalam mimpiku saja kau bisa terlihat nyata. Sanggup kudekap dan kita bersama meski sementara. Itu semua cukup, karena setidaknya, kamu bisa hadir dalam dunia yang sama denganku.

Meski, ketika aku terbangun nanti. Semuanya sepi, dingin menusuk hingga tulang ini, dan kau tak lagi ada di sisi. Tak akan pernah ada, karena kau telah mati.


2. Queena Yesie Al-Safiroh -- yesie_safiroh229

Hujan membuatku enggan beraktifitas dan lebih melilih untuk menarik selimut kemudian berjalan-jalan di alam mimpi. Dan dari inilah semua harapan itu berawal, pasca aku lebih memilih pergi meninggalkanmu dari pada selalu tersakiti.

Aku tengah duduk di sebuah bangku taman dengan membawa buku catatan dan sebuah bolpoint. Tak lama setelah itu aku melihatnya. Ia orang yang sangat aku sayang, Orang yang selalu kudamba, kupuji, kucinta, bahkan ku puja.

Seketika aku menarik kedua sudut bibirku hingga senyuman sudah terulas disana, namun aku sadar...Kini kau telah memilihnya, memilih seseorang yang baru kau kenal, seseorang yang sama sekali kau tak pernah berbincang dengannya. Seseorang yang membuatku berfikir selama 31 bulan lamanya, kau memberiku cinta yang tak pernah tulus.

Namun, tunggu! mengapa kau berjalan kesini? Oh tidak cukup, menjauhlah, aku mohon pergi. Aku tak ingin kau melihat air mataku mengalir... "Aku benar-benar merindukanmu dan ingin membahagiakanmu!" Aku tertegun namun ia langsung menarik tanganku dan membawaku menikmati hidup yang dulu pernah kami lakukan.

Oh aku bermimpi, tak apalah setidaknya aku bahagia, sebab aku tahu dunia nyataku tak semanis mimpi-mimpiku.

3. Veb Septi -- Septxr

Aku pernah ditanya apa impianku dan aku menjawab aku ingin menjadi seorang guru. Impian yang terlalu umum? Ya, impian yang paling sering disebut anak-anak pada umumnya.

Aku masih terlalu kecil untuk menentukan apa impianku sebenarnya. Hingga aku  menduduki bangku kelas sembilan, aku menyadari sesuatu. Aku ingin menjadi penulis.

Sepulang sekolah mamaku tiba-tiba berbicara bahwa aku sudah harus menentukan jenjang pendidikanku setelah lulus SMP. Aku mengatakan aku ingin masuk ke SMA jurusan bahasa. Dan tentu saja mamaku menolak. Sedih rasanya.

Saat aku duduk di bangku kelas dua belas, mama kembali lagi bertanya  tentang universitas yang harus aku pilih dan jurusannya. Tentu aku mengatakan hal yang sama saat ingin mengenyam bangku SMA. Aku mengatakan aku ingin jurusan Sastra Indonesia di manapun kampusnya. Dan sekali lagi mamaku berkata 'tidak'. Bukan tanpa alasan, karena ketika ditanya mengapa aku memilih itu, aku menjawab ingin menjadi penulis saat itu juga mamaku berkata "Pilih yang lain!"

Akhirnya aku mengalah, mungkin hanya mimpi yang akan terus terpendam. Namun ketika hujan di sore itu, aku membaca sebuah novel yang ku pinjam dari seorang teman, ada getaran hebat di dada.

Akan aku buktikan mimpi itu bahwa menjadi penulis bukanlah impian yang salah.



Dipublish oleh -- L 


The Daily Writer WLITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang