#Selasa_AnginPasirdanMataWLI

15 2 0
                                    

Hari ini, Wattpad Lovers Indonesia memberikan tema berupa 'Angin, Pasir dan Mata'. Karya tulis di bagian ini ditulis dan dipertanggung jawabkan oleh penulisnya di grup Wattpad Lovers Indonesia.

Untuk kamu yang belum 'Join' ayo buruan gabung bersama kami di Facebook, dan untuk kamu yang mengikuti Daily Writter. Semangat yak! :)

--

1. Queena Yesie Al-safiroh -- yesie_safiroh229

*Rindu*

Terik matahari mulai melemah, angin kini berganti arah, menandakan sore hari sudah menyapa pantai ini.

Angin memainkan rambutku dengan manja, pasir terasa lembut menyentuh kakiku, kututup mata ini sembari tersenyum. Mengingat kenangan ketika dia berada di sisiku.

Terlintas ingatan ketika aku bersamanya, canda tawa terukir di sana, bersamanya aku bahagia, serasa hidup milik berdua, abadi selamanya.

Aku merindukanmu, ketika kau mau menempuh jarak dengan sepeda, berpanasan melawan rasa haus ketika matahari menyingsing, hanya untuk menjemputku pergi ke sini, suatu tempat yang sangat romantis, walaupun di sini bukan wisata, namun kau mampu mencipatakan suasana pantai sekitar ini menjadi hal yang menakjubkan.

Seketika aku membuka mata, sebab merasakan sebuah tangan melingkari tubuhku, memelukku dari belakang, lalu aku merasakan ada sebuah dagu menempel di pundakku. Seketika aku menoleh dan mendapatinya tengah memejamkan mata sembari tersenyum.

Semua masih sama, senyumnya, deru nafasnya, kehangatannya, bahkan angin, pasir dan mata dunia tetap sama, sama memerhatikan kami berdua, seolah memberi kesempatan untuk kami menikmati aroma alam ini.

Aku melepaskan pelukannya, berbalik badan sehingga kami berhadapan.

"Aku pulang sayang, aku tahu rindumu tak dapat terelakkan lagi, sehingga kau berada di tempat ini."

Ah... rasanya sangat indah, senyum, sapanya selalu merekah, aku benar-benar merindukannya di saat seperti ini, di mana aku dia dan tuhan yang tahu, bahwa kisah kami selalu berbeda dari yang lain, dengan segala keajaiban dan keunikan.

Dia mengenggam tanganku dan menarikku ke tengah, membiarkan kaki mungilku tersapu ombak, dingin yang kurasa kalah dengan kehangatan ini.

Ia semakin mendekatkan jarak kepadaku, aku masih dapat melihat kharisma dari wajahnya walaupun sunset menghalangi jarak edarku.

Semakin lama ia semakin mendekat, tak memberikan ruang dalam pandangan ini, kami beradu rindu dalam pandangan, kami saling menyatu dalam pelukan. Hingga jarak wajahku dengan wajahnya sangatlah dekat, hanya bekisar tiga centi kami berjarak.

Semakin dekat jarak ini, bahkan dia sudah menempelkan hidungnya ke hidungku, "Aku tahu kau tak akan mau dicium! jadi, aku akan melamarmu minggu depan!"

--


2. Sahanaya Safira -- sahanayasafira

Disini aku berjalan di temani Angin yang bertiup di setiap langkah ku,dia bertiup membawa masalah dan kegelisahan yang ada pada diriku...

Aku berjalan di atas Pasir yang selalu berada di tempat ini,dia tak akan pergi meninggalkan tempat ini.tak seperti aku yang selalu melangkah ke sesuatu tempat untuk menghilangkan masalah dan kegelisahan.

Mata ini menjadi saksi dimana hari ini aku melihat keindahan alam,yang mengubah suasana hati menjadi berubah di saat sebelumnya aku merasa gelisah...

Angin yang akan memindahkan dimana Pasir sedang diam dan Mata akan menjadi saksi atas Angin dan Pasir

--


3. Bayu Kholil -- kholilyukho

Aku berjalan di atas pasir yang sama dengan orang yang sama, dirimu. Dan untuk beberapa kali jalan pasir yang kita lewati tertiup angin siang. Memerihkan mata kita yang sempat bertemu, memandang satu sama lain, lalu beralih muka.

Aku menyusuri jalan berpasir di hari yang lain namun dengan orang yang sama, engkau. Dan untuk beberapa langkah mata kita sempat melirik, namun angin seakan tidak setuju dengan itu, membawa pasir yang membuat aku dan kau beralih muka.

Aku berhenti di jalan yang sama di hari kemudian. Mataku memandangmu di hari itu, angin yang membawa pasir hanya menerpa sebagian diriku, namun tidak membuat wajah berpaling. Dan disaat itu hanya satu kata yang terucap
"Hai"

--



The Daily Writer WLITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang