•|14|• Senja Yang Tak berujung.

10.3K 877 10
                                    

"Saat separuh bumi gelap, langit menyisihkan sedikit cahaya jingga untuk kita. Kita bisa memandangi nya bersama, berdua atau mungkin hanya terlewatkan begitu saja."

©Malik's

🍁🍁🍁

Hari ini sudah seperti hari hari biasanya, Dela juga sudah kembali ke pesantren senin ini tapi kenapa di pesta sepupu nya sendiri Dela tidak datang? karena dia malu, dia malu berkumpul dengan orang orang yang taat agama, Dela malu pada dirinya sendiri yang hanya seorang pendosa, apa Allah akan memaafkan dosa nya selama ini, yang tidak memperdulikan Nya? Itu yang ada di pikiran Dela sekarang, angin berhembus di balkon pesantren, tempat yang indah untuk melihat orang beraktivitas pagi ini.

"Dela melamun aja?" ucap Dinda yang melihat Dela melamun melihat Awan awan di langit.

"Dinda kok disini? Dela gak melamun kok." ucap Dela.

Dinda sedikit terhenyak karena nada bicara Dela yang lembut dan tidak memberontak.

"Oh iya tadi tidak sengaja lihat Dela disini jadi samperin deh" ucap Dinda.

"Oh Dinda gak ada matkul Kuliah hari ini? Atau gak ada kelas tahfiz?" ucap Dela. Lagi -lagi Dinda terkejut karena Dela bersikap baik kepadanya.

"Pagi ini tidak ada kelas Tahfiz tapi hari ini ada uts di kampus, Dinda kelas nya di siang hari, dan Dilla pagi ini sudah ke kampus karena uts kami lain kelas." ucap Dinda dan Dela hanya mengangguk mengerti.

"Dinda sekali lagi Dela minta maaf ya sama Dinda atas kejadian waktu itu karena kata kata yang Dela ucapkan itu, Dela sungguh minta maaf, Dela menyesal sekarang!" ucap Dela menunduk, tidak diketahui air mata Dela sudah menetas.

"Tidak apa Dela, Allah aja Maha pemaaf, lantas kenapa aku yang hanya manusia biasa tidak memaafkan mu, aku sudah memaafkan mu Dela maafkan Dinda juga karena sudah menampar Dela." ucap Dinda, Dinda ingin Dela sadar akan perbuatan nya selama ini, Dinda ingin membuat Dela dekat dengan sang maha Pencipta.

"Benarkah Allah akan memaafkan ku? Benarkan Allah akan menerima tobat dan hijrah ku Dinda?" ucap Dela.

"Tentu Allah akan memaafkan mu, walaupun dosa hamba Nya sudah melewati batasan, tobat dan hijrah mu akan diterima jika kamu meniatkan semuanya karena Allah Dela." ucap Dinda jeda dan melanjutkan kembali ucapan nya.

"Dalam hadist Bukhari dan Muslim;
'Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya seseorang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barang siapa yang hijrah karena Allah dan RasulNya, maka hijrah nya (akan diterima) sebagai hijrah karena Allah dan RasulNya. Dan barangsiapa yang berhijrah karena dunia yang ia tuju, atau ia hendak menikahi seorang wanita, maka ia akan mendapati apa yang ia tuju.'

"Niat itu tipis tapi hasil nya seperti langit dan bumi, perbaikilah niat mu, inshaallah hijrahmu akan diterima Allah dan RasulNya." ucap Dinda tersenyum.

"Dinda kamu sangat baik pada ku, terima kasih Dinda, mungkin Allah telah menitipkan hidayahNya untuk ku melalui dirimu!" ucap Dela.

"Bahkan ka u lebih baik dari senjaku." ucap Dela. Dan Dinda mengerutkan keningnya.

"Senja?" ucap Dinda.

"Aku sangat menyukai senja, karena menurutku senja itu sepeti lukisan yang nyata, pergi dan kembali walaupun senja pergi dan berakhir dia akan datang di hari lain, dia lah Senjaku." ucap Dela.

Malik's ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang