Setelah memarkirkan mobilnya di garasi, Febby pun berjalan menuju pintu utama. Di ruang tamu, dia melihat Lusi tengah duduk sambil memainkan poselnya. Tak mau menghiraukan, cowok itu terus berjalan menemui sang Mama.
"Kamu abis darimana, kok baru pulang? Si Farhan aja udah rebahan di kamar tuh," sambut Mamanya saat mereka bertemu di ruang keluarga.
"Abis nganterin Adira, Ma. Tadi kakinya keseleo karena lomba," jelas Febby.
"Adiknya si Faiz?"
"Iya Ma."
"Oh iya, kamu gak sibuk kan abis ini?"
"Enggak kayaknya, ada apa Ma?"
"Nah bagus, anterin tuh si Lusi ke mall, sekalian ajak dia keliling Jakarta."
"Kenapa harus Febby? Kan ada Farhan, Ma."
"Udah sana salin baju mu, terus anterin, kesian dia udah nungguin dari tadi," ucap sang Mama sambil membalikkan badan Febby menuju tangga kelantai dua tempat kamarnya berada.
Mau tak mau Febby pun menurut. Cowok itu berjalan menuju kamarnya untuk mengganti baju olahraganya dengan baju Kaos dan celana jeans.
Kemudian, cowok itu turun menemui Lusi. Cewek yang sedang asik scrol beranda instagram miliknya pun mendongak, ketika mendengar deheman Febby. Tanpa basa basi, Lusi langsung menyeret Febby keluar rumah.
"Cepetan, ada yang mau gue omongin ke lo," ucap Lusi saat mereka sampai di motor milik Febby.
"Ngomong disini juga bisa," kata Febby datar.
"Heh, ini penting, cepetan ih naik ke motor." dengan malas malasan Febby pun menaiki motornya dan disusul Lusi.
"Pake helm."
"Mana?" Lusi mengulurkan tangannya kedepan dari balik punggung Febby.
"Tuh," ucap Febby sambil menunjuk sebuah helm yang masih nangkring di motor Farhan.
Dengan kesal Lusi pun turun dari motor Febby menuju motor Farhan. Lalu cewek itu mengambil helm tersebut. Memakainya. Dan kembali menaiki motor Febby.
"Lo ternyata ngeselin juga ya!" ucap Lusi. "Cepetan nyalain motornya."
Febby mengeryitkan keningnya, seharusnya disini dia yang marah karena sudah dipaksa mengantar gadis ini. Tapi malah kebalikannya.
***
"Jangan belok ya," ucap Lusi saat gedung mall tersebut sudah terlihat di depan mata dari arah kiri.
"Katanya mau ke mall." Febby bingung sendiri dibuatnya.
"Gak usah banyak tanya deh. Pokoknya ke kafe yang ada disebelah mall itu." tak mau ambil pusing, Febby pun menuruti apa mau gadis itu.
Sesampainya di kafe yang dituju, Lusi pun mengajak Febby masuk ke dalam tempat itu. Lalu keduanya duduk disalah satu kursi yang kosong. Dan pelayan pun datang.
"Mbak, saya pesen es jeruk nya satu," ucap Lusi. Cewek itu pun menatap Febby "Lo mau apa?"
"Air putih aja," ucap cowok itu.
"Gak ada pesanan air putih disini. Mbak samain aja pesenan dia kayak punya saya."
Setelah pesanan di catat, pelayan tersebut pun meninggalkan mereka berdua.
"Nih ya gue mau ngomong ke lo. Dan lo harus dengerin baik baik," ucap Lusi. "Gue kerumah lo itu memang mau gue sendiri, dan alasan mau pergi ke mall juga itu alasan dari gue. Biar apa? Biar gue bisa ngomongin suatu hal yang penting."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Senior [Complete]
Novela Juvenil[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti es batu dan datar seperti triplek. Dia bukan tipe cewek yang caper jika ketemu kakak kelas, dia lebih memilih diam dan memendam rasa. Disaa...