•|3|• Keluarga Pencinta Al-Quran.

13.9K 1.1K 25
                                    

"Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkan nya selain Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Mahakuasa atas segala sesuatu"
( Q.s Al-An'aam: 17 )

©Malik's

🍁🍁🍁

Siapa yang tidak kenal keluarga Malik, Keluarga pecinta Kalam Nya, ditiap harinya tiada waktu tanpa membuka Al-Quran, menghafal nya dan mengamalkan nya.

Anak pertama.

Muhammad Adam Mulky Malik.

Anak pertama dari Amin Malik dan Maryam Abida,
Anak pertama mereka sekarang berusia 28 tahun, belum menikah padahal sudah matang untuk menikah, Tampan, Akhlaknya jangan di tanya MasyaAllah, mapan lagi, memimpin sekaligus pengajar di pesantren Darul iman.
dan telah selesai mengenyam pendidikan S2 nya di kairo tiga tahun lalu.

Anak kedua.

Muhammad Azzam Daiva Malik.

Azzam dengan sifat cuek dan pendiam nya, diusia yang sudah 26 tahun ini sebenarnya Azzam sudah bisa untuk menikah melangkahi abang nya, banyak kaum hawa yang mendekati sosok Azzam, tapi karena sifat Azzam yang cuek, dan tidak terlalu peduli pada sekitarnya. Tapi yakinlah suatu saat nanti, pasti ada seseorang yang akan meluluhkan hati Azzam, Cinta yang akan mencairkan hati Azzam nanti, tapi kepada siapa kah hati Azzam akan cair?

Anak Ketiga.

Azizah Azzahra Malik.

Anak ketiga yaitu
Azizah atau Zizah dia sudah menggunakan cadar sejak kecil, Muslimah sejati patut dijuluki seperti itu ,umur nya 25 tahun hanya beda setahun dengan umur Azzam, dan sekarang mereka yang akan memimpin pondok pesantren Milik kakek mereka.

Anak terakhir

Muhammad Yazid Afnan Malik.

Sifat Yazid sangat berbeda dengan kakak-kakaknya nya kalau Adam yang memiliki sifat tegas dan berwibawa, Azzam dengan sifat Cuek tapi Klasik, sedangkan Azizah dengan sifat yang ramah, sopan dan manja, lain hal nya dengan Yazid, Sifat Yazid yang kocak, humoris, dan gak suka serius, apalagi nyeriusin anak orang? Umur Yazid sekarang  23 tahun.

Sebenarnya Yazid pernah patah hati karena ditinggal nikah oleh seseorang yang ia cintai, Yazid terlalu lama mengkhitbahnya sehingga sudah diambil orang. Gak mudah bagi Yazid melepas kenangan dengan Syifa , Syifa adalah sahabat kecil Yazid.

Yazid yang berharap Syifa yang akan menjadi jodohnya. Tapi Allah berkehendak lain, Mungkin Allah telah menyiapkan ketentuan yang lebih indah, rencana yang lebih indah daripada rencana manusia.

Keluarga adalah segala galanya tidak ada yang lebih penting dari sebuah kenyamanan dalam keluarga, saat kita berada dalam duka dan suka keluarga lah yg selalu ada di samping kita memberi kita dukungan, bimbingan dan arahan.

Semoga kekeluargaan antara kita tidak hanya sampai batas waktu dunia, tapi di surgaNya, nanti.. Suatu saat.

***

"Mbak Dilla Mbak Dinda, di panggil sama pak kiyai Husyain di rumahnya, soalnya ada yang ingin di sampaikan kiyai, dan soalnya kiyai akan pindah ke Lombok, sedangkan yang memimpin pesantren ini adalah cucu cucunya mbak." ucap mbok Ratih, juru memasak di pesantren ini.

"Iya mbok sebenarnya kami sudah tau, kiyai kok gak disini lagi sih." ucap Dinda, sebenarnya Dinda dan Dilla sudah di anggap sebagai cucu sama kiyai, karena sudah bersama sejak 7 tahunan yang lalu.

"Hmm yaudah deh mbok, kami ke rumah kiyai dulu ya, yuk Din!" ucap Dilla Sambil berjalan dengan Dinda ke rumah kiyai.

"Assalamualaikum..." ucap Dinda dan Dilla serentak.

"Walaikumsalam warrahwatullahi wabarakatuh Dilla dan Dinda silahkan masuk nak." ucap pak kiyai mempersilakan mereka masuk.

"kiyai emng mau pindah ke Lombok ya?" ucap Dilla.

"Iya nak, soalnya di sana ada keluarga kiyai semua, tugas kiyai disini telah selesai, dan sekarang cucu cucu kiyai yang akan mengajar sekaligus memimpin pesantren Darul Iman ini." ucap kiyai.

"Dimana cucu cucu kiyai?" ucap Dinda tentu saja dia ingin berjumpa dengan Adam.

"Mereka lagi di dalam, mungkin mereka capek." tukas kiyai.

"Adam, Azzam, Azizah dan Yazid, ke ruang tamu sekarang!" panggil
kiyai.

"Kenal kan Dilla , Dinda, ini cucu cucu kiyai, yang pertama namanya Adam, kedua Azzam ketiga Azizah dan yang ke empat Yazid." ucap kiyai mengenalkan cucu nya sama Dilla dan Dinda.

"Jadi karena Dinda dan Dilla selaku sekretaris di pesantren ini, sekarang bukan kiyai lagi yang memimpin ya, panggil mereka dengan sebutan Kakak saja tidak usah Ustadz," ucap kiyai.

"I-ya kiyai." Ucap Dilla dan Dinda.

"Kalau begitu kiyai juga mau pamit, maaf jika kiyai pernah ada salah sama kalian, atau santri disini!" ucap kiyai.

"Iya kiyai, jangan lupakan kami ya." ucap Dilla.

"Tentu saja tidak." ucap kiyai

"Kalau begitu Dinda sama Dilla mau ke kamar dulu ya kiyai, Semuanya terima kasih wassalamualaikum"
Ucap Dinda keluar rumah kiyai bersama Dilla.

"Walaikumsalam" ucap semuanya yang berada disana.

Saat diluar wajah murung Dinda dan Dilla menjelaskan bahwa mereka sedang gelisah.

"Bagaimana ini mereka ditengah tengah kita Din, bahkan dekat dengan kita saat kita sudah move on." Ucap Dilla, Dilla takut akan ada secuil rasa lagi.

"Hmm sudahlah yang penting kita terus saja memperbaiki diri dan jangan pedulikan apapun." ucap Dinda.

Semua kenangan yang sudah terkubur kembali lagi, apakah kali ini menyisihkan suka atau duka?

Kini ketenangan hati kembali terguncang. Tetapi bukannya Kebahagiaan, Ketenangan , dan kenyamanan hati terletak pada ketaatan seseorang?

***

Assalamualaikum semuanya...
Terima kasih sudah membaca bab ini.

Semoga suka😄

Jangan lupa vote ya❤

Syukron katsiraa√

Malik's ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang