Semesta pun tau, Reitama mengatakan kalimat itu dengan setulus hati. Benar-benar serius sampai tak terdengar setitik pun kebohongan dalam perkataannya.
Dan Jason? Cowok itu benar-benar menepati janji seumur hidupnya. Membuat Tuan Puteri nya bahagia. Agar nanti, kalau esok lusa dia tidak bisa lagi berada berdampingan dengan gadis bertubuh mungil itu. Setidaknya, Jason mempunyai kenangan manis. Dimana dia bisa menepati janjinya sendiri, dimana dia bisa melihat senyuman Liliana selalu terbit tanpa mau meninggalkan wajah imut gadis itu.
Hari ini minggu. Sekolah Liliana diliburkan sampai hari rabu, karena ada ujian kelas 12. Otomatis kelas Liliana dipakai untuk ujian itu sendiri. Meskipun hari minggu, Liliana tetap bangun lebih awal.
Jelas. Kalau bukan karena kedatangan Jason, Liliana pasti akan bangun lebih siang atau mungkin siang menjelang sore?
Cowok yang memakai hoodie berwarna abu itu menunggunya dari jam tujuh pagi, berbincang-bincang di ruang tamu bersama orang tua Liliana selagi menunggu gadis itu turun dari kamarnya.
"Udah lama kamu gak main kesini. Terakhir kali pas Lily ulang tahun, lagi sibuk ya?" Mama Liliana melempari Jason dengan senyuman manisnya. Tak jauh beda dengan senyuman milik Liliana.
"Nggak, Tan. Cuma lagi males keluar rumah aja, tapi kalau masalah ketemu sama Lily. Jason sering kok," balas Jason.
"Rencananya mau kerja dimana nih?" Sekarang, gantian Papa Liliana yang bertanya.
Jason diam selama beberapa saat, sembari berpikir karena, jujur, dia sama sekali belum terpikirkan akan kerja dimana. "Kalau masalah itu, Jason juga belum tau. Pengennya sih jadi pengacara, tapi belum tentu bakal bener-bener kecapai kan."
"Gak masalah, nak. Bermimpilah setinggi langit, jangan takut jatuh. Kalaupun kamu jatuh, kamu bakal jatuh diantara bintang-bintang." Papa Liliana memberi nasihat sembari menepuk pundak Jason beberapa kali.
Sayangnya, perlakuan tersebut membuat Jason diam tak bergeming. Papanya juga pernah mengatakan itu padanya, Mamanya juga pernah memberi semangat seperti itu padanya. Ah, Jason tidak boleh lagi lemah. Semuanya sudah terjadi, waktu tidak bisa diputar ulang. Dia akan tetap berada di dalam realita, gelap dan menyakitkan.
Seketika, pertanyaan itu kembali muncul dibenaknya.
Kenapa keluarganya tidak bahagia? Kenapa harus hancur? Apa ini sudah takdir?
Belum sempat Jason memikirkan jawaban yang 'mungkin' bisa mendasari pertanyaannya. Sebuah teriakan melengking dari arah tangga berhasil merenggut perhatian Jason.
"MAMAA! PAPAA! LILY YANG CANTEEKK UDAH SIAP!"
Di detik itu juga, Jason berdiri dari posisi duduknya. Menatap Liliana yang memakai dress berwarna merah muda diatas lutut tanpa berkedip.
Dia terpesona,
Atau mungkin, Jason terkesima?
Ah tidak, sepertinya Jason kembali jatuh.
Jatuh pada paras Liliana yang selalu memikat matanya.
"Ih, anak Mama cantik." Viona berjalan mendekati Liliana, mengusap kedua pipi anak gadisnya. Lalu mata hazel nya beralih menatap dress yang dikenakan Liliana. "Ini baju yang Mama saranin kan?"
Liliana mengangguk penuh semangat.
"Tuh kan bener cocok!"
"Iya, Ma. Lily tau kok, Lily itu emang dasarnya udah cantik kan ya. Jadinya mau dipasangin baju apa pun tetep cantik, ehehe," cengir gadis itu.
"Anak Papa kan emang cantik, Ma!" Mario ikut menimbrung, dengan gemas mencubit kedua pipi putrinya hingga membuat pipi Liliana seketika memerah.
"Yaudah Om, Tante. Kami berangkat dulu ya? Jason pinjem Lily-nya dulu. Ntar bakal dibalikin dalam keadaan utuh kok," kekeh Jason sembari berjalan mendekati kedua orang tua Liliana. Menyalami tangan mereka, sebelum meraih tangan putrinya.
Menggandengnya sampai memasuki mobil putih milik Jason.
Saat sudah di dalam mobil, Jason menolehkan kepalanya ke kiri. Menatap Liliana dengan senyuman yanh tak bisa digambarkan dengan kalimat.
"Kamu cantik, Tuan Putri hari ini cantik banget," katanya.
Membuat senyuman lebar Liliana mengembang begitu saja.
~•~
Jujur, ini part paaliing pendek yg pernah aku ketik. Cuma 500+ kata:)
Maap ye☺
Soalnya lanjutan part yang seharusnya buat part ini, sengaja aku pindahin ke next part. Jadi, insyaallah next part gk sependek ini💙💜
Dah, DADAH!🌜
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide Feelings〔✔〕
Novela Juvenil[ belum direvisi ] "Cowok adalah salah satu makhluk Tuhan yang gak bisa jujur sama perasaannya sendiri." * * * [ warning! gaya kepenulisan masih ugal-ugalan karena waktu itu saya cuma sekedar anak pi...