•|22|• Kepingan Hati.

9.6K 780 41
                                    

"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Jika bertahan membuatku sakit dan jika pergi pun membuat ku terluka?"

©Malik's

Maapkeun typo!
Selamat membaca❤

🍁🍁🍁

Sudah banyak air mata yang dikeluarkan Dilla sampai sampai khimar yang dia gunakan basah karena air matanya.

Sudah berjam jam Dilla dikamar nya enggan untuk keluar setelah pulang dari rumah sakit tadi bahkan Dilla belum menjumpai Dinda, Dilla langsung pulang karena tidak sanggup mendengar kan kalimat tersebut, semenjak mendengar bahwa Azzam orang yang dia cintai, cinta pertama nya dan berharap akan menjadi cinta terakhir tetapi itu hanya lah angan semata.

Mengapa ini bisa terjadi pada nya? Apa yang akan dia lakukan sekarang?

Ikhlas?
Tetapi sayang, saat mulut berkata ikhlas hati terus dipertanyakan apakah memang benar dia ikhlas atau hanya menutupi kesesakan dan nyeri di hati?

"Mengapa sesakit ini? Seharusnya aku sudah tau pertanda bahwa memang Azzam mencintai sabahatku sendiri." Masih dengar air mata yang turun terus menerus dan menutupi dirinya dalam selimut.

"Sesakit inikah mencintai tanpa pembalasan?"

Sungguh sakit saat kita mencintai seseorang tapi malah orang yang kita cintai tidak membalas rasa kita, dan malah menyukai sahabat kita sendiri.

"Dilla, buka pintunya sayang ini Ayah, mama dan Naina, sudah berjam jam kamu dikamar!" ucap Ayah Dilla yang sudah mengetuk ngetuk pintu Dilla.

Dilla langsung menghapus air mata nya,

"Iya,ada apa Ayah, Mah?" ucap Dilla sambil membuka pintunya

"Kamu kenapa? Kamu menangis nak? Ada masalah apa?" ucap Mamah nya.

"Dilla gak papa kok, tadi Dilla lihat film sad ending, hehe!" ucap Dilla yang terpaksa berbohong akan hal itu, terpaksa dia harus berbohong agar orang tua nya tidak mengkhawatirkan nya.

"Oh ada ada aja kamu, yaudah Ayah sama mama mau pergi keluar sebentar kamu sama Naina dirumah aja ya." ucap Ayah nya dan di angguki oleh Dilla.

"Kakak berbohong..."ucap Naina. bagi pelajar muda seperti Naina tidak mudah untuk di bohongi..

"Apa maksud mu dek, tadi kakak itu---

"Sudahlah kak, Sekali kakak berbohong sama saja menciptakan kebohongan lainnya." ucap Naina, benar benar sekali, kenapa dia meski berbohong? dan Dilla hanya terdiam.

"Bagaimana kamu tau kalau kakak berbohong" tanya Dilla.

"Kakak itu kakak Nai, Nai tau isi hati kakak mana mungkin gara gara melihat film saja kakak sampai nangis." ucap Naina.

Dilla hanya bungkam pada apa yang dikatakan adiknya.

"Lantas apa yang terjadi pada kakak?" ucap Naina

"Ah-- t-tidak kok kakak baik baik saja, tenang aja ya." ucap Dilla.

"Hemm.. Kak kalau ada masalah ceritakan pada keluarga yah kak, karena mungkin kami punya solusi untuk masalah kakak!" ucap Naina. Dan ditanggapi senyuman oleh Dilla.

Malik's ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang