Part 41

19.4K 1.5K 112
                                    

Happy Reading!
^______^

Pelatihan Akhir Semester, atau PAS, sudah dilaksanakan selama seminggu lebih. Semua murid SMA Starla mendadak menjadi murid rajin, kemana mana selalu membawa buku entah itu niat dibaca atau untuk pajangan doang.

Hari ini adalah hari terakhir dimana PAS dilaksanakan, tentu saja hal itu membuat seluruh murid bersorak senang karena sebentar lagi mereka akan bernapas lega.

Suara bel berdering kencang, semua murid yang berada di ruangan segera mengumpulkan lembar jawaban masing masing kepada pengawas ruangan, begitu juga dengan Adira.

Setelah mengumpulkan lembar jawabannya, Adira segera mengambil tas miliknya yang sebelumnya di kumpulkan di dekat meja guru.

"Berarti besok kita udah mulai class meeting dong?" tanya Andini-teman sebangkunya saat ulangan dari kelas Xll. Ips3

Adira yang sedang memasuki peralatan tulisnya ke dalam tas, menoleh. "Iya kak."

"Wah, gak kerasa aja ya, perasaan baru kemarin lho kita duduk sebangku. Ini udah mau balik ke kelas masing masing aja."

"Tenang kak, kita masih bisa ketemuan kok. Kita kan satu sekolah."

"Oh iya juga." cewek bergingsul disebelahnya ini terkekeh. "Jangan sombong sombong lo ya kalo ketemu gue."

"Siap deh pokoknya."

"Kalo gitu gue diluan ya, Dir."

"Oke kak, hati hati." Andini hanya mengangguk sambil mengangkat tangan kanannya yang sudah membentuk simbol 'ok'

Saat Adira ingin melangkah keluar dari kursinya, tiba tiba Amira datang dengan tergesa gesa kearahnya. "Dir, keparkiran bareng ya!"

"Astagfirullah... Ngagetin lo!" Adira memukul pelan lengan Amira yang cengengesan di sampingnya kini. "Tumben mau bareng gue, biasanya langsung ke kelas kak Farhan."

"Dia udah keluar daritadi, orang nya lagi ngantin. Katanya sih bentar lagi otw ke parkiran."

"Yaudah yuk!" keduanya berjalan keluar kelas. Disaat berbelok ke koridor, langkah kedua cewek itu berhenti.

Mereka melihat seorang cowok sedang bersandar di tembok depan kelas, dengan mata terpejam dan sebuah earphone yang menggantung di kedua telinganya.

Amira pun mendekat ke arah Adira lalu membisikkan sesuatu. "Lo udah dijemput tuh sama pangeran," godanya, hal itu membuat Adira mencubit lengan Amira.

"Aww sakit bego!" ringis Amira sambil mengusap usap lengannya. "Yaudah sana temuin gih."

"Yaudah ayo bareng."

"Ogah! Ntar gue jadi nyamuk. Udah sana temuin, gue bisa ke parkiran sendiri." Amira pun mendorong Adira agar mendekat kearah Febby.

Setelah melihat langkah Adira mendekati kakak kelas nya itu, Amira segera beranjak dari tempatnya semula.

"Misi mbak, mas nya, gue numpang lewat dulu ya," ucap Amira sambil berlalu melewati dua sejoli itu. Sedangkan Adira yang kini sudah berada di samping Febby terkekeh kecil melihat tingkah Amira.

Lalu Adira beralih ke cowok itu lagi, rupanya Febby masih belum menyadari dirinya. "Kak Feb?" ucapnya sambil menarik lengan kemeja Febby.

Cowok itu merasa terusik, perlahan dia membuka matanya, lalu melepas earphone dan menoleh ke samping. "Udah selesai?"

"Udah." Febby memasukkan ponselnya dan earphone nya ke dalam tas. "Tumben jemput di depan kelas?"

"Mau aja, lagian kelas aku udah keluar diluan daripada kelas kamu," ucap Febby santai. "Gimana ulangannya? Mudah?"

My Ice Senior [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang