#Juli_7DosaMematikan #Rabu_LelakiWLI

6 5 0
                                    

Hari ini, Wattpad Lovers Indonesia memberikan tema berupa 'Lelaki'. Karya tulis di bagian ini ditulis dan dipertanggung jawabkan oleh penulisnya di grup Wattpad Lovers Indonesia.

Untuk kamu yang belum 'Join' ayo buruan gabung bersama kami di Facebook, dan untuk kamu yang mengikuti Daily Writter. Semangat yak! :)

--

1. Syarif Hidayatullah -- SHIK_Author

Wahai lelaki dunia yang seringai wajahnya dapat kuhancurkan. Berhentilah membuat wanita jadi salah paham. Aku sudah benarkan kesamaan kita, meski tak sepenuhnya kuterima.

Di sekelilingku cinta berlarian tak kenal arah. Rasanya ingin miliki satu, namun anggapan mereka begitu setia menghujatku. Seenaknya mencibir buaya darat. Menyamakan lelaki dunia, dilihat dari jalan pikirannya.

Lelah sangat meminta kalian tuk kenali isi hati. Semenit saja dirasa, hidup indah berada dalam sandingan yang mesra. Meski satu yang terngiang dibenak korban. Semua lelaki sama nyatanya saja.

Tiada hari dan waktu untuk titik tulus. Seandainya aku tahu di mana asalnya, pasti sudah jadi abu saat itu jua. Kita semua lelaki yang sama. Perbedaan yang tulus akan dibuang. Dan yang senang bermain mendapat gadis penghianat lusuh, penghancur hidup tuk selamanya.

--

2. Radestra -- DestriRangga

Tajuk: Pria

Aku bingung harus menuliskan apa, sebab diriku ini merupakan satu dari berjuta jiwa manusia dengan jenis kelamin laki-laki di dunia ini.
Yang aku tau, pria ini juga punya hati.
Pria ini juga ingin dimengerti.
Bukan, bukan dimengerti seperti yang para wanita kira.
Bukan dimengerti seperti cara pria mengerti wanitanya.
Mengerti disini adalah bagaimana wanita tidak menuntut segala yang dimaunya.
Pria sudah pasti akan berusaha sebaik mungkin demi yang terbaik untuk wanita.
Jika wanita terkenal akan perasaannya, maka pria terkenal dengan logikanya.
Pria akan selalu mengalah demi membahagiakan wanita, namun wanita juga harus mengerti bahwa dengan menuntut dapat membuat pria merasa tertekan.

--

3. Arifiya Yukeneyza -- yuke_neza

Tajuk: Ego Lelaki

Bagaimana cara menyampaikan ini padanya, tidak bisakah dia tahu tanpa aku harus mengatakan semuanya. Sedikit pengertian yang aku inginkan, tidakkah dia paham tanpa harus aku meminta.

"Ayo pulang," ajak Didi, dia sudah mengenakan helm dan menyodorkan satu lagi untukku.

"Em, aku," jawabku ragu, masih belum meraih helm warna hitam di tangan Didi.

"Kenapa?" tanya Didi dengan menautkan alis.

"Aku sudah janji mau pulang bareng Anton, maaf bukannya aku tidak mau pulang sama kamu."

"Jadi kamu menolak,"

"Mungkin lain kali, maaf. Jangan bersikap seolah aku harus menuruti apa mau kamu, sudah kubilang kamu masih temanku. Tidak lebih dari itu, sama seperti Anton. Jadi berhenti membuatku merasa bersalah karena kamu yang menunjukkan rasa tidak suka sama Anton." ujarku. Sungguh, aku sudah lelah ada di posisi terjepit diantara mereka berdua. Didi dan Anton.

"Itu hak kamu, aku hanya bisa berharap---"

"Jangan berharap padaku, tidak ada yang bisa kamu harapkan. Jadi percuma, terima saja keputusanku, aku, kamu dan Anton tetap berteman. Kalau kalian tidak bisa menurunkan ego dan mau berlapang hati, lebih baik aku pergi." sergahku.

"Jangan Ve, aku akan mencobanya. Jangan menjauh atau kemanapun, tetaplah di sini." terang Didi.

"Lakukanlah, bukan cuma mencoba. Aku butuh tindakan bukan ucapan. Jika kalian masih bersikap mau menang sendiri, aku akan benar-benar pergi. Cukup, kita sudahi saja pertemanan kita. Aku tidak akan memilih siapapun dari kalian berdua." ujarku.

Didi masih terdiam di samping kursiku, sedangkan aku beranjak dari bangkuku dan melangkah keluar kelas. Aku harus bisa memadamkan ego mereka. Jika tidak bisa, aku akan meninggalkan keduanya.

Bukan karena disuruh kaka loh, tapi aku lagi punya ide. Sudah beberapa hari tidak buat DW juga, yuhuuuuuu hayati sudah mulai mengantuk.

--







The Daily Writer WLITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang