"Sepedih pedihnya jomblo hanya akan pedih di dunia, sebahagia bahagia nya pacaran hanya akan berakhir dosa."
©Malik's
🍁🍁🍁
Dilla dengan Irzan telah sampai di pesantren. Irzan langsung ke tempat adiknya, Zahro.
Untuk memberikan laptop milik Zahro."Assalamualaikum?" ucap Dilla dan Irzan mengetuk pintu asrama kamar Dilla dan teman temannya.
"Bang Irzan!" ucap Zahro yang membuka pintu.
"Bang Irzan ngapain kesini, kok bisa sama Dilla, jumpa dimana? Bukannya Dilla ke pasar sama Dinda dan Kak Azzam itu ya? Sekarang Dinda nya mana Dil?" ucap Zahro, terlalu banyak pertanyaan darinya yang membuat Dilla bener bener pusing.
"Tenang dulu, tadi itu Dinda pingsan di supermarket sekarang mungkin dia di rumah kak Azzam." ucap Dilla.
"Ha? Dinda pingsan jadi gimnaa keadaanya?" ucap Zahro.
"Jadi kamu ditinggal sama mereka dek?" ucap Irzan.
"Hmm mungkin kak Azzam nya panik Bang zan." ucap Dilla
"Harusnya tidak seperti itu dek, coba kalau Abang gak ketemu kamu disana? Pasti kamu nyasar kan?" ucap Irzan, tega teganya mereka meninggalkan Dilla sendiri di tempat ramai seperti itu. Dilla sudah di anggap adik oleh Irzan, karena Zahro, Dilla dan Dinda sudah dekat sejak kecil.
"Sudahlah, aku ingin tempat Dinda dulu, Bang Irzan masuk aja, ada Zahro kok." ucap Dilla.
"Baiklah"
***
Dinda sudah siuman sekarang, kamar berwarna biru dengan hiasan dinding yang indah, kamar nya pun rapi, tapi dimana Dinda sekarang, ia pun tak tau.
"Dek Zizah abang pinjam flashdisk
kamu dong!" ucap seseorang yang membuka pintu kamar Azizah.Seseorang itu adalah Adam,
yah, Adam Malik putra pertama di keluarga malik."Maaf anda sia-pa?" ucap Dinda. Dinda terkejut, bisa ada orang lain dikamar tempat dia berbaring sekarang.
"Seharusnya saya yang nanya kamu ini siapa, kok bisa masuk kamar adik saya?" Ucap Adam.
"Kamar adik anda, kalau boleh tau siapa nama anda?" ucap Dinda.
"Adam Malik." ucap Adam singkat.
"Ha!!" Ketus Dinda, dia berada di depan Adam, Adam Malik, kok bisa, Dinda lupa kalau ini
rumah Keluarga malik, dan otomatis ada Adam orang yang 7 tahun ini dia sukai."Saya nanya kam--
"Bang kenapa, ini namanya Dinda bang, dia santri sekaligus sektretaris pesantren ini." ucap Azizah yang masuk ke kamarnya.
"Jadi kenapa dia disini?"ucap Adam
Azizah menceritakan semua yang terjadi pada Adam, adam pun mengangguk mengerti dan segera keluar dari kamar Azizah.
"Maaf ya, kalau begitu saya pulang aja yah mbak, menganggu keamanan jadinya." ucap Dinda yang berdiri untuk pulang, kepala Dinda sudah tidak pusing lagi, dia sudah merasa baikan karena telah minum obat tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malik's ☑️
Spiritual• SPIRITUAL SERIES • Mengikhlaskan? Pertanyaan yang kerap ditanyakan kepada seseorang yang mencintai tanpa pembalasan. Namun, Selalu ada hikmah dari sepercik kisah, untuk hati yang kini berusaha mencintai sebuah kehilangan. Ini tentangnya yang menga...