"Teman teman, kertas biodata siswa yang dikasih bu Rianti lusa kemarin dikumpulkan sekarang," ucap Adira yang kini tengah berdiri di depan papan tulis.
Ya lusa lalu mereka memang diberikan kertas yang berisikan biodata mereka yang ikut persami nanti. Pagi ini Adira sudah diberi amanah oleh wali kelas mereka untuk meminta benda tersebut. Tak perlu tunggu lama, teman temannya sudah mengeluarkan kertas mereka masing masing dan segera mungkin dikumpulkan kepada Adira.
"Dir, kata kak Gilang ntar abis ke ruang guru, lo mampir ke koperasi sekolah ngambil beberapa kotak P3K," ujar Amira sambil memberikan selembaran kertas miliknya.
"Oke. Abis itu langsung ke UKS kan?" ucap Adira yang dibalas anggukan oleh Amira
"Tapi gue diluan ya ke UKS nya, soalnya mau bantuin nyiapin persiapan disana." hari ini mereka tampak sibuk, karena besok adalah hari H yang mereka tunggu tunggu apalagi kalo bukan persami.
"Iya." setelah teman temannya mengumpulkan kertas tersebut, Adira berjalan keluar kelas menuju ruang guru.
Dengan sedikit senandung, Adira menuruni tangga penghubung kelas, menyusuri kooridor dan... Bugh. Tumpukan kertas yang dipegang nya jatuh bertaburan kemana mana. Dirinya juga ikut terjatuh dilantai karena ditabrak tubuh seseorang.
"Eh, sorry," kata seseorang yang menabraknya, Adira meringis karena lututnya merah akibat mencium lantai, lalu cewek itu mendongak, dia mendapati Febby yang sedang memakai earphone tengah mengulurkan tangan di depannya.
Adira menyambut uluran tangannya itu. "Sorry ya, gue tadi buru buru jadi kurang memperhatikan jalan."
"Gak papa kak," jawab Adira lalu dia mencoba berjongkok mengumpuli kertas kertas miliknya. Tak lama Febby pun juga mengikuti gerakannya.
"Biar gue aja, mending lo duduk di kursi, lutut lo kan sakit," ucap Febby sambil melirik kursi panjang yang ada di koridor tersebut
"Gak sakit lagi kok kak."
"Udah lo duduk aja, anggap aja permintaan maaf dari gue dengan cara bantu lo." mendengar itu Adira menurut saja, dia duduk di kursi tersebut. Sementara itu Febby sibuk mengumpulkan dan membagi kertas miliknya dan milik gadis itu.
Beberapa murid yang berlalu lalang memperhatikan mereka berdua sambil berbisik bisik. Adira yang menyadarinya mulai tidak nyaman karena baru kali ini dirinya menjadi pusat perhatian. Melihat itu Febby terhenti sejenak, melepaskan earphone dari telinganya lalu menyerahkan benda itu bersama ponselnya yang masih tersambung kepada Adira.
"Pake," ujarnya, Adira yang mengerti langsung mengambil benda tersebut dari pemiliknya lalu dia mulai menyumpal telinganya. Lagu terakhir yang diputar cowok itu adalah lagu flashlight milik Jessi J. Adira tersenyum tipis lalu memutar ulang lagu itu.
Setelah menunggu beberapa saat, Febby selesai mengumpulkan kembali kertas tersebut. Adira bangkit mengambil tumpukan kertas miliknya yang diserahkan cowok itu.
"Makasih kak, maaf ngerepotin," ucap Adira."Iya, gak ngerepotin kok, kan gue yang mau." Setelah menyerahkan tumpukan kertas milik cewek itu, Febby berjongkok kembali untuk mengambil tumpukan kertas tugas kelasnya yang berada dilantai. "Mau ke ruang guru kan?"
"Iya kak."
"Bareng." keduanya melangkah dengan keheningan menuju ruang guru.
***
Adira baru saja sampai di UKS dengan membawa beberapa kotak P3K yang lagi lagi dibantu oleh Febby. Anak PMR yang berada disana pada menatap mereka berdua, sesekali muncul celetukan godaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Senior [Complete]
Teen Fiction[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti es batu dan datar seperti triplek. Dia bukan tipe cewek yang caper jika ketemu kakak kelas, dia lebih memilih diam dan memendam rasa. Disaa...