•|26|• Tentang Perasaan.

9.5K 790 38
                                    

"Masih ada perasaan itu didalam hatiku, aku masih mengharapkan nya, tapi disisi lain aku merasa takut, takut bila harus kembali tersakiti."

©Malik's

Selamat membaca!❤

🍁🍁🍁

Dinda dan Azzam sudah sampai dirumah Azzam, Dinda dan Azzam langsung membawa barang barang mereka terutama barang Dinda.

"Masuklah dahulu.." ucap Azzam dan di angguki oleh Dinda.

Akhirnya Dinda masuk kerumah umi dan Abi Azzam yang sekarang menjadi mertua nya.
Dan Azzam menyamakan langkahnya dengan istri nya itu, istri sah nya orang yang dia cintai.

"Assalamualaikum!" ucap Azzam dan Dinda.

"Walaikumsalam, Oh kalian sudah pulang, ayo masuk nak.." ucap Umi nya dan disana sudah ada Abi, Yazid dan Azizah.

Namun Adam belum kembali dari Mesir, Adam kembali setelah santri masuk pesantren kembali, dua hari lagi.
Adam tidak mengetahui apa yang terjadi di rumahnya, dia juga belum tau kalau Azzam dan Dinda sudah menikah.

Azzam langsung ke kamar nya untuk menukar pakaian dan meletakkan barang barang Dinda di kamar nya, sekarang bukan hanya Azzam saja dikamar nya tapi ada istri nya juga.

"Sebentar lagi adzan Isya berwudhu lah dahulu." ucap Azzam kepada istri nya yang masih di mematung didepan pintu.

"Ah-h i-iya" ucap Dinda yang sedikit kaku, pasalnya baru kali ini dia berada dikamar orang lain, dan orang lain tersebut adalah suaminya.

Dinda melangkah kan kaki nya ke kamar mandi, menurut Dinda kamar Azzam sangat rapi, bersih dan jarang jarang kamar laki laki tertata rapi seperti ini.

Dinda pun keluar dari kamar mandi dan sekilas pandangan nya bertemu dengan Azzam dan langsung di alihkan oleh Dinda.

Dan baru kali ini juga Dinda merasakan sholat di imammi oleh imam nya suami nya, walaupun Dinda belum mencintai Azzam, bagaimana pun Azzam sudah mengikat janji suci dengan nya dan Dinda harus berusaha mencintai Azzam dan menepis rasa cintanya pada Adam, karena Adam sekarang adalah kakak iparnya.

Dinda ragu untuk menyalami tangan Azzam, tetapi dia pun langsung melakukan itu dan Azzam hanya tersenyum.

"B-boleh kah kakak mendoakan s-saya?" ucap Dinda yang masih duduk diatas sajadah nya.

Azzam pun mendekati Dinda dan menyentuh puncak kepala Dinda sambil berucap,

"Bismillahirrahmanirrahim...
Allahuma inni as'aluka min khairiha wa Khairi ma jabaltaha 'alaihi, wa 'uzdubika min syarriha wa syarri ma jabaltaha 'alaihi..
Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada mu kebaikan darinya dan kebaikan yang engkau tentukan atas dirinya, dan aku berlindung kepadamu dari kejelekan nya dan kejelekan yang engkau tetapkan atas dirinya."

Ucap Azzam dan langsung mencium kening Dinda, tubuh Dinda bergetar hebat seperti keringat dingin jantung mereka berdetak kencang karena ini adalah hal pertama bagi Dinda.

"Sebaiknya sekarang kamu tidur, kamu pasti capek seharian ini." ucap Dinda, memang hari ini hari yang melelahkan bagi Dinda.

Malik's ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang