•|33|• Perasaan Sebenarnya.

10.2K 763 81
                                    

"Tidak semua luka harus dibayar dengan luka, karena membenci orang pembenci lebih rendah dari pada mencuri barang pencuri."

©Malik's

🍁🍁🍁

Dilla yang baru memasuki kamar nya dibuat gelisah karena Yazid yang mengetahui kebohongan nya.

Dilla seharusnya mengerti bahwa dirumah sakit tidak boleh keluar agar kebohongan nya tidak terbongkar seperti ini.

"Dilla...?" ucap seseorang yang masuk kekamar nya.

"Kak Anis?"

"Kakak tau kamu baru pulang dari rumah sakit, kakak tau semuanya dari Athar, kamu tenang aja Dilla kakak akan merahasiakan nya." ucap Anis yang membuat Dilla mengangguk lemah.

"Masalahnya Yazid sudah tau semua kak." ucap Dilla dengan nada gelisah.

"Astagfirullah? Dia tau darimana?" tanya Anisa.

"Pas aku di taman rumah sakit Yazid melihat ku disana dengan kursi roda yang ku gunakan." jawab Dilla.

"Sudahlah tidak perlu dipikirkan, semua sudah terjadi." ucap Anis.

"Kamu seharusnya hati hati Dilla jangan sampai kecelakaan lagi, jadi sekarang kamu baik baik aja kan?"

"Iya Kak semuanya baik baik aja sekarang kok, InsyaAllah aku akan selalu berhati hati." jawab Dilla.

"Kakak tau kamu masih memikirkan Azzam waktu itu kan karena itu kamu kecelakaan." ucap Anis. Dilla hanya terdiam memang benar di hari itu di memikirkan Azzam yang tidak akan menjadi miliknya.

"Kakak tau hal tersebut, ayo lupakan Azzam Dilla, kakak selalu mendukung mu." Ucapan Anis membuat Dilla tersenyum, inilah yang dia banggakan dari Anis, Anis sudah seperti kakak yang sendiri.

"Azzam dan Dinda akan mengadakan resepsi pernikahan nya." ucap Anis dan Dilla hanya menanggapi nya dengan senyuman.

"Bagus dong kak, itu artinya pernikahan mereka akan langgeng, Aku berdoa kepada Allah semoga mereka saling mencintai dan semoga pernikahan mereka diridhoi oleh Allah." ucap Dilla yang tetap mempertahan senyumannya.

"Awal yang baik untuk melupakan Azzam.." ucap Anis dan memeluk Dilla.

"Ehh kak dikamar aku kok sunyi?" tanya Dilla yang memang tidak mengetahui keberadaan sahabat sahabat nya.

"Biasa orang itu pada ke kampus." ucap Anis.

"InsyaAllah, Dilla akan masuk Kampus kembali besok.." ucap Dilla.

"Aku beruntung banget kak punya teman seperti adik kak Anis, Athar dia uda merawat dan menjaga aku, Athar memang baik banget." ucap Dilla.

"Muji nya kok didepan kakak? Kenapa gak didepan Athar?" kekeh Anisa.

"Entar dia geer lagi kak!" cetus Dilla,

"Hmm kak emang resepsinya mereka kapan?" tanya Dilla.

"Setau kakak mereka resepsi minggu ini di hotel Amandara, kamu datang ya? kita datang sama sama." jawab Anis.

Malik's ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang