Part 53

16.6K 1.3K 45
                                    

Jangan lupa bernapas, soalnya part nya panjang wkwk.
Happy reading!

_________

Setelah pemberitahuan waktu itu, yang sudah terlewat beberapa hari. Akhirnya hari ini poster poster yang berisikan nama beserta foto calon penyanyi solo wanita yang akan tampil di prom night mulai di tempel di mading sekolah. Beberapa murid SMA Starla mulai mengerubungi mading tersebut. Termasuk Adira dan kawan kawan nya.

"Lha kata bu Rianti semua kelas XI masing masing punya perwakilan kok ini cuman ada tiga kelas aja yang ikut termasuk kelas kita," ucap Amira yang sedang memperhatikan poster tersebut.

"Mereka pada ngundurin diri dengan alasan masing masing," jawab Adira seadanya.

"Bagus sih kalo gitu jadi saingan lo gak banyak."

"Bentar geh, itu yang sebelah kiri lo si Ega kan? Yang dulu sempat ngejer ngejer kak Febby waktu kelas X?" ucap Syabila yang sedang memperhatikan poster yang tertempel di mading itu.

"Iyaa"

"Baru tau gue kalo dia bisa nyanyi, secara kan dulu kerjaannya nempel ke kak Febby terus." Syabila terkekeh di ujung kalimat.

"Untungnya dia berhenti semenjak dia ditembak sama cowok seangkatan kita" sahut Putri. Ya, Ega ini waktu kelas X terkenal suka ngejar ngejar Febby untuk jadi pacarnya. Tapi sayangnya Febby tak pernah menggubris cewek tersebut.

"Udah jangan bahas orang lain," ujar Adira mengalihkan pembicaraan.

"Karena dia masa lalu nya kak febby kan? Makanya lo agak sensi," goda Syabila sambil menoleh. Membuat teman temannya yang lain bersorak ikut menggoda Adira.

"Hareudang... Hareudang... Hareudang..." Amira menyanyikan lirik lagu yang lagi hits dikalangan mereka.

"Panas... Panas... Panas..." Putri melanjutkan. Membuat Adira mencubit gemas satu persatu teman temannya itu.

Disaat mereka sedang asik tertawa dan mengusili Adira. Tiba tiba seseorang datang menyapa Adira yang membuat perhatian mereka teralihkan. "Dir, lo disini juga?" tanya Melia, teman satu audisi nya.

"Eh iya udah daritadi," jawab Adira. Sedangkan ketiga temannya membalas dengan tersenyum.

"Gimana lo udah mulai latihan?"

"Udah sih dikit dikit, lo sendiri?"

"Gue belum sama sekali malahan, belum nemu lagunya," ucap Melia terlihat tak bersemangat.

"Semangat dong, semoga cepat nyusul latihan juga ya!"

"Oke deh, thanks."

"Yaudah kalo gitu gue diluan ya," pamit Adira yang dibalas anggukan oleh Melia. Setelah langkah mereka jauh dari tempat Melia berdiri, Amira pun mulai mengeluarkan jurus keponya.

"Dir itu saingan lo kan?"

"Iya."

"Anak jurusan apa? Kok kayaknya agak asing wajahnya."

"Anak Ipa2, dia emang jarang keluar kelas katanya."

"Oh, keliatannya anak nya baik sih."

"Luarnya baik dalemnya kita gak tau," sahut Putri bercanda.

"Seudzon mulu lo Put," ucap Syabila sambil menepuk pundak Putri. "Nambah nambahin dosa aja."

"Gue cuma asal ngomong tadi, gak usah bawa serius ah," ucap Putri lalu merangkul pundak Syabila.

My Ice Senior [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang