#Selasa_KepastianWLI

10 0 0
                                    

Hari ini, Wattpad Lovers Indonesia memberikan tema berupa 'Kepastian'. Karya tulis di bagian ini ditulis dan dipertanggung jawabkan oleh penulisnya di grup Wattpad Lovers Indonesia.

Untuk kamu yang belum 'Join' ayo buruan gabung bersama kami di Facebook, dan untuk kamu yang mengikuti Daily Writter. Semangat yak! :)

--

1. Nindira Rahayu --

Gurat jingga mulai terlihat di langit, kala sang surya mulai tenggelam di balik lautan.

Debur ombak menemani bersama sepoi angin yang menyapa, membawa helaian rambut berdansa untuk sesaat.

Lagu 'Breath' milik penyanyi Korea Selatan Lee Hi mengalun lembut, membawa suasana menjadi sendu.

Airin terduduk diatas karang, kakinya terjulur mencumbu air laut, hatinya gundah gulana.

Mata indah Airin yang setajam rubah terlihat sembab, sisa-sisa air mata pernah turun terlihat jelas, pucuk hidung mungilnya pun memerah, bukti bahwa ia telah menangis.

"Kalau tahu seperti itu, aku tak akan membuang waktuku untuk menunggu sebuah kepastian." Jeda sejenak, "Pada akhirnya, aku seorang yang tersakiti."

Kaki yang tadi terjulur kini dengan hati-hati menapak di dasar laut yang dangkal.

Airin turun dari batu karang, beranjak, berjalan perlahan menuju tengah laut. Ombak yang menghantamnya tak ia hiraukan, bahkan gadis cantik itu kini mulai tenggelam bersama dengan malam yang melahap sang surya, tak menyisakan jejak untuk mencari.

--

2. Hayatus Salmi -- hayatussalmi

"Kamu makin hari makin ganteng deh Ja."

Hyle si periang menghampiri Raja si kaku jahat yang sedang asik membaca buku di taman belakang kampus mereka.

"Jangan mulai lagi Le."

"Mmweee..." Hyle menjulurkan lidahnya keluar mengejek Raja sahabat terbaiknya yang ia cintai.

"Apaan sih." Raja tertawa melihat riangnya Hyle, Raja mengacak lembut pucuk kepala Hyle.

"Eh betewe Ja, Dirgha tadi nembak gue lho di koridor kampus, di depan orang rame pula." Raja menutup kasar buku bacaan yang ada di tangannya. Pandangan Raja mulai menajam, telingnyapun ikut memerah menahan amarah.

Raja tak sanggup berkata, amarahnya meluap dan sudah sangat siap untuk ia keluarkan, tapi tidak di hadapan Hyle. Raja bangkit dari duduknya untuk mencari Dirgha, namun dengan cekatan Hyle menghalanginya karna dia tahu hal ini pasti akan terjadi.

"Jangan sakiti Dirgha!" teriak Hyle pada Raja.

"Lo jadian sama dia hah? Lo pacaran sama dia Hyle? Iya?" teriak Raja tak kalah kasar.

"Enggak! Gue tolak dia di depan banyaknya anak-anak. Gue pergi dan ninggalin dia sendirian di tengah sana buat nyamperin lo. Gue cintanya sama lo, gue sayang sama lo. Tapi kenapa lo gak pernah mau kita lebih dari sahabat Ja kenapa? Kalok lo memang anggap gue sahabat lo, kenapa lo selalu marah setiap kali gue deket cowok!"

"Enggak sekarang Le." tubuh Raja kembali mengendur, amarahnya semakin berkurang setelah Hyle mengatakan ia nenolak Dirgha.

"Setidaknya kasih gue kepastian! Lo punya perasaan yang sama atau enggak ke gue. Sikap lo yang selalu begini nyiksa gue banget tau gak." Hyle menangis tepat di hadapan Raja.

Raja memeluk erat Hyle dan berbisik lembut di telinganya. "You're the only one. Don't leave me."

--

3. Uzu Riska --

Kepastian yang tak juga kau berikan, membuat hatiku ragu akan cintamu. Sementara dirinya yang tiba-tiba datang dengan cinta dan kepastian akan hatinya. Menggoyahkan hatiku dan membuat ku dilema

--

The Daily Writer WLITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang