#Rabu_HujanKesedihanWLI

2 0 0
                                    

Hari ini, Wattpad Lovers Indonesia memberikan tema berupa 'Hujan Kesedihan'. Karya tulis di bagian ini ditulis dan dipertanggung jawabkan oleh penulisnya di grup Wattpad Lovers Indonesia.

Untuk kamu yang belum 'Join' ayo buruan gabung bersama kami di Facebook, dan untuk kamu yang mengikuti Daily Writter. Semangat yak! :)

--

1. Herlina -- DramaProject

Tajuk : Pertanyaan untuk Hujan

Tetesan hujan jatuh terus menerus. Sepatu kets berwarna cokelat muda yang kukenakan sekarang, telah berubah menjadi cokelat tua. Apakah hujan berwarna cokelat tua?

Genteng rumahku mengeluarkan bunyi lucu ketika hujan. Prok ... Prok ... Prok ... Seperti orang bertepuk tangan. Kadang pula terdengar seperti kelereng yang berjatuhan di lantai, ribut sangat berisik. Apakah hujan itu memiliki mulut?

Ibu mengatakan padaku untuk menjemur kerupuk di bawah terik mentari. Tapi hujan turun dan membuat kerupuk itu basah. Ibu memarahiku, katanya aku ceroboh. Apakah hujan membawa amarah?

Hujan datang ketika aku sedih.
Hujan datang ketika aku senang.
Hujan datang ketika aku sakit.
Hujan datang ketika aku tak memanggilnya.

Tapi tetap saja aku menyukai hujan, dia selalu membawa banyak hal padaku. Apakah hujan itu kantong Doraemon?

--

2. Raeflies -- Raeflies

Aku, kamu, dan hujan.

Awan hitam bersama kilatan cahaya di langit membuatku teringat akan kejadian beberapa tahun silam, aku masih di posisi yang sama duduk di halte menunggu bis kota yang akan membawaku pulang, bedanya saat ini aku tidak denganmu.

Beberapa tetes air dari langit mulai berjatuhan membasahi bumi diikuti tetesan-tetesan air lainnya hingga menjadi deras. "Tau enggak Ra, kalau hujan itu 1% air dan 99%nya kenangan," katamu waktu itu.

"Kata siapa?" tanyaku. "Dasar sok tau!"

Kamu melotot memandangku waktu itu. "Kamu gak percaya?!"

"Eng--" belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, kamu sudah menarikku ke tengah derasnya air hujan.

"Aku mau buktiin kalau hujan itu 1% air 99% kenangan."

Kamu menari-nari waktu itu tanpa tahu malu, mengajaku berdansa hingga mau tak mau aku mengikuti kegilaanmu.

Kita tertawa di bawah derasnya air hujan. Sungguh, itu hal terkonyol yang pernah aku lakukan selama hidupku.

"Kamu tahu Ra ... hitam itu enggak selamanya kelam."

Aku bahkan masih teringat kata-kata terakhirmu waktu itu, sebelum kamu hilang dan tak pernah hadir lagi di hadapanku.

Aku tertawa miris mengingat itu. "Menurutku hujan itu 1% air, 49,5% kenangan, dan 49,5% lainnya adalah kesedihan."

--

3. Ary Prakarsa -- Asakarpyra

Tajuk: Aku Dan Hujan

Ada yang tidak pernah aku mengerti. Hujan. Apakah hujan pernah mengalami hal seperti yang manusia rasakan? Entahlah. Namun aku tahu tiga hal. Hujan bisa merasa senang, marah dan sedih.
Mungkin aku terdengar sedikit gila atau terlalu banyak membaca dongeng. Tapi aku benar-benar bisa merasakannya.

Di saat hujan sedang senang, dia akan turun menjadi berkah yang tak ternilai. Menyuburkan tanah, memberi minum pada makhluk yang sedang kehausan juga mendinginkan bumi yang sedang kepanasan. Aku sangat senang saat hujan merasa senang setiap pagi. Seolah menjadi warna yang menghiasi kebahagiaanku.

Di saat hujan sedang marah, dia membawa bencana. Memberikan warna hitam legam pada langit, menaikkan volume air sungai yang bisa menyebabkan banjir, merusak atap-atap rumah sampai menerbangkan anak bebek yang sedang berlarian.

Di saat hujan sedang sedih, dia sama sekali tak mau terlihat oleh manusia. Dia bersembunyi di balik dunia hingga membuat dunia menjadi cerah merona. Namun, aku membenci ketika hujan merasakan kesedihan. Sehingga memaksaku untuk pergi dari rumah. Aku tahu, ini adalah hujan kesedihan. Yang memaksaku mengenakan seragam warna putih abu-abu.

--



The Daily Writer WLITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang