"Ku jumpai pagi berhujan. Genangan menjelma perasaan. Rintik rintik rindu berguguran. Untaian doa menari dalam lantunan."
Kutipan pena📍
🍁🍁🍁
Tentang dirimu..
Semoga kamu selalu dalam lindungan Allah..Pada sesuatu yang hanya dimengerti olehNya..
Bilamana ia datang..Arasy langit terbuka untuk menyambut nya...
Kamu tau apa dia ?Dia adalah doa.
doa ku untuk mu yang selalu aku perbincangkan dengan Rabbku..
~ Adinda Rumaisha ~
Dinda menutup buku diary nya.
Katanya sajak lebih bermakna ketika hujan, namun tidak dengan Dinda apa pun situasi nya, tetap lah ia untaikan dalam diary nya. Pada setiap kata yang tertulis ia nikmati, buku diary nya adalah kata hati dari Dinda semua yang tersimpan di hatinya ia tuangkan dalam bentuk tulisan."Uda siap Din?" ucap Dilla.
"Ehh seharusnya aku yang nanya kamu, kamu mah kok bisa ketiduran sih habis subuh sih, biasanya baca Quran dulu!" ucap Dinda, selepas subuh tadi Dilla langsung tidur lagi karena kantung mata nya hitam seperti kekurangan tidur.
"Hehe iya tadi malam aku gak bisa tidur." ucap Dilla. Bohong, padahal tadi malam sampai larut malam Dilla keluar ke taman tanpa sepengetahuan teman temannya.
"Yasudah, Mutia dan lainnya mana?" ucap Dilla.
"Mutia uda deluan, aku aja yang setia nungguin kamu, hihi" ucap Dinda.
"Sok romantis!" ucap Dilla, Dilla tidak ingin teman temannya tau tentang risalah hati nya, biarlah Allah dan Dilla saja yang tau.
"Yuk ke masjid setoran kita kan hari ini." ucap Dinda.
"Siapa yang ngesetor kita?" ucap Dilla.
"Sepertinya kak Adam" ucap Dinda.
"Adam mulu diingat!" ucap Dilla.
"Emang, Kamu tau dulu aku ingin berjodoh dengan Azzam, sekarang Allah maha kuasa membolak balikan hati manusia sehingga aku ingin berjodoh dengan Adam." ucap Dinda.
'Jika Allah berkuasa membolak balikan hati Hamba Nya, aku berharap kak Azzam memiliki rasa yang sama, suatu saat' Batin Dilla.
"Kita berangkat sekarang aja, pasti uda mulai." ucap Dilla.
"Oke!"
***
Dilla dan Dinda sudah sampai di masjid, siang ini untuk setoran hafalan mereka di juz 21, iya Dilla dan Dinda sudah menghafal di sampai juz 21, karena kuliah sambil mondok membuat Dinda dan Dilla agak sulit menghafal karena banyak jadwal matkul dan praktek.
"Eh Mutia uda aja disini aja ya, ninggalin kami lagi" ucap Dilla
"Mut kamu sendirian ke sini?" ucap Dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malik's ☑️
Spiritual• SPIRITUAL SERIES • Mengikhlaskan? Pertanyaan yang kerap ditanyakan kepada seseorang yang mencintai tanpa pembalasan. Namun, Selalu ada hikmah dari sepercik kisah, untuk hati yang kini berusaha mencintai sebuah kehilangan. Ini tentangnya yang menga...