•|18|• Sedikit Pengakuan.

9.8K 792 5
                                    

"Jika ibadahmu membuatmu merasa lebih baik dari orang lain. Tanyakan kembali hatimu, apakah ibadah mu itu benar benar karena Allah atau sejatinya hanya terselip balasan dunia dan pujian belaka."

©Malik's

🍁🍁🍁

Setelah menanyakan alamat Dinda pada Dilla, Azzam langsung membicarakan keputusan nya pada Keluarga nya, tentunya Abi dan Uminya.

"Kamu serius Zam?" Suara nyaring Abi Amin yang menanyakan keseriusan nya untuk mengkhitbah Adinda.

"InshaAllah niat Azzam sudah bulat, Azzam sudah istikharah dan selama ini pikiran Azzam selalu tertuju pada Dinda dan Azzam takut semakin lama akan berakibatkan zina." ucap Azzam pada Abi dan umi nya dan ada Yazid juga disana sementara Azizah yang sedang keluar dan Adam yang berada di Mesir.

"Umi setuju kamu sama Dinda Zam, soalnya umi pengen banget punya menantu seperti Dinda!" ucap Bundanya.

"Azzam, Abi akan selalu merestui langkahmu, selama itu yang terbaik.." ucap Abi

"Alhamdulillah Abi dan umi meridhoi Azzam kan?" ucap Azzam.

"Tentu nak, abi dan umi meridhoi mu dan selalu mendoakan mu" ucap Abi.

"Yazid, Kamu sendiri bagaimana pendapatmu ?" ucap Azzam yang menanyakan nya pada Yazid.

"Abang yakin bakalan diterima?"ucap Yazid, Yazid berpendapat bahwa seperti Dinda tidak menyukai Azzam.

"Ikhtiar Zid, diterima atau tidaknya itu urusan belakang menurut abang, yang penting berani mengatakan langsung didepan orang tuanya." ucap Azzam.

"MasyaAllah anak umi sudah benar benar dewasa." ucap Umi Maryam tersenyum sambil mengelus pundak anaknya itu.

"Abi juga salut sama kamu, semoga langkahmu dipermudah Oleh Allah." ucap Abinya.

"Jadi kapan khitbahnya bang?" ucap Yazid.

"Azzam sendiri yang akan datang kerumah nya, setelah diterima baru Azzam akan membawa keluarga kita." ucap Azzam dan hanya diangguki oleh Abi dan uminya.

"Jadi kapan kamu kesana?"ucap abi.

"Insya Allah besok bi " ucap Azzam.

"Ha? Cepat amat bang!" ucap Yazid.

"Niat baik itu harus dipercepat Yazid.." ucap uminya.

"Iya umi, Jadi bang Adam dilangkahi gitu?" ucap Yazid.

"Emang uda diterima apa? Kan belum." ucap Azzam.

"Tidak apa Zid kalau di langkahi, semua urusan jodoh kan uda diatur sama Allah." ucap Abi.

"Iya sih bi." ucap Yazid.

"Semoga Dinda menerima mu Zam, soalnya umi pengen banget menantu seperti dia uda sholehah cantik lagi uda hampir sempurna.." ucap Umi.

"Iya, Dinda adalah gadis yang baik, kita juga tau asal usulnya." ucap Abi.

"Dinda dan Dilla mereka seperti kembar ya, akhlak perilaku bahkan kepintaran dan kesholehaan mereka hampir sama, Umi mau dong Dilla nya juga, uda dapat Dinda bonus juga Dilla nya." ucap Umi dan melirik ke arah Yazid.

Malik's ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang