Happy reading! Jangan lupa vote & comments❤
Cowok berambut pirang itu mengalihkan perhatiannya ke arah ambang pintu kamar. Dimana seorang gadis mungil telah berdiri disana dengan bibir mengerucut dan mata membulat.
Refleks, ia langsung bangkit dari posisi terbaringnya dikasur. Menatap Liliana dengan salah tingkah karena kedatangan gadis itu yang tiba-tiba datang ke rumahnya.
Datang untuk meminta makan...
"Eh," seloroh Jason, berjalan mendekati Liliana. Mempersilahkan gadis itu untuk duduk di sofa kamarnya.
"Ngapain?" Tanya Jason setelah memastikan Liliana sudah duduk dengan nyaman.
Gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada, air mukanya masam, wajahnya memerah serta pipinya menggelembung. Menandakan kalau Liliana tengah merajuk atau kesal.
"Lily laper! Mau minta makan," kata Liliana dengan ketus.
Jason hanya menanggapinya dengan senyuman lumrah, mengacak rambut gadisnya terlebih dahulu sebelum menolehkan kepalanya pada Darren.
"Ren, bawain makanan! Tuan putri laper," perintah Jason tak terbantahkan.
"Ogah! Lo kira gue pembantu!?" Darren mendengus kesal, Jason ini memang pengganggu ulung disaat waktu-waktu santai Darren.
"Cepetan, Ren! Atau gue usir lo ya dari sini!" Ancam Jason.
Darren mendengus tak punya pilihan lain untuk tidak menolak, bukan karena apa. Darren hanya malas pulang ke rumah dan karena ada beberapa masalah yang harus ia selesaikan, maka dari itu Darren menumpang sementara di kediaman Jason.
Cowok bermuka keruh itu beranjak dari kasur, berjalan dengan sengaja menghentak-hentakkan kaki menuju dapur. Mengambilkan makanan untuk si Tuan Putrinya Jason.
"Untung lo temen gue, Je! Coba kalau bukan, udah gue bakar rumah lo!" gumam Darren ditengah perjalanannya menuruni tangga ke lantai bawah.
Sementara itu, di dalam kamar Jason memperhatikan wajah Liliana lamat-lamat. Terlampau dua hari lebih ia tidak melihat wajah imut itu, pastinya membuat sebagian ruangan hati Jason dipenuhi dengan kabut kerinduan.
Cowok itu tersenyum simpul. "Tumben kesini, cuma mau minta makan doang? Gak kangen nih sama aku?" goda Jason terkekeh pelan.
Liliana mendongak. "Iya! Abisnya Lily kesel masa di rumah sakit, Tama nyebelin. Dia gak mau ngertiin Lily!"
"Aku kan ada," celetuk Jason dengan cepat.
Ekspresi Liliana yang semulanya kesal berangsur berubah, gadis itu menatap Jason lekat. Cowok itu hanya melempari dia senyum, senyum yang begitu tulus.
Apakah selama ini Liliana jahat?
Mau bagaimana pun juga, Jason adalah pacarnya. Cowok itu sangat amat menyayangi Liliana dan rela pulang ke Indonesia demi menepati janji Jason pada Liliana beberapa tahun lalu. Tapi gadis itu? Entah perasaan Liliana masih tertuju kepada Jason atau tidak. Dia bingung, Liliana sangat menyayangi Jason tapi gadis itu selalu nyaman di dekat Reitama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide Feelings〔✔〕
Ficção Adolescente[ belum direvisi ] "Cowok adalah salah satu makhluk Tuhan yang gak bisa jujur sama perasaannya sendiri." * * * [ warning! gaya kepenulisan masih ugal-ugalan karena waktu itu saya cuma sekedar anak pi...