Part 46

17.1K 1.3K 18
                                    

[Jangan lupa voment :)]
Happy Reading...!

Mentari pagi, menyambut Adira di hari liburnya. Liburan kali ini dia sudah memutuskan tak akan kemana mana, karena Papanya masih berada di luar kota dan akan pulang tiga minggu kedepan. Untuk menghindari rasa bosannya, jadi dia memutuskan akan buat rencana liburan bersama para sahabatnya atau bahkan Febby. Entah itu sekedar kumpul kumpul di rumah atau jalan jalan.

Gadis yang masih duduk di atas tempat tidurnya itu, mulai menurunkan kakinya ke bawah ranjang. Memakai sandal tidurnya. Lalu berjalan menuju balkon kamarnya. Dia merenggangkan otot otot tubuhnya, sambil menghirup udara segar di pagi hari.

Hembusan angin pagi menerbangkan helaian rambut gadis itu. Sungguh, Adira menikmati udara pagi ini. Ditengah kedamaiannya, tiba tiba suara ponsel miliknya berdering dari dalam kamar. Gadis itu pun segera mengambil ponsel tersebut, nama Ketiga sahabatnya disana yang melakukan panggilan grup dengan Vidio call.

Setelah menggeser panel hijau, wajah wajah mereka pun menyambut Adira di layar ponselnya.

"Selamat pagi," ucap mereka bertiga bersamaan

"Hmm ada apa? Pagi pagi udah nelponin orang aja," ucap Adira sambil membetulkan rambutnya yang tetlihat berantakan.

"Buruan Dir mandi, ntar kita jemput oke?" sahut Amira dari seberang sana.

"Iya nih, kita hari ini mau belanja buat acara ke pantai besok," Syabila menyambut dengan girang.

"Katanya lusa, kok dadakan sih," protes Adira.

"Gak jadi, karena banyak yang gak bisa jadi sepakatnya besok deh. Makanya lo semalem ikut nimbrung, atau gak scroll." Putri yang baru selesai cuci muka, ikut berkomentar.

"Gue males buka grup, isinya bacotan gak mutu dari kalian bertiga."

Terdapat wajah wajah tak terima dari layar posel tersebut. "Hilih, biasanya geh di juga ikutan," cibir Syabila

"Beda grup beda sikap. Kan itu grup ada kak Febby jadi harus stay calm."  ucap Putri lalu terkikik.

"Gak tau aja kak Febby, kalo kelakuan ceweknya yang asli itu gimana. Bahkan lebih parah gilanya dari kita," lanjut Amira, yang membuat Adira semakin gondok. Begitulah teman temannya, paling hobi menghujat dirinya, awas aja kena azab!

"Kampret," ucap Adira yang mengundang tawa mereka diseberang sana. "Untung kak Febby gak keluar dari itu grup, gara gara kalian."

"Ya enggaklah, dia kan sekarang udah jadi temen kita. Walaupun suka ngeselin sama muka datarnya,"  ucap Syabila bangga, karena bisa berinteraksi dengan kakak kelas nya yang aneh itu walaupun lewat chat.

"Yoi." Amira menjawab setuju.

"Gak usah ikut ikutan lo Mira, gitu gitu kakak nya pacar lo." mendengar itu, Amira hanya cengengesan.

"Iya yaudah sana buruan mandi, lo kan kalo dandan suka lama."

"Enak aja! Yaudah kalo gitu gue mau siap siap, pusing juga dengerin kalian bacot terus, " ucap Adira lalu memutus panggilan telepon.

Cewek itu meletakkan ponselnya di atas meja belajar. Setelah nya dia berjalan menuju kamar mandi.

***

Kini empat sekawan–Adira, Amira, Putri dan Syabila, sedang asik memilih snack yang akan mereka bawa besok untuk dipantai. Dengan satu troli, mereka mengumpulkan banyak makanan untuk dibawa besok.

My Ice Senior [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang