New Version
_________
Angin sepoi sepoi di malam hari menerbangkan anak rambut gadis yang sedang duduk di balkon kamarnya, dengan sebuah gitar yang sedang ia pegang. Dengan menatap langit yang menampakkan bulan dan bintang bercahaya seakan akan malam ini adalah yang sangat indah dari malam malam sebelumnya.
Petikan petikan gitar mengalun indah terbawa bersama angin.
"Belum tidur?," ucap Faiz sang kakak yang datang dari arah pintu dengan membawa segelas susu coklat hangat
"Eh? Belum Bang." Faiz tersenyum dan mulai berjalan menghampiri Adira, ya gadis itu bernama Adira Azahra
"Ini susunya diminum, tidur nya jangan larut malam nanti Mama tau bisa bisa konser di rumah." gadis yang bernama Adira itu tertawa dan mulai menerima susu pemberian Faiz.
"Iya Abang." gitarnya kini berada di tangan Faiz dan dia mulai memainkan senar senar nya dengan senada.
"Bang, besok benar nih aku gak dianter Abang lagi?," ucap Adira setelah meneguk segelas susu coklat .
"Iya Dira, soalnya Abang kuliah agak siangan. Kalo mau bareng juga gak pa-pa."
"Iya bareng Abang, bisa bisa disekolah udah jam istirahat itu mah! Bukan telat lagi namanya." Faiz tertawa.
"Makanya, mulai besok kamu pesen ojek online aja biar gak telat. Kamu tau sendiri kan Papa juga sibuk dengan urusan kantornya dan gak searah juga sama sekolah kamu. Jadi kamu harus mandiri."
"Iya sih Bang, kenapa aku gak di izinin naik motor aja Bang? Tahun depan juga umur aku udah cukup untuk buat sim." Faiz mengacak rambut Adira, adiknya ini sangat cerewet sehingga membuat Faiz gemas.
"Kamu itu belum cukup umur sekarang, nanti ada apa apa di jalan. Kalo udah cukup umur juga pasti dibolehin."
Adira cemberut, "Iya iya."
Adira dan Faiz hanya selisih dua tahun saja makanya kadang-kadang mereka dikira orang pacaran. Emang tekadang ada untungnya kalo punya Kakak laki laki apalagi umurnya tidak jauh beda, berasa punya pacar. Tahun ini Abangnya itu mulai memasuki dunia perkuliahan, untuk itu tahun ini juga Adira harus bisa mandiri karena tahun sebelumnya mereka masih satu sekolah makanya setiap berangkat sekolah Adira selalu bareng Faiz.
"Yaudah sana tidur, Abang mau keluar dulu." Faiz berjalan keluar kamar Adira sambil membawa gelas kosong yang isinya sudah diteguk habis adiknya, sedangkan Adira mulai menutup pintu balkon nya untuk segera tidur.
***
Hari ini adalah hari pertamanya sekolah dan menginjak kelas baru yaitu kelas 11. Setelah memakai seragam sekolahnya, gadis itu menatap pantulan dirinya sekali lagi di cermin besar yang ada di kamarnya.
"Oke sip, cantik." gadis itu segera keluar dari pintu kamarnya dan turun ke bawah untuk sarapan.
Di ruang makan sudah terdapat Papa, Mama, dan Abangnya. Gadis itu menarik salah satu kursi dan duduk disana, dia mulai menikmati sarapannya.
"Kalo gitu Papa berangkat ya." pria berpakaian jas itu bangkit dari kursinya diikuti Adira dan Faiz yang salim kepada pria paruh baya itu.
"Hati hati Pa," ucap Adira, Papanya mengangguk lalu berjalan menuju garasi.
"Kamu udah pesen ojek online belum dek," tanya Mamanya, yang baru saja kembali mengantar Papanya sampai depan.
"Oh iya." Adira merogoh sakunya untuk mengambil benda pipih tersebut, lalu mulai memesan ojek online. "Untung Mama ingetin."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Senior [Complete]
Jugendliteratur[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti es batu dan datar seperti triplek. Dia bukan tipe cewek yang caper jika ketemu kakak kelas, dia lebih memilih diam dan memendam rasa. Disaa...