Hari ini Adira benar benar dibuat badmood, Febby gak ngabarin sampe malem, Faiz ngambek gak jelas, teman teman nya malah gak aktif di grup mereka, biasanya aja paling gupek. Jadi akhirnya Adira memutuskan untuk tidur saja.
Tapi untuk kali ini tidurnya terusik gara gara ada suara dari arah luar kamarnya. Dia pun membuka matanya, seketika suasana kamarnya menjadi gelap, aneh padahal Adira tidur tidak pernah mematikan lampu.
"Bang, Ma, mati lampu ya?" tanya Adira, siapa tau sumber bunyi tadi berasal dari Faiz atau Mamanya yang masih belum tidur.
Sayangnya, pertanyaan nya tadi tak ada yang merespon. Akhirnya Adira memutuskan untuk menghidupkan senter ponsel nya. Tetapi, disaat dia ingin menghidupkan nya tiba tiba suara terompet ditiup dan seketika lampu kamarnya menyala.
"Happy birthday kang bawel, kang kepo, orang paling ngeselin," ucap Faiz, abangnya yang tukang ngambek itu sekarang berada di depannya sambil memakai topi ulang tahun.
Sedangkan, dibelakang Faiz ada sang Mama yang membawa kue. Faiz pun mendekat kearah Adira lalu memakaikan cewek itu topi ulang tahun.
Tak lama, Mamanya pun ikut mendekat kearah Adira sambil membawa kue ulang tahun. "Sebelum make a wish, ada seseorang yang mau ikut juga ngerayain ulang tahun kamu."
Faiz pun menunjukkan ponsel Mamanya, dan di layar ponsel tersebut terdapat panggilan vidio yang menampilkan Papanya yang tengah tersenyum.
"Papa?" ucap Adiora terkejut.
"Iya dari tadi siang Papamu sibuk nelponin Mama katanya mau ikutan ngerayain ulang tahun kamu, walaupun jauh," kata Mamanya yang ngadu kepada Adira.
"Selamat ulang tahun anak Papa yang paling cantik, maaf ya kali ini Papa gak bisa ngerayain secara langsung."
"Iya Pa gak papa. Papa sehat sehat ya disana."
"Pastinya dong. Oh iya mau kado apa dari papa? Nanti Papa bawain pas Papa pulang."
"Untuk saat ini gak ada. Pengen Papa cepat pulang aja, kangen soalnya."
"Papa juga kangen."
Pembicaraan dua orang tersebut pun dipotong oleh Faiz. "Udah ya kangen kangenan nya, saatnya Adira tiup lilin dulu, jangan lupa make a wish. Soalnya Faiz udah ngantuk." mendengar itu Papanya pun tertawa di seberang sana.
"Ihh dasar." akhirnya Adira pun meniup lilinnya setelah melakukan make a wish. "Oh iya, jadi ini semua rencana nya siapa?" tanya Adira.
"Rencana abang mu itu," kata sang Mama, dan Faiz pun hanya menaik turunkan alisnya.
"Peluk dulu dong, orang ganteng ini." Adira pun memeluk Faiz, lalu dia melerainya.
"Mana hadiah buat aku?"
"Kan tadi udah gue peluk, itu hadiahnya."
"Ih bang Faiz gak seru"
"Giliran sama Papa gak mau minta hadiah, sekarang malah minta hadiah ke gue"
"Bang Faiz sama Papa tuh beda. Kalo Papa kan sering beliin aku hadiah, kalo bang Faiz gak pernah."
"Udah ya, gue mau tidur dulu. Kue nya disimpan aja di kulkas, kalo belum mau dimakan" ucap Faiz, Mama nya yang masih ada disana dan habis mematikan telpon dengan Papanya pun hanya menggelengkan kepala.
"Ayok Ma, tidur" Faiz pun ikut mengajak Mamanya keluar kamar Adira.
"Mama, taruh di kulkas ya kuenya, kamu lanjut tidur aja," ucap Mamanya sambil membawa kue tersebut, lalu keluar dari kamarnya bersama Faiz.
![](https://img.wattpad.com/cover/161241143-288-k576418.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Senior [Complete]
Ficção Adolescente[Masih Lengkap] Ini tentang bagaimana Adira menyukai Febby-kakak kelasnya yang mempunyai sifat dingin seperti es batu dan datar seperti triplek. Dia bukan tipe cewek yang caper jika ketemu kakak kelas, dia lebih memilih diam dan memendam rasa. Disaa...