P R O L O G

11.4K 427 281
                                    

Reitama Aridandra, namanya. Cowok yang menjabat sebagai kapten basket di SMA Dharma Bangsa. Wajahnya tak pernah manis saat melihat orang yang paling ingin ia jauhi, dan kalian pasti tau siapa.

Tinggi di atas rata-rata, rahang tegas, alis yang tebal, dan hidung mancung membuat kharisma cowok itu melonjak di mata para cewek. Mereka akan berteriak histeris saat Reitama berhasil memasukkan point di pertandingan basketnya, tak ayal dari perhatian cowok itu.

Jangan bertanya apakah dia masih bersatus jomblo atau tidak karena dalam kamus kehidupan Reitama tertulis 'anti cewek-cewek club' membuat peluang para cewek sekolahnya tertutup rapat begitu saja.

Setiap harinya di lalui dengan sebatang cokelat yang berada di bawah meja atau di lokernya dari secret admirer pastinya. Namun, yang di lakukan Reitama, membuang atau memberikannya pada ketiga temannya. Sikapnya tidak terlalu dingin untuk ukuran Reitama, disiplin? Mungkin tidak karena dirinya termasuk salah satu komunitas susah bangun pagi, pintar? Jangan di tanya nilai matematika nya selalu di atas rata-rata ketika ujian, pernah berpacaran? Entahlah, yang jelas Reitama tidak ingin berurusan dengan perempuan kecuali pada buntut nya.

Dan itu sangat menyebalkan.

Suasana langit sore menemani ketiga remaja itu sekarang, awalnya Reitama menolak dengan alasan 'kurang kerjaan. Tak di pungkiri itu memang benar karena yang di lakukan ketiga temannya, Raihan, David dan Austin adalah fashion show bersama hewan peliharaan. Itu gila! Sangat gila untuk batasan cowok gentle.

Berulang kali matanya menyipit memperhatikan tingkah ketiga temannya yang sedang berdiri dengan hewan peliharaan di tangan mereka, berbeda dengan Reitama yang justru duduk manis di sofa empuk milik keluarga Raihan. Tangannya bergerak mengambil sebiji kacang goreng yang tersaji di depannya, entah untuk keberapa kalinya.

"Ayo mulai," entahlah darimana pikiran itu muncul saat Reitama memutuskan memungut ketiga orang ini, salah satu nya bisa di bilang bobrok.

"Gue dulu, Molly jalan sama Papa ya. Awas, jangan sampe keseleo tuh kaki pendeknya, nanti ilang gak bisa jalan deh kalau udah gitu terpaksa Papa daftarin kamu ke acara microfon pelunas hutang, eh udah gak ada ya?" Austin mengusap bulu lebat itu lembut, kucingnya memang yang paling manis dibanding ikan cupang milik Raihan dan ayam kate kepunyaan saudara kembarnya, David.

Austin mengambil tali berwarna hitam yang biasa di gunakan untuk hewan peliharaan, mengaitkannya pada leher kucing yang bernama Molly. Ia menarik kaitannya kuat.

"Kucing lo kecekek, bego!" desis Reitama berusaha setenang mungkin.

Austin menaikkan sebelah alisnya, "Molly aja kagak protes, napa jadi lo yang sewot?!"

Reitama menghembuskan napas berusaha sesabar mungkin, niatnya baik untuk memperingati bahwa kucing itu tercekik karena ikatannya terlalu kuat tapi malah si pemiliknya yang marah.

"Udah anjir, jadi kagak si ini fashion show, kalau kagak jadi pada pulang dah. Rumah gue sungkep di jadiin kandang hewan, apalagi ayam kate nya si David tah, bau."

David mendelik. "Enak aja lo bilang, ayam gue bersih. Sehari di mandiin lima kali,"

"Pantes ayam lo kurus Dav, mandi aja lima kali." Reitama terkekeh seraya mengambil minuman di atas meja hadapannya, meneguknya sedikit lalu kembali memperhatikan Austin yang sudah mulai berjalan dari sudut rumah.

Hide Feelings〔✔〕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang