#Selasa_BencanaWLI

230 27 8
                                    

Hari ini, Wattpad Lovers Indonesia memberikan tema berupa 'Bencana' dan tema bulanannya ialah 'Hujan'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, Wattpad Lovers Indonesia memberikan tema berupa 'Bencana' dan tema bulanannya ialah 'Hujan'. Karya tulis di bagian ini ditulis dan dipertanggung jawabkan oleh penulisnya di grup Wattpad Lovers Indonesia.

Untuk kamu yang belum 'Join' ayo buruan gabung bersama kami di Facebook, dan untuk kamu yang mengikuti Daily Writter. Semangat yak! :) 

1. Dwii Chan -- dwiichan

Malam yang sunyi, hujan pun tak henti-hentinya mengguyur kotaku yang tercinta ini. Angin sejuk yang masuk melalui celah-celah lubang angin kamarku, membuat tanganku tergerak untuk menyelimuti seluruh tubuhku. Dan juga refleks untuk meringkungkan tubuhku seperti seekor kucing sekedar untuk menghilangkan kesejukan.

Teman satu tempat tidurku terlihat mendengkur keras disebelahku, mungkin suara petir yang menggelegar tak cukup untuk mengusik tidurnya. Hah... harusnya tidurku bisa nyenyak dengan cuaca dingin seperti ini.
'Kalau sudah memejamkan mata mungkin akan segera tertidur' pikiran polos men-sugestiku.

Segera kupejamkan mataku, kutulikan telingaku dan kukosongkan pikiran agar memudahkanku untuk memasuki alam mimpiku. Namun, perjuanganku tidak semudah anganku, semuanya terasa amat menyakitkan saat aku disentakkan oleh satu pukulan keras diperutku. Aku menjerit tertahan, lalu serangan berikutnya datang dengan cepatnya menimpa tulang keringku. Aku pun meringis menahan rasa sakitnya. Serangan kejutan selanjutnya menyerang wajahku, sebuah tamparan keras mendarat dipipiku, aku hanya menahan perih dipipiku.

Serangan itu terjadi bertubi-tubi, aku tidak memiliki kesempatan untuk melawan. Kalau saja ini pertarungan sungguhan mungkin aku sudah babak belur. Suasana menjadi tenang untuk sesaat, atau mungkin tidak? Aku merasakan ada aliran sungai yang hangat meluncur dipipiku, apakah mungkin kamar ini mengalami kebocoran? Mungkin tidak, karena kamar ini beratapkan beton. Aku pun membuka mataku untuk melihat darimana asal air hangat ini, dan ternyata..... teman satu tempat tidurku yang bertubuh tambunlah pelakunya, dimulai dari penyerangan tadi dan juga kehangatan air ini. Terima kasih kawan, mungkin ini menjadi bencana bagiku yang tidak bisa tidur sampai fajar menjelang.

2. Queena Yesie Al-safiroh -- yesie_safiroh299

Apa kabar hati..,?
Apa kau bisa mensinkronkan mata ini agar tidak menangis?
Atau kau butuh alat agar dapat menahan air mataku?
Katakan.! Aku akan membantumu dengan semampuku.

Aku berjalan gontai kearah utara sembari mencari kabar siapa orang yang mau mengantarkanku pulang, ya sial menimpaku.

Tadi aku pergi ke toko buku bersama temanku dan pacar temanku,(aku sendiri). Awalnya temanku mengajak untuk pergi ketoko buku, aku mau sebab aku sangat menyukai itu.

Namun naas ketika temanku menjemput sang pacar mereka mengalami kecelakaan, memang tidak parah namun mereka harus membawa motornya kebengkel dan memeriksakan keadaan masing-masing di puskesmas.

Temanku meminta maaf dan menyuruhku agar menghubungi rumah dan sialnya aku sedang ada konflik dengan ibuku. Alhasil aku mencari teman yang bersedia menjadi relawan.

Tapi tunggu, ini desa mantanku?
Benar dan jarak dari desa ini kerumahku sekitar 5 kilo meter?.

Argh sial mengapa dalam keadaan seperti ini hujan malah turun.

Aku menepi ke sebuah bangunan yang terdapat banyak pula orang tengah meneduh.

Tiba-tiba ada tangan yang menarikku..
"Kamu,?"
"Akan ku antar sampai rumah,"
"Kau gila? Pergi sekarang."
"Tidak!"

Akupun langsung berlari kelawan arah dan menerobos hujan tak peduli buku yang tadi ku beli ikut basah.

Tak kuduga ternyata dia mengejarku dan langsung menarikku kedalam pelukannya.
"Ingat satu hal! Aku masih mencintaimu dan akan selalu mencintaimu!"

Riuh tepuk tangan dari tangan orang yang sedari tadi memperhatikan kami.

Aku rindu dengan moment ini namun ini adalah bencana besar sebab perkataan akan dengan cepat menyebar dan mungkin akan sampai ketelinga kekasih barunya.

Aku bodoh! Aku hanya bisa menangis, mengapa aku masih tetap munafik? Aku membutuhkanmu sebab aku sadar untuk mebuatku bahagia itu tidak semudah membuatku nyaman! Aku anggap ini bencana dalam suatu anugrah. Dan jika ini awal semoga yang terbaik.

3 Veb Septi -- Septxr

Jangan pernah menyalahi hujan yang dapat mengakibatkan bencana.

Tetapi, salahi dirimu yang mengapa tidak dapat merawat bumi ini dengan baik.


Dipublish Oleh --L 

Terima kasih untuk kakak Yesie dan Septi, dua hari berkontribusi memberikan karya yang baik. 

The Daily Writer WLITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang