Setelah kejadian semalam, Liliana tak berhenti menangis. Entah kenapa akhir-akhir ini ia selalu menumpahkan cairan bening itu tanpa sebab.
Tapi selalu ada orang yang bersedia menghapusnya dengan ibu jari tanpa rasa bosan sedikit pun.
Sebagian orang pasti mengira kalau Liliana dan Jason hanya memiliki hubungan layaknya Kakak yang menyayangi Adiknya, tapi kenyataanya. Jason adalah Pacar Liliana sejak dua tahun lalu.
Hubungan mereka tidak pernah merenggang sebelumnya, hingga suatu saat dimana Jason harus mengejar cita-citanya di Amerika. Cowok itu terpaksa meninggalkan Liliana yang saat itu baru memasuki bangku Sekolah Menengas Atas.
Waktu itu, Liliana ingat sekali ada ekspersi sangat bersalah di wajah Jason karena harus meninggalkan gadis yang ia cintai untuk waktu yang tidak singkat. Jason hanya takut kalau suatu saat ada cowok lain yang bisa membuat Liliana merasa nyaman melebihi saat bersamanya.
Mereka tidak putus, bahkan saat Jason akan menaiki pesawat pun tidak terlintas untuk mengakhiri hubungannya dengan Liliana. Mereka juga tidak menjalani LDR, Liliana tidak mau itu terjadi karena hanya menimbulkan rindu yang semakin menumpuk seiring berjalannya waktu.
Maka dari itu, Jason memutuskan sesuatu yang jauh lebih baik untuk keduanya. Jason memutuskan kalau dirinya dan Liliana harus break terlebih dahulu. Tidak, break bukan berarti putus. Mereka hanya hidup seperti awal dimana mereka belum bertemu, berjalan dijalannya masing-masing.
Ada sebuah perjanjian yang terikat di antara Liliana dan Jason:
'Mereka berjanji, saat waktunya telah tiba. Dimana Jason dan Lily bisa bersama lagi, mereka akan memperbaiki hubungan mereka sedekat dimana hakikatnya berada.'
Masalahnya, yang terus berputar di otak Liliana adalah Reitama sudah tau mengenai hubungannya dengan Jason. Tak ayal bila kemarin Reitama meledakkan amarahnya karena merasa tertipu, Liliana tidak bermaksud membohongi Reitama. Ia hanya tidak ingin Reitama kecewa karena selama ini Liliana yang notabene nya sudah memiliki pacar namun malah mengejar cowok lain.
"Kayaknya Lily yang salah," cicitnya teramat pelan.
~•~
Cowok dengan jaket boomber berwarna Army yang ia gunakan itu tengah mendengus sembari menendang salah satu ban motornya yang tiba-tiba bocor pagi ini.
Padahal kemarin kondisinya baik-baik saja, lalu lihatlah sekarang. Bagaimana Reitama bisa pergi ke salah satu Kafe di pusat Kota kalau kondisi motornya saja sedang begini.
Frustasi, Reitama pun mengacak rambutnya sembari memikirkan sebuah ide.
Menggunakan motor Devin? Tidak, Devin benar-benar pelit kalau menyangkut tentang barang-barang pribadinya termasuk motor. Menelpon Raihan untuk meminjamkan motor ninja hijaunya? Itu juga sangat tidak berguna, biasanya di hari minggu ini Raihan menyibukkan diri bersama para ikan cupangnya. Kalau pun tidak, pastilah Raihan tengah memperdalam ilmu berkaratenya yang sebenarnya sudah sangat bagus.
Memang sifat manusia, tidak pernah puas dengan apa yang didapat.
Keputusan Reitama kemudian terjatuh pada mobil Audi hitam miliknya, iya, itu memang milik Reitama yang jarang cowok itu gunakan.
Setelah di cek, kondisi mobilnya baik, tidak ada yang penyok dan bensinnya pun masih terisi penuh.
Reitama menghembuskan napas lega, dan saat ia berbaliklah langsung mendapati Devin yang tengah bersender di pillar rumah sembari melipat kedua tangan di dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide Feelings〔✔〕
Ficção Adolescente[ belum direvisi ] "Cowok adalah salah satu makhluk Tuhan yang gak bisa jujur sama perasaannya sendiri." * * * [ warning! gaya kepenulisan masih ugal-ugalan karena waktu itu saya cuma sekedar anak pi...