.
.
.-------
Tok tok tok......
Rena mengetuk pintu kamar milik Saora.
"Nyonya Saora".
Panggil Rena berkali-kali.
"Iya masuk aja pintu gak kekunci kok!".
Terdengar suara Saora di dalam kamar. Rena pun langsung membuka pintu kamar
Saora dan masuk ke sana bersama Vena yang menyusul di belakang."Ada apa Rena, Vena?".
Tanya Saora pada Rena dan Vena.
"Eum bisakah kita menngombrol sebentar? Ada hal yang ingin kami bicarakan!".
Rena mengatakan dengan sedikit gugup.
"Eumm baiklah!".
Saora menjawab mengiyakan.
"Kaloe begitu kami tunggu di depan!".
Setelah mengatakan seperti itu Rena dengan cepat keluar dari sana, tidak lupa juga dengan Vena yang masih mengikuti di belakang.
Seperti yang sudah dikatakan, Rena dan Vena memutus untuk menunggu di depan.
Setelah beberapa menit Vena dan Rena menunggu, akhirnya Saora pun keluar dan menduduki sofa tepat di depan mereka berdua.
"Ada apa? Kenapa jam segini kalian belum tidur heumm?".
Memang seperti itu lagaknya, Saora sangat perhatian kepada mereka berdua. Dan disaat perhatiannya muncul dirinya seakan lupa akan kondisi di sekitarnya.
"Hmm bukankah ini masih awal? Sekarang baru pukul sembilan!".
Rena menjawab dengan perlahan.
"Ouh iyakah? Wah hhha maklumi Ibu yang sudah terbiasa begini!".
Mereka bertiga terkekeh pelan.
"Eumm nyonya sebelumnya kami berterimakasih karena sudah membantu kami sejauh ini. Aku sangat berterimakasih sekali pada nyonya ".
Ucapan Rena terhenti ketika Saora memotongnya.
"Panggil ibu bukan nyonya atau anda seperti itu!".
Rena dan Vena saling menatap ketika mendengar perkataan Saora yang agak lantang.
"Maaf i ibu, tapi ini sudah saatnya kita pulang ke Indonesia, karena Vena pun sudah sembuh dan soal uang a aku akan segera mengembalikannya".
Ucap Rena dengan terbata dan jujur Rena mengatakan semua itu dengan sangat gugup.
"Iya sama-sama. Dan kenapa cepat sekali? Kan Vena belum sembuh total sekarang!".
Sela Saora kekeh.
"Tapi aku yakin. Kaloe aku sudah sembuh, dan sekarang aku ingin pulang, karena aku tidak enak dengan i ibu yang terus menerus membantu aku dan Rena sudah sejauh ini. Aku sangat berterimakasih, tapi aku ingin pulang ke Indonesia sekarang".
Ucap Vena meyakinkan Saora.
"Tapi bukankah kaloe kamu pulang, kamu juga tidak akan pulang ke rumah? Jadi sebaiknya kamu rawat dan juga tinggal disini untuk sementara lagi!".
Jawab Saora membuat Vena terkejut.
"Apakah ibu juga tau kaloe aku itu...?".
Vena tidak meneruskan pertanyaannya.
"Iya ibu tau semuanya!".
Jawab saora yang semakin membuat Vena terkejut dan sekaligus bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Fine Spring Day🔞 END
Teen FictionOFSD is a good spring someday. Spring that will bring us happiness. But it doesn't know when it will happen. Just need one thing, never think about negative things about ourselves or others. Because the positive side benefits more. The meeting of t...