#Juli_7DosaMematikan #Jumat_HartaWLI

3 1 0
                                    

Hari ini, Wattpad Lovers Indonesia memberikan tema berupa 'Harta'. Karya tulis di bagian ini ditulis dan dipertanggung jawabkan oleh penulisnya di grup Wattpad Lovers Indonesia.

Untuk kamu yang belum 'Join' ayo buruan gabung bersama kami di Facebook, dan untuk kamu yang mengikuti Daily Writter. Semangat yak! :)

--

1. Nurul Kun -- Snurul

Tajuk : Kebaikan yang Dikenang

Riri adalah anak saudagar kaya raya, semua warga di kampung mengenalnya. Selain terkenal akan kekayaan yang melimpah, Riri juga dikenal sebagai anak sombong.

Suatu pagi, Rina temannya melihat Riri yang tengah berbelanja sedemikian rupa. Ia pun menghampiri Riri dan berkata, "Ri, kamu belanja banyak sekali?"

"Iya nih, ini baju keluaran terbaru di mall sana," jawab Riri

"Sebaiknya kamu itu jangan boros Ri, siapa tahu sewaktu-waktu kamu membutuhkan uang. Kemarin 'kan sudah membeli baju?"

"Itu 'kan kemarin, sudahlah suka-suka aku dong, memangnya kamu yang ngasih aku uang?" ujar Riri sinis, berjalan meninggalkan temannya.

Rina hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, sampai bibirnya pun ikut bergetar.
---
Hingga suatu hari, Ayah Riri jatuh sakit dan menjemput ajalnya. Keluarga Riri bangkrut setelah kepergian sang Ayah, yang tersisa hanyalah pakaian yang terhitung jari serta selembar foto keluarga.

Warga yang mendengarnya pun menghampiri kediaman Riri dan Ibunya di tempat yang tak layak digunakan. Seluruh warga kampung merasa iba, bagaimanapun juga orang tua Riri sering membantu warga-warga yang tak mampu. Inilah kesempatan para warga agar bisa membalas kebaikan orang tua Riri. Mereka bergotong royong membuat rumah sederhana dari kayu-kayu di hutan. Setelah sempurna Riri dan ibunya pun tinggal disana.

-epenjer ganteng-

--

2. Wahyu Nur

Tajuk: mencari kekasih berbulu putih

Tubuhku bersandar pagar, beratapkan bintang gemerlap yang cemerlang pertanda hujan tak akan datang, terduduk beralaskan tikar dari anyaman jerami yang sesekali menusuk-nusuk pahaku membuat tangan ini sibuk menggaruk gatal yang dibuatnya.

Angin berhembus mengantar aroma pizza manis yang tersaji di cafe sebelah, decitan para pengerat di sekitarku seakan tenggelam dalam sibuknya mesin-mesin kendaraan, mataku menatap sayu pada seorang pria tua yang meringkuk kedinginan di sampingku.

Suara perutnya terdengar oleh telinga sensitifku, namun cangkir di depannya yang masih saja kosong seakan memaksa pria ini untuk menahannya sedikit lebih lama, para manusia lalu lalang tanpa memperhatikan sesamanya, apakah mereka tak peduli? apakah mereka bahkan pernah mencoba peduli?

"Aah.. bapak aku punya sesuatu untukmu",
baru sebentar ku mengalihkan pandanganku, tiba-tiba seorang pria dengan jaket hitam menghampiri bapak tua yang meringkuk di sampingku.

Aku melihat tangan pria berjaket hitam itu mengeluarkan segenggam kertas dari kantung jaketnya dan segera mempersembahkannya untuk pria tua di sampingku.

"A..aah.. ma..maaf tapi ini untuk apa?",
Suara ringkih terbalut rasa lapar membalas apa yang dihadapkan untuknya.

"Saya rasa hidup sangatlah tidak adil, untuk berjuang seperti ini di bawah kerasnya kehidupan kota, anda adalah sosok tangguh yang seharusnya bisa menjadi contoh untuk mereka yang gila harta, untuk bisa setidaknya memperdulikan sekitar mereka, aku punya 1.000 dollar untuk bapak, terimalah",
Tersedu-sedu nada bicara pria berjaket hitam itu menatap air mata yang mulai mengalir pada kulit keriput pria di sampingku, pria tua ini membeku tak mampu berkata apapun.

"Terima kasih--
Belum selesai pria tua di sampingku berbicara, pria berjaket itu tersenyum halus dan pergi meninggalkan tempat kami.

"Pus, apa kau tahu bahwa uang bisa membeli air mata? hmm apakah kau lapar, aku akan membelikanmu makanan",
tangan pria tua itu menggelitik leherku dan memberikan rasa nyaman yang telah lama ku tunggu darinya.

"Miiaaaw miiaaaww"

"eeh, kau mau kemana?",
Suara pria tua itu terdengar sesaat setelah aku berjalan menjauh, gunakanlah uang itu dengan baik, kau tak perlu memperdulikan aku.

Aaah, apakah tak ada betina yang lewat malam-malam begini? aku lagi ingin kawin..

"Jack, apa kau merekamnya dengan benar?"

"tentu saja, ini pasti jadi viral dan kita akan dapat pemasukan yang banyak hahaahaa, 1.000 dollar ku rasa terlalu kecil, besok kita siapkan 10.000 dollar okay"

"tentu saja!",
itu pria berjaket yang tadi, dia tertawa bersama temannya, dan itu bukan sesuatu yang ku pedulikan, karena manusia sama saja, aku hanya mencari betina cantik dengan bulu putihnya malam ini.

--



The Daily Writer WLITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang