•|9|• Perjodohan.

12K 963 22
                                    

"Jika kamu jatuh hati, jatuh lah pada hati yang membuktikan, bukan pada hati yang sibuk meyakinkan."

©Malik's

🍁🍁🍁

Usai sholat subuh Dinda, Dilla, Mutia, Jihan, Zahro dan Izmi saling muroja'ah di kamar mereka sampai matahari terbit.

Sungguh tidak ada yang lebih baik dari mempunyai sahabat yang mengingat kan kita pada kebaikan mengingatkan kita kepada Allah dan kepada kematian.

'Jika engkau memiliki teman yang membantu mu dalam rangka ketaatan kepada Allah, maka peganglah erat erat dia, jangan melepaskannya. Karena mencari teman baik itu susah, tetapi melepaskannya mudah sekali'
( Imam As-Syafi'i )

"Kita harus selalu bersama seperti ini, menjalin persahabatan dengan RidhoNya, semoga Allah mempertemukan kita kembali di surga." ucap Dinda.
Di aamiin kan oleh mereka.

Suara Handphone berdering

"Handphone kamu tuh Mut." ucap Dilla, dan Mutia langsung mengambil handphone nya yang terletak di kasur.

Papa is calling...

"Siapa?" ucap Izmi.

"Papa." ucap Mutia, dan langsung mengangkat telepon papanya.

'assalamualaikum pa'

'Waalaikumsalam nak, hari ini kamu pulang ke rumah ya, ada acara keluarga nanti malam'

'Kok mendadak pa?'

'Iya nak ini acara untuk kamu jadi kamu harus datang, nanti pak supir yang akan menjemput kamu'

'Rumah kita dari pesantren Mutia gak jauh pa, Mutia kan bisa naik kendaraan umum'

'Sudahlah nak, biar dijemput pak supir nanti habis dzuhur, kalau begitu papa tutup telepon nya, papa masih sibuk, Wassalamualaikum'

'Tapi pa-- Walaikumsalamsalam'

Telepon pun berakhir.
Mutia binggung acara keluarga tentang diri nya? tentang apa?

"Papa nyuruh aku pulang, ada acara keluarga malam ini." ucap Mutia.

"Hehe bagus dong bisa ngumpul sama keluarga." ucap Dinda.

"Hari ini aku juga pulang, Soalnya Bang Irzan mau di jodohkan sama anak sahabat nya papa aku." ucap Zahro.

"Bang Irzan dijodohkan? zaman apa ini pake di jodoh jodohkan?" Ucap Dilla.

"Kembali ke Zaman Siti Nurbaya!" ucap Dinda, semua terkekeh.

"Yaudalah aku mau siap siap dulu." ucap Mutia.

"Emng kapan di jemput supirmu?" ucap Zahro.

"Habis Dzuhur." ucap Mutia.

"Kamu dijemput juga Za?" ucap Mutia.

"Iya dijemput oleh abangku." ucap Zahro.

"Kamu belum tau abangku kan, nanti ku tunjukan!" ucap Zahro pads Mutia.

Malik's ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang