Seharian ini sahabat Adira menghabiskan waktu di rumahnya. Mulai dari nonton series, berlanjut nonton film horor sampai ketiduran, setelah bangun malah ngadain games yang kalah bakal dapet hukuman.
"Tumben banget kalian anteng di rumah biasanya udah kelayapan kemana mana," ucap Mamanya Adira sambil membawa bakwan hangat yang baru saja diangkat dari penggorengan.
"Gak papa Tante, pengen jadi anak rumahan dulu ini hehe," ucap Putri sambil mengambil alih piring berisi gorengan tersebut.
"Wahh Tante tau aja kalo kita emang pengen makan sesuatu," sambut Amira yang sudah mencomot satu buah bakwan dari piring.
"Gimana Mama gue gak tau, orang setiap kesini kalian kerjaan nya makan teros," cibir Adira bercanda.
"Gak papa Dir selagi ada makanan gratis mah hayuk aja," celetuk Syabila yang membuat Mamanya Adira tertawa.
"Yoi Bil kali ini setuju kita berdua sama lo," sahut Putri mewakili Amira.
Tak heran kalo kelakuan mereka di rumah sahabat sendiri gak ada ahlak, karena mereka memiliki semboyan 'rumah teman adalah rumah kita juga'
"Yaudah kalo gitu Tante tinggal dulu ya," pamit Rahma.
"Iya Tante," ucap Amira, Putri dan Syabila dengan serempak.
Kemudian mereka kembali menikmati gorengan tersebut.
Setelah sekian lama diam karena menikmati gorengan tersebut, Syabila pun memulai percakapan. "Oh iya kalian mau gak besok anterin gue?" tanya cewek itu, dengan wajah yang tak seceria tadi.
"Mau kemana Bil?" tanya Amira yang masih menikmati makanan nya.
Syabila menundukkan pandangan, lalu tangannya mengusap sesuatu di wajahnya. Setelah itu Syabila pun mendongak kan pandangannya ke arah teman teman nya sambil memaksa tersenyum.
Mereka yang melihat keadaan Syabila sedang tidak baik baik saja pun mendekat mencoba menghibur gadis itu walaupun mereka tak tau apa masalah gadis itu sekarang. Adira mengusap bahu sebelah kanan cewek itu untuk memberi kekuatan.
"Besok Mama gue ulang tahun, kalian mau kan seperti tahun sebelum nya nemenin gue ngasih kejutan ke Mama." Mendengar itu membuat Adira dan yang lain tersentuh lalu mengangguk.
"Pasti Bil, kita bakal temenin lo kok," ucap Putri.
"Makasih ya." Syabila tersenyum.
Sebenarnya di balik sifat Syabila yang suka tertawa dan periang seolah olah memberi dampak positif ke semua orang nyatanya adalah gadis itu mencoba menutupi kesedihan nya dan mencoba menghibur dirinya sendiri.
Dia juga tentu saja membutuhkan dukungan dari orang orang disekitarnya.
"Besok gue pesen kuenya pagi pagi deh," ucap Adira mencoba mengubah suasana saat ini.
"Oh iya, lo tahun ini punya kado apa untuk Mama lo?" tanya Amira mencoba menghibur gadis itu.
"Gak ada sih, gue cuma beli sapu tangan." cewek itu mengeluarkan sapu tangan berwarna pink dengan gambar pohon sakura disana. Sangat cantik.
"Mama lo pasti suka, gimana kalo kita jahitin huruf awalan nama lo sama Mama lo disini?" tawar Amira membuat Syabila mengangguk.
"Terus gue ngapain?" tanya Putri yang sedari tadi hanya diam menyimak.
"Tugas lo besok bawain barang barang yang gue bawa," ucap Syabila
"Untung gue baik."
***

KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Senior [Complete]
Fiksi Remaja[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti es batu dan datar seperti triplek. Dia bukan tipe cewek yang caper jika ketemu kakak kelas, dia lebih memilih diam dan memendam rasa. Disaa...