"Jika pergi untuk kembali, apakah kembali untuk pergi ( lagi ) ?"
©Malik's
🍁🍁🍁
Azzam, Dinda, Adam, Azizah, Yazid, Abi dan Umi telah sampai di pesantren setelah pulang dari hotel Amandara.
Dinda menyiapkan teh untuk disuguhkan oleh mereka karena mereka terlihat sedikit capek pastinya.
"Hmm Yazid boleh ngomong sesuatu gak Umi, Bi?" ucap yazid pada Amin Abi Yazid dan Maryam Umi nya.
"Apa?" ucap Abi.
"Hmm begini, Yazid mau melanjutkan pendidikan Yazid boleh?" tanya Yazid dan membuat mereka satu keluarga tidak mengerti.
"Langsung to the point aja Zid!" ucap Adam menimpali.
"Maafin Yazid mengambil keputusan tanpa sepengatahuan kalian, sebenarnya Yazid mengikuti tes beasiswa S2 di Cairo dan Yazid termasuk dalam daftar diterima dan langsung membuat surat izin untuk ke Mesir, maaf.." cicit Yazid dan membuat mereka melototkan matanya,pasalnya mereka tidak mengetahui tentang hal ini.
"Apa alasan kamu kok bisa ingin melanjutkan pendidikan kamu tanpa sepengetahuan kami?" ucap Abi Yazid.
"Nak? Tetap lah disini sama Umi.." Ucap Maryam dan membuat Yazid merasa sedih tetapi dia memang akan memantapkan hatinya untuk melanjutkan pendidikan nya.
"Maaf Umi, Abi, Yazid sudah terlanjur menerima beasiswa itu, Yazid mohon Mi, Ridhoilah Yazid untuk menuntut ilmu selama 5 tahun di Cairo." ucap Yazid, yang memang Yazid akan memfokuskan segalanya pada Ibadah dan ilmu agama, Bukan untuk menerima sakit dan patah hati kembali.
"Setidaknya tunggu Abang dan Kakak mu menikah Zid.." ucap Umi Maryam.
"Umi..Itu akan sangat lama nanti Yazid cepat tua kalau lama lama, biar Yazid tumbuh dewasa dan mandiri jauh dengan Abi dan Umi serta semuanya."
"Kamu sudah dewasa Zid, dengarkan Abang jangan terlalu memikirkan tentang cinta selain cinta Kepada Nya, hanya akan membuat mu patah hati." ucap Adam yang selalu menanggapi sedangkan Azzam dan Dinda diam tanpa sepatah kata pun.
"Belum bang, Umur Yazid masih 23 tahun justru itu Yazid akan melanjutkan pendidikan Yazid untuk 5 tahun kedepan, Yazid mohon ridhoi Yazid agar tidak terjadi kendala apapun dalam perjalanan."
"Kamu memang yakin dalam hal ini? Sudah berpikir dua kali?" ucap Abi.
"InsyaAllah bi, Yazid sudah memikirkan itu, Tenang Bi Yazid pergi untuk kembali." ucap Yazid
"Jika pergi untuk kembali, apakah kembali untuk pergi lagi?" tanya Adam lagi membuat Yazid hanya bungkam saja.
"Yazid gak akan pergi lagi Bang, kecuali atas kehendak Allah." ucapnya.
"Yah baguslah dan 5 tahun lagi itu sudah umur yang cukup matang kan untuk berumah tangga nanti nya." ucap Adam dan Yazid hanya mengangguk saja.
"InsyaAllah kalau niatmu karena Allah Umi dan Abi meridhoi mu dalam melanjutkan kuliah mu di Cairo.." ucap Umi dan Abi nya pun mengangguk, Yazid turut bahagia dalam hati dan mengucap Hamdalah.
"Alhamdulillah "
"Lalu bagaimana dengan Dilla?" tanya Umi dan Yazid hanya mengerutkan dahinya mengapa Umi nya menanyakan tentang Dilla.
"Yah apa Dilla gak rindu sama kamu? Kalian kan sering dekat gitu? Mustahil kalian tidak menyimpan rasa, yakan Din?" ucap Umi menanyakan nya pada Dinda.
"Ha?" tanya Dinda dengan penuh tanya.
"Enggak Mi, Umi apaan sih.." jawab Yazid.
"Masa kamu gak punya rasa sama Dilla, Umi lihat kamu sangat dekat sama dia dan belakangan ini sangat akur yakan?" ucap Umi blak blakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malik's ☑️
Spiritual• SPIRITUAL SERIES • Mengikhlaskan? Pertanyaan yang kerap ditanyakan kepada seseorang yang mencintai tanpa pembalasan. Namun, Selalu ada hikmah dari sepercik kisah, untuk hati yang kini berusaha mencintai sebuah kehilangan. Ini tentangnya yang menga...