"Saat aku kehilangan kamu, aku tidak akan merasa kesepian tanpa adanya dirimu. Karena disini aku bersama Allah dan Rasullullah yang menemaniku dalam kesepian."
©Malik's
🍁🍁🍁
"APA!!!!!!" Teriak Dilla, Dinda, Izmi dan Jihan. Setelah mendengar perkataan bahwa Mutia akan menikah dengan bang Irzan, sungguh mengejutkan.
"Jadi itu beneran? Mut?" ucap Dinda.
"Ciee calon kakak dan adik ipar!" ucap Izmi.
"Aku masih gak percaya." ucap Dilla
"Beneran yakan Mut?" ucap Zahro pada Mutia.
"Iya loh, banyak banget sih pertanyaan kalian!" ucap Mutia.
"Asik, kalau sama bang Irzan harus sabar ya Mut, orang nya menjengkelkan kan." ucap Dinda, dia tau bahwa Irzan emang menjengkelkan tetapi semua orang tau bahwa Irzan adalah orang yang bijaksana dan berwibawa.
"Kamu mau bikin Mutia sama bang Irzan gak jadi Nikah Din?" ucap Dilla.
"Yah enggak lah malah aku seneng banget tau gak." ucap Dinda.
"Dan jangan lupa datang di akad nikah aku seminggu lagi yang bertepatan hari minggu!" ucap Mutia singkat.
Semua membulatkan matanya secepat itu.
"Cepat banget!" ucap Dilla.
"Udah ketentuan, uda kalian datang ya semua nya di akad nikah abang ku dan kakak ipar aku, dirumah Mutia jam 9 kalian harus datang tepat waktu." Ucap Zahro.
"iya kami datang subuh subuh!" ucap Dinda cekikikan.
"Kalian kesini cuman ngabarin ini doang? berarti kalian seminggu ini cuti dari pesantren?" Ucap Dilla diangguki oleh Mutia dan Zahro.
"Tapi sepertinya kakak ipar Mutia tidak akan di pesantren lagi, dia kan akan tinggal dirumah ku." ucap Zahro.
"Oh iya itu pasti." ucap Izmi.
"Kak Dilla, kak Dinda!" Ucap Fiza dan Ara yang berlari untuk memanggil Dinda dan Dilla.
"Dipanggil sama pihak pesantren untuk mencatat data murid anak baru yang baru masuk." ucap Ara.
"Iya bener kak cepetan ke rumah Umi dan Abi." ucap Fiza.
"Anak baru? Siapa?" ucap Dilla.
"Kak, kakak tau anak barunya ini keknya sebaya sama kakak, tapi nakalnya na'uzubillah, sampai sampai papi nya itu gak tahan dan dimasukin deh ke pesantren!" ucap Fiza.
"Hushh jangan su'udzon, yuk Dilla kita kesana! teman teman kita pergi dulu ya." ucap Dinda pada teman temannya.
"Pokoknya Dela gak mau masuk ke tempat beginian!!" ucap seseorang gadis yang suara nya sangat keras.
"Ini demi kebaikan kamu Dela, baiklah papi akan ninggalin kamu disini papi pergi dulu." ucap papi nya meninggal kan anak nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malik's ☑️
Espiritual• SPIRITUAL SERIES • Mengikhlaskan? Pertanyaan yang kerap ditanyakan kepada seseorang yang mencintai tanpa pembalasan. Namun, Selalu ada hikmah dari sepercik kisah, untuk hati yang kini berusaha mencintai sebuah kehilangan. Ini tentangnya yang menga...