Sejak Istirahat pertama tadi, Adira mulai merasakan demam kembali. Obatnya sengaja tidak ia bawa, karena menurutnya dia akan baik baik saja disekolah tapi nyatanya tidak.
Masih ada dua jam pelajaran lagi sebelum pulang, kali ini dia benar benar tidak kuat lagi. Yang dilakukan Adira saat ini hanya menumpukan kepalanya diatas meja, dia tidak bisa fokus dengan pelajaran yang dijelaskan di papan tulis sekarang. Seharusnya dia menurut saja kata abang dan Mama nya yang tidak mengizinkan dia sekolah.
"Dir, gue telepon Mama lo ya? Biar di jemput," bujuk Amira untuk yang terakhir kali. Karena sedari tadi terus saja ditolak Adira.
"Gak usah Mir, udah mau jam pulang. Jangan tanya lagi ya kepala gue pusing," kata Adira.
Amira yang khawatir akan sahabatnya, langsung mengode Putri dan Syabila. Kedua sahabatnya itu menyarankan agar Adira di bawa ke UKS saja, hal itu mendapat anggukan dari Amira.
"Yaudah kalo lo gak mau pulang diluan, lo gue anter ke UKS aja, pokoknya kali ini gak boleh nolak!" ucap Amira, yang tak dapat balasan apapun dari Adira karena cewek itu merasakan kepalanya yang pusing.
Amira pun meminta izin kepada bu Raina yang sedang mengajar untuk membawa Adira ke UKS. Setelah mendapat izin, Amira yang dibantu Putri dan Syabila pun membawa Adira ke UKS. Suhu tubuh gadis itu terasa panas.
"Kan apa gue bilang tadi pagi, lo ini emang mau diperhatiin sama kita ya," ucap Putri
"Seharusnya lo istirahat dulu Dir dirumah," ujar Syabila yang berada di belakang ketiga sahabatnya itu.
"Gue tuh tadi pagi biasa aja, cuman bersin bersin aja kok," ucap Adira membela diri.
Sesampainya di UKS, Adira dibaringkan di bankar. Amira pun mengisi buku pengunjung.
"Minum obat ya Dir?" tanya Amira
"Gak usah gue ada obat dirumah. Lo siapin gue kompresan, sama minyak angin aja." Amira mengangguk, lalu mulai menyiapkan apa yang Adira minta dan dibantu juga oleh Syabila.
"Lo mau makan sesuatu?" tanya Amira yang hanya dibalas gelengan kepala oleh Adira.
Putri yang sedang duduk di kursi jaga sambil melihat lihat daftar pengunjung, tiba tiba terusik dengan getaran ponsel milik Adira yang berada di sampingnya. Ponsel itu Putri ambil dari loker meja milik Adira, saat Adira akan dibawa ke UKS.
Karena penasaran, cewek itu pun membuka ponsel Adira. "Dir, ada pesan dari kak Febby" ucap Putri
"Bacain aja"
"Katanya, lo di UKS ya" Putri membacakan isi pesan tersebut. "Gue balas ya Dir?"
"Iya terserah lo, gue mau istirahat dulu" ucap Adira lalu memejamkan matanya.
Putri yang sudah mendapat izin pun mulai mengetikan balasan pesan tersebut.
Adira
Maaf kak ini saya temannya Adira, Adira lagi istirahat di UKS, dia demamKak Febby
Ok. Thks infonyaSetelah membaca balasan pesan dari Febby, posel Adira kembali di lock oleh Putri dan gadis itu kembali fokus ke buku di depannya.
"Ternyata Arif kelas Xl ini pernah masuk UKS" gumam Putri sambil terus membuka lembar lembar buku tersebut.
"Kalian berdua gak balik ke kelas?" tanya Amira, yang duduk di dekat lemari obat obatan.
"Gak deh, gue disini aja kan Adira sakit, sebagai sahabat terbaiknya gue harus nungguin dia," kata Putri dengan senyuman manis, agar Amira luluh dan tak mengusirnya lagi untuk kembali ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Senior [Complete]
Teen Fiction[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti es batu dan datar seperti triplek. Dia bukan tipe cewek yang caper jika ketemu kakak kelas, dia lebih memilih diam dan memendam rasa. Disaa...