•|23|• Saya Mencintai Kamu.

10.3K 795 16
                                    

"Sesuatu yang paling berat didunia ini adalah ikhlas, dan aku sudah berusaha untuk melenyapkan riya dihati ku, namun seakan akan dia tumbuh dengan bentuk yang lain."

( Yusuf bin alhusain )

©Malik's


Selamat Membaca!

🍁🍁🍁

Nafas Dinda berderu kencang bagaimana tidak, dia sedang di depan Azzam sekarang.

Ketidaksengajaan Dinda berjumpa dengan Azzam di supermarket saat dia hendak membeli cemilan untuk dimakannya.

"Mm...maaf saya permisi." ucap Dinda yang gugup, bagaimana tidak, Azzam adalah orang yang mengkhitbahnya, pasti bukan tanpa alasan Azzam mengkhitbah Dinda.

"Bisa kita berbicara sebentar ?" ucap Azzam,

Dinda hanya diam tidak ada balasan.

"Baiklah lain waktu saja.."ucap Azzam yang hendak pergi.

"Hmm, kita berbicara sekarang saja kak." pasalnya Dinda penasaran apa yang akan dibicarakan Azzam, apakah tentang pengkhitbahan nya pada Dinda.

"Kita di cafe depan supermarket aja, disana agak ramai." ucap Azzam dan hanya di angguki oleh Dinda.

Sudah tersedia dua cappucino di atas meja mereka masih sama sama diam dan akhirnya Dinda lah yang membuka suara.

"Hmmm..." dehem Dinda

"Apa kamu sudah tau?" ucap Azzam. Dinda mengernyitkan dahinya, sepertinya yang dimaksud Azzam adalah tau tentang khitbah nya.

"Abah sudah memberitahu saya kak.."

"Lalu, apa yang akan kamu lakukan Adinda?" tanya Azzam yang masih mengaduk coppucino nya.

"Saya tidak bisa menjawab sekarang.." Memang Dinda belum bisa menjawab khitbah dari Azzam sekarang, Dinda harus menghadap dahulu ke Maha Kuasa untuk mengharap ridhoNya, agar keputusan yang dia ambil tidak salah nanti.

"Saya menunggu jawabanmu."

"Emm...kalau boleh saya tau, Mengapa kakak mengkhitbah saya?" cicit Dinda, malu menanyakan itu tetapi dia harus tau apa alasan Azzam

"Perlukah saya menjawab nya?" tanya Azzam. Dan Dinda hanya diam bingung ingin membalas apa.

"Karena saya mencintai kamu..." ucap Azzam dan sungguh tiga kata itu membuat jantung dinda ingin meloncat, Sudah pasti Alasan nya adalah Azzam mencintai Dinda, apalagi kalau bukan hal itu.

"Maaf kak, sebelumnya saya tidak punya perasaan apapun pada kak Azzam, saya takut setelah menikah sama kakak saya belum juga mencintai kakak, dan hal itu hanya akan melukai hati kak Azzam." ucap Dinda.

Dan Azzam hanya tersenyum mendengar hal tersebut.

"Kenapa harus takut? serahkan semuanya pada Sang Pemilik Cinta Dinda, Dia yang memiliki hati manusia dan dengan mudahnya Allah akan membolak balikkan hati manusia."
Azzam masih menatap ke arah Dinda sedangkan Dinda hanya menunduk menatap cappucino nya.

"Seharusnya kakak paham, bahwa ada orang lain yang lebih mencintai kak Azzam sejak lama." tutur Dinda Dan Azzam hanya memasang ekspresi tanda tanya.

"Siapa?" tanya Azzam dan menautkan alisnya.

"Dia sahabat ku sendiri kak, yaitu Dilla." ucap Dinda dan Azzam tidak percaya bahwa selama ini orang yang tidak dia perdulikan mencintai dirinya, jadi selama ini Dilla menyimpan sesaknya sendiri ketika Azzam menanyakan hal yang bertentangan dengan Dinda.

Malik's ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang