%Not sensitive

40 37 2
                                    

sorry typo 🙏..

.
.
.
.
----

Sekarang Ryeowook sedang ada di dalam kamarnya, semenjak beberapa menit yang lalu dia hanya menatap hampa buku kecil itu.

Rasanya dia sangat ingin membuka dan membaca setiap tulisan yang ada di dalam sana.
Tapi tangannya enggan bergerak untuk memegang dan membuka setiap lembaran di buku itu.

Tapi hati kecilnya berkata lain. Dia sangat memaksakan untuk segera membuka dan membaca setiap tulisan di dalam sana.

Kemudian dengan tampak ragu- ragu, Ryeowook memaksakan untuk membuka setiap lembaran itu, dan membaca satu persatu.

gua benci sama ibu gua. Gua benci dengan sikap dia yang selalu saja kekanakan. Dan apalah daya gua yang hanya bisa bersabar atas setiap cobaan yang menimpa hidup.

Kenapa semua itu harus terjadi?
Dan kenapa hal seperti itu ada di kehidupan gua?
Kenapa seolah-olah gua seperti di campakkan dan dipojokkan?.

Gua selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik. Tapi di setiap gua ingin berubah ingin menjadi yang terbaik, ujung- ujungnya akan terjadi pertengkaran yang seharusnya kecil, tapi di besar-besarkan oleh mereka.

Iya! Mereka? Termasuk ibu dan dua adik yang tidak pernah gua anggap. Tambah dengan sepupu gue, tidak! tepatnya adalah si munafik itu, yang telah mengahancurkan hubungan gua dengan kedua orang tua gua. Sekaligus hubungan gua dengan Pian sekalipun yang juga termasuk.

Si munafik itu sangat kejam, padahal gua sendiri sudah menganggap dia sebagai kakak gua sendiri.

Yang gua fikir dia akan selalu setia dengan gua seperti layaknya kakak dan adik.

Tapi semua itu di luar dugaan, ternyata dialah dalangnya selama ini. Dialah musuh dalam selimut yang selalu gua percaya.

Dan yang lebih parahnya lagi ketika ayah yang sangat gua sayang juga ikut menuduh gua ikut-ikutan dengan ibu dan kedua adik brengsek gua.

Memang kenapa mereka gua sebut brengsek?

Karena mereka selalu membuat gua sakit hati, dan semakin membuat gua selalu terpojok di rumah itu.

Ibu gua seperti tidak suka dengan gua. Sebagai contoh dia selalu bilang kaloe wajah gua jelek. Makanya wajah sama akal sama saja. sama sama, jelek, jahat.

Ibuku asal bicara! Tanpa bercermin terlebih dahulu. Dasar ibu tiri gak tau diri!

Dan mungkin gua akan membuktikannya suatu saat nanti. Bahwa ucapan yang pernah dilontarkannya itu sama sekali tidak benar.

Sungguh itu ucapan dari mulut seseorang yang tidak pernah gua harapkan.

Tapi kenapa ucapan itu keluar terdengar sangat ikhlas dari mulutnya?
Bahkan gua sama sekali tidak menduga.

Hanya gua dan Allah yang tau.
Dan gua benar-benar sangat kecewa pada mereka.
Biarlah mereka senang puas,
tapi suatu saat mereka akan sadar dan akan menyesali atas apa perbuatan mereka sendiri.

One Fine Spring Day🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang