•|2|• Ingatan.

17.9K 1.2K 23
                                    

"Ketahuilah cinta Allah tak akan
bertepuk sebelah tangan, jika engkau mampu MencintaiNya, maka Allah pun akan mencintai mu, hebatlah dalam menunggu, menunggu ketetapan-Nya"

©Malik's

🍁🍁🍁

Pagi yang indah, tapi bagi Dilla dan Dinda ini adalah suatu awal yang buruk, bagaimana tidak ? disetiap pagi mereka pasti akan berjumpa dengan keluarga Malik itu rasanya Seperti kembali di 7 tahun yang lalu.

Flashback

Masa SMP.

"Dinda, dinda aku kagum deh sama keluarga malik, hafalan dan suara nya MasyaAllah! Jadi ingin bertemu" ucap Dilla.

"Sama Dil, MasyaAllah sekali, apalagi Kak Adam." ucap Dinda tertawa.

"Beneran, serius? Aku kagum sama Kak Azzam. " ucap Dilla

"Yah pokoknya mereka the best deh, suatu saat aku ingin bertemu mereka." ucap Dinda.

"InsyaAllah jika Allah berkehendak." ucap Dilla.

"Doa in aja dalam sujud mana tau suatu saat" ucap Dinda.

"Tapi kek nya gak mungkin deh soalnya mereka tuh penghafal alquran semua lah kita?" Ucap Dilla, Dilla gak yakin bahwa nanti mereka akan bertemu dengan keluarga Malik.

"Selama Allah masih memiliki kalimat kun fayakun? Apapun bisa jadi siapapun," ucap Dinda, Dinda sangat yakin Kalau Allah adalah sebaik baiknya tempat berharap.

"Hmm semoga. Aamiin."

Flashback selesai.

Dilla dan Dinda tertawa selesai menyelesaikan ingatan mereka tentang 7 tahun yang lalu,
Sangat rumit, bahkan sampai sampai mereka sekarang gak yakin aja kalau ada keluarga Malik di tengah tengah mereka, mereka takut kenangan yang mereka kubur dalam dalam terbuka, dan takut kembali menyisihkan luka, tapi apa daya kita manusia, sekeras apapun menghindar bila sang Kuasa kehendak maka bertemulah.

Harapan harapan yang telah Dinda dan Dilla hilangkan kembali terbuka dengan adanya mereka, keluarga Malik, tapi untuk apa berharap terhadap manusia? Cukup lah Allah sebaik baiknya tempat berharap.

"Pelik amat ya, bisa bisa 7 tahun yg lalu, bahkan kita uda lupa, dan sekarang bener bener terkabul, ucapan emang doa!" ucap Dinda, bisa bisa sebuah rasa itu kembali, tidak mungkin! yang ada hanya akan luka yang datang.

"Aku takut rasa itu kembali dengan salah satu anggota Keluarga Malik, bagaimana jika aku makin mengagumi dia lagi?" ucap Dilla.

"Dia siapa hayoo?" ucap Dinda.

"Hmm tau ah!" ucap Dilla , Dinda itu menjengkelkan. Tapi buat sayang, itu prinsip Dilla buat Dinda.

"Cepetan dong, uda mau masuk jam tahfiz nih gurunya baru soalnya." ucap Dinda memegang Alquran

"Yah sebentar!" ucap Dilla.

Hidup adalah pilihan.
Semua bisa memilih pilihan apa dalam kehidupan, tetapi tetap saja semua kejadian atau peristiwa sudah ada ketetapan nya. Sang Kuasa telah menetapkan segalanya, tetapi kenapa banyak manusia yang masih mengeluh, bukanya hidup sudah di tetapkan, tetaplah bermuhasabah di jalanNya, jangan pernah berhenti, teruslah melangkah di jalanNya.

"Gak semangat aku, masak kelas tahfiz kita berbeda tahun ini!" ucap Dinda, kelas Dinda dan Dilla dipisah sekarang Dinda di kelas 1A dan Dilla dikelas 1B memang bersebelahan, tetapi tetap saja, mereka itu sudah seperti saudara kembar, apa apa berdua, mau kemana pun berdua seperti pinang dibelah dua.

"Aku juga ih kenapa dipisah sih gak enak kalau ga sama kamu" ucap Dilla.

Kelas tahfiz akan dimulai Dinda sudah duduk di depan agar paham dan mudah menyetor hafalannya. Sedangkan Dilla ntahlah mungkin dia sudah masuk kelas juga.

"Assalamualaikum wr wb. Perkenalkan nama saya Muhammad Azzam Daiva Malik, pengajar dikelas ini, mohon perhatiannya semua, terima kasih."

Dinda apa yang terjadi denganya?
Terkejut! bener bener tidak menyangkal didepan nya adalah bagian dari keluarga malik, yang dia kagumi dahulu, dulu dinda sangat kagum bahkan suka dengan Azzam Malik tapi entahlah Allah yang membolak balikkan hati, Dinda berpaling ke Adam Malik, abangnya Azzam, bahkan sampai sekarang rasa itu pun masih ada tanpa sepengatahuan orang lain bahkan Dilla.

"Heii, tolong gadis khimar biru jangan melamun!" sentak azzam,

"Ehh iya Kak eh Ustadz." ucap dinda.

"Karena kamu tidak mendengarkan apa yang saya sampaikan tolong jawab pertanyaan saya?" ucap azzam.

"Apa manfaat Membaca alquran, sebutkan dalam hadist?" ucap Azzam pada Dinda.

"Sesungguhnya Allah, dengan kitab ini (al quran) meninggikan derajat kaum kaum dan menjatuhkan kaum lainnya ( HR. Muslim),
Maksud nya ialah barangsiapa yang berpedoman dan mengamalkan kitab alquran Allah akan meninggikan derajatnya, tapi barang siapa yang tidak beriman kepada AlQuran maka Allah akan
Merendahkan derajatnya, sudah jelas disini banyak keutamaan membaca Alquran ,termasuk kita yang sering membaca Alquran, Allah akan meninggikan derajat kita di dunia mau pun di akhirat." jelas Dinda.

"Karena sebaik baiknya seseorang ialah yang membaca dan mengamalkan kita Al-Quran, sekian terima kasih" ucap dinda panjang lebar, sebenarnya dinda sudah paham akan hal itu, sehingga dia mudah saja. menjawabnya.

Kagum. Bukan kagum pada jawaban gadis tersebut tapi kagum pada penuturan nya.
Setiap kata yang di katakan gadis itu menyentuh relung hati azzam si pemuda yang cuek ini.

"Baiklah bagus, kamu sudah memahaminya, lain kali jangan suka melamun." ucap Azzam.

"Iya ustadz!"

"Baiklah untuk menutup perjumpaan kita di kelas tahfiz saya ingin meng absen dulu," ucap Azzam.

Mutia Syakira Alvina.

"Saya ustadz"

Zahro Adlina Shafiya

"Saya ustadz"

Izmi Ryena Syafiqa

"Saya ustadz"

'Hati emang gak ada yang tau mau nya apa, tapi saat aku melihatnya untuk pertama kalinya, aku takut hatiku jatuh padanya' batin Azzam dan menghela nafasnya pelan.

***

Mohon maaf kalau banyak typo karena masih penulis amatiran.

Masih  baru, Jangan lupa vote dan masukin ke reading list.
Terima kasih.

Malik's ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang