38 :: Sebuah Kebenaran Baru

986 89 3
                                    

Liliana sudah mengganti pakaian basahnya dengan yang kering, tentang darimana ia mendapatkan pakaian ini. Tanya saja pada Jason, cowok itu yang memberikannya. Namun sedikit kebesaran di tubuh kecil milik Liliana, tapi tak apa. Liliana bersyukur bisa memiliki Jason di dalam hidupnya.

Liliana menyisir rambut basahnya dengan jemarinya, merangkak dari tempat tidur untuk keluar dari kamar tamu ini. Tenggorokannya kering, Ia butuh segelas air sedangkan di dalam kamar tidak ada persediaan air.

Saat melewati ruang keluarga, Liliana tak sengaja melihat keluarga besar Reitama sedang duduk di sofa ──Reitama pun ada disana. Yang membuat Liliana bingung, apa yang mereka lakukan bersama keluarga Carla?

Katakan saja kalau Liliana tidak sopan dengan cara menguping masalah pribadi keluarga Aridandra, bahkan gadis itu merangkak menelusuri lantai agar bisa mendengarnya lebih jelas.

"Jadi gimana apakah kalian setuju? Aku sudah mengatakannya dari awal Arian, jika kau ingin perusahaanmu di New York itu terbebas dari kebangkrutan kau harus bersedia menikahkan anak kita. Sebagai gantinya aku akan membantumu dengan menyumbangkan sendikit aset perusahaanku."

Liliana terbelalak lalu kembali menajamkan pendengarannya.

Arian ──Papa Reitama, menegakkan posisi duduknya.

"Baiklah kalau itu yang kau mau, asalkan kau berjanji mau membantu perusahaanku agar terbebas dari kebangkrutan."

Nigel ──Ayah Carla, tersenyum. "Bahkan kita akan menjadi rekan kerja, membangun sebuah perusahaan bersama dengan cabang menyebar di seluruh dunia."

Yap! Arian dan Nigel adalah salah satu pengusaha tersukses di Indonesia bahkan Internasional, cabang perusahaan mereka ada banyak yang menyebar ke seluruh penjuru negara.

Bedanya, perusahaan Arian yang berada di New York mengalami penipuan yang membuat perusahaan itu terancam bangkrut. Orang yang membawa uang investasi perusahaan Arian tiba-tiba kabur dan tak jelas keberadaannya sekarang.

Yang Liliana bingungkan, dimana Reitama? Apakah cowok itu hanya diam dan menuruti semua kemauan keluarganya.

Dan saat inilah Reitama berbicara lantang. "Pa! Tama gak mau ada jodoh-jodohan, sekarang bukan lagi jamannya Siti Nubaya. Lagian Tama gak suka Carla!"

Arian dan Nigel tersentak, namun Devin biasa saja bahkan cowok itu merasa kalem karena bukan dirinyalah yang menjadi tumbal perusahaan.

"Tama kamu harus mau! Demi salah satu perusahaan Papa," ucap Arian.

Sedangkan Carla nampak khawatir kalau dirinya tidak jadi dijodohkan dengan Reitama hanya karena penolakan cowok itu.

"Tetep aja, Tama paling benci cewek kayak Carla. Dia itu jahat, ngelakuin semuanya sesuai kemauannya. Papa gak tau aja kalau penyebab kematian Shi──"

"REITAMA ARIDANDRA!" Nigel menyelak penuh peringatan. Langsung membuat seisi ruang keluarga ini hening.

"Saya dan keluarga saya ada di depanmu, sebaiknya kamu jaga omonganmu itu! Putri saya orang yang baik, dia tidak pernah menyakiti siapa pun." Begitulah pembelaan dari Ayah Carla.

Membuat Carla tersenyum angkuh sembari menyilangkan tangan di dada. Merasa aman disaat ada orang yang berusaja memojokkannya.

"Tetep aja gak bisa!" selak Reitama.

Dan disaat itulah Liliana merangkak lagi agar bisa berada lebih dekat dengan dengan sofa, namun sayangnya saat ia berada di bawah meja tak sengaja kepalanya membentur bagian atas meja yang membuat fas bunga yang terletak dipinggir meja menggelinding dan jatuh ke bawah.

Hide Feelings〔✔〕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang