•|11|• Makna Tersirat.

11K 916 21
                                    

"Berhati hatilah dalam berkata, karena begitu terucap dia hanya mampu dimaafkan, tetapi sulit untuk dilupakan."

©Malik's

🍁🍁🍁

Ada suatu kebetulan lagi, ternyata Dela adalah adik sepupu Mutia, Dinda, Dilla dan lainnya tidak menyangka, darimana asal Dela sebenarnya, saudara nya kuat akan agama, sedangkan Dela bahkan sedikit pun tidak.

Mereka mengetahui itu dari Papi Dela yang semalam menjemput Dela untuk izin karena kakak sepupunya akan menikah, dan ternyata kakak sepupunya itu sendiri adalah Mutia.

Sedangkan Dinda sudah meminta maaf pada Dela soal tamparannya itu walaupun Dela lah yang bersalah, bukannya lebih dahulu meminta maaf adalah orang yang mulia? Dan Dinda telah melakukan permintaan maaf itu deluan walaupun di diamkan oleh Dela, beberapa hari di pesantren Dela lebih banyak Diam, lebih menghabiskan waktunya dengan banyak melamun, ntah apa yang dipikirkan gadis itu.

Besok adalah pernikahan Mutia, dan besok akan menjadi hari paling berharga bagi Mutia dan juga Irzan. Karena pada esok Mutia resmi menjadi Istri dari tuan Al-fahrezi.

"Besok kita harus datang tepat waktu?" ucap Dinda pada Dilla. Dinda dan Dilla yang berjalan pulang untuk ke kamarnya, karena baru selesai jam mata kuliah.

"Harus dong! Ehh bagi Hotspot dong dari handphone kamu, aku mau lihat Instagram, paket ku habis tadi malam karena aku buka youtube." ucap Dilla.

"Nih handphone aku, tapi aku juga gadak paket!" ucap Dinda cengengesan.

"Yaelah, ngapain dikasih ke aku handphone nya percuma kalau gada paket juga!" ucap Dilla ketus.

"Ya mau gimana lagi." Jawab Dinda.

"Minta belikan siapa gitu!" Tukas Dilla

"Minta belikan siapa coba?"

"Kak Adam gitu kek!" jawab Dilla terkekeh, tentu mana berani Dinda minta pada kak Adam.


"Ekhmmm." Deheman seorang laki laki, dia adalah Adam, Adam dan Yazid.

"Ehh kak Adam, Assalamualaikum Kak!" ucap Dilla.

"Walaikumsalam" ucap Adam.

"Kalian sedang membicarakan apa?" ucap Adam.

"Tidak membicarakan apa apa kok kak." ucap Dinda.

"Ini kak, Dinda lagi gadak paket, Jadi Dinda minta belikkan paket sama kak Adam, soalnya dia pelit banget ngeluarin duitnya untuk beli kuota." ucap Dilla terkekeh dan Dinda langsung mencubit Dilla.

"Auwww! Dindaaa." rintih Dilla.

"Kamu sok bilangin Dinda pelit gak ada kuota, memangnya kamu punya kuota?" Kali ini bukan Adam yang bicara tapi yazid

"Ikut campur mulu sih tukang suudzon! " ucap Dilla sinis.

Apa yang Dilla katakan tadi, ya ampun dia salah berucap, matilah ia sekarang. Dan Dilla merutuki kebodohan nya dan memukul kening nya sendiri.

"Kamu selalu mencari masalah dengan saya?" ucap Yazid, Yazid tentu gak terima bisa-bisanya Dilla berbicara seperti itu pada Yazid, berbicara sinis tanpa memikirkan nya.

Malik's ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang