Hari dimana acara promnight pun dimulai. Setelah melewati masa ujian yang cukup panjang dan melelahkan bagi kelas XII, akhirnya mereka bisa bernapas lega. Setiap sudut lapangan sampai gerbang sekolah terdapat rangkaian papan bunga, atas ucapan selamat atas lulusnya mereka.
Tidak hanya kelas XII yang hadir malam ini, tetapi kelas X dan XI pun ikut merayakan dan meramaikan. Acara tadi dimulai dengan beberapa penampilan dari adik kelas mereka yang memang sudah dipilih untuk mengisi acara promnight malam ini. Selanjutnya dilanjutkan dengan beberapa sambutan dari kepala sekolah dan dewan guru pembacaan pidato dan ucapan tetimakasih yang di wakilkan oleh mantan ketua osis sebelum nya yaitu Febby. Kemudian penyerahan mendali berlogo SMA nya kepada masing masing murid kelas XII, dan terakhir acara bebas.
Terlihat disana mereka memakai pakaian formal, begitu tampan nan cantik. Beberapa kakak kelas juga mengabadikan malam ini dengan mengambil beberapa foto juga vidio, ada yang menyumbangkan lagu, bahkan ada yang sampai buat vlog untuk akun youtube nya.
Sambil menunggu Febby yang menghampirinya, hal yang dilakukan Adira sekarang adalah mempersiapkan berang yang akan di berikan ke cowok itu, yaitu sebuket bunga di koridor kelas dan dia ditemani ketiga sahabatnya.
Hampir seluruh murid di SMA ini pun ikut membeli buket bunga yang nanti akan di berikan sebagai tanda penghargaan atas lulusnya kakak kelas yang mereka pilih dan ada juga yang diberikan untuk orang yang menurutnya spesial.
"Gila penampilan lo tadi keren banget Dir," ujar Amira antusias.
"Iya, sampe banyak yang terkagum kagum sama lo, bahkan kak Febby sampe gak ngedip loh," tambah Syabila sambul menyenggol nyenggol lengan Adira.
"Bisa aja kalian," ucap Adira merasa malu. "Oh iya kira kira kalian berdua beli buket untuk siapa hayo?" tanya Adira kepada Putri dan Syabila.
"Kalo buket gue sih, ntar gue kasih random aja," jawab Syabila sambil mengusap usap sebuket bunga di tangannya.
"Alah pasti ada kakak kelas yang lo taksir kan? Ngaku aja lo," sahut Putri.
"Enggak kok, yeuh sok tau!"
"Liat aja bakal gue perhatiin lo ngasih bunga nya ke siapa."
"Lo sendiri apa kabar Put?" kali ini Adira memberikan pertanyaan ke cewek itu.
"Kalo gue mau gue kasih ke kak Derwin, sebagai ucapan terimakasih gue."
"Ucapan terimakasih apaan tuh?" Syabila pun tak mau kalah menyindir si Putri.
"Terimakasih aja semenjak deket sama dia, gue jadi gak terlalu berharap sama Arif."
"Jangan jangan lo udah mulai suka lagi sama kak Derwin."
"Kagak lah," sanggah Putri.
"Hilihh jangan kagak kagak, ntar kejadian beneran tau rasa lo. Bakal kita kita mintain PJ."
"Kira kira Amira sama Adira bakal ketuker gak ya pacarnya. Kan kak Febby sama kak Farhan hampir mirip, apalagi kalo udah pake jas suudaj bikin pangling." malas meladenin Syabila, Putri pun mengalihkan pembicaraan.
"Tenang aja gak bakal ketuker kok, kita kan pacarnya jadi udah hapal dong," ucap Amira yang sedari tadi diam menyimak.
"Kalo sampe ketuker gue ketawain lo berdua."
"Ngeremehin kita, dia, Mir" kata Adira.
"Yoi."
Di lapangan sudah ramai kelas XI dan X yang menghampiri kakak kelasnya untuk diajak foto atau memberikan buketnya. Tak lama, Febby pun datang menghampiri Adira yang masih berada di koridor.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Senior [Complete]
Jugendliteratur[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti es batu dan datar seperti triplek. Dia bukan tipe cewek yang caper jika ketemu kakak kelas, dia lebih memilih diam dan memendam rasa. Disaa...