%Break 💔

68 47 9
                                    

Beberapa langkah lagi Vena akan bertemu dengan sosok yang amat dirindukannya selama ini.

.
.
.
-------

Pian turun dari mobil yang mengantarkannya pulang ke kampung halamannya. Sudah sejak lama sekali, dan dia sangat merindukan semua itu. Sekarang dia benar benar sedang menginjak kota Bandung tempat kelahirannya.

Baru saja tadi malam pada pukul 24:00 WIB Pian memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya. Entah mengapa dia merasa bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk dirinya pulang, atau juga mungkin ada seseorang yang menyuruhnya untuk pulang.

Pian akan memberi kejutan pada kekasihnya dengan kepulangannya dengan tiba-tiba itu.

Pian tiba di kota Bandung sekitar jam 03:39 WIB, itu adalah hal yang membuat dirinya benar- benar sangat lelah. Dan setiba di rumahnya Pian langsung terbaring dan terlelap di kamar yang telah lama sekali tidak dia gunakan itu.

Rasanya pagi ini cepat sekali tiba. Setelah bangun dari tidur, Pian langsung membersihkan dirinya dan bergegas pergi ke tempat makanan yang terdekat dari rumahnya. Pian benar benar harus mengisi perutnya yang kosong sejak tadi malam.

Setelah acara makannya selesai, Pian berniat untuk menghubungi Vena sang kekasihnya.

di sisi lain,

Vena dengan semua keberaniannya berjalan menuju ke arah dimana Pian berada. Dengan di susul oleh Rena di belakangnya.

Tapi tiba-tiba Vena berhenti dari acara jalannya, di karenakan handphonenya yang berdering.

Vena melihat ke arah handphonenya dan tertera nama Pian di sana.

"Dari siapa??" Tanya Rena.

"Pian". Jawab Vena datar, lalu Vena mengangkat telpon itu.

"Pagi kesayangan".

Sapa Pian dari seberang telpon. Dan pastinya Vena bisa melihat Pian sekarang, walaupun agak sedikit kejauhan.

Vena hanya diam,, tidak menjawab sama sekali.

"Kamu tau gak kenapa aku telpon kamu sepagi ini?".

Tanya Pian dengan sedikit tertawa.

"Karna aku itu lagi kangen berat sama kamu. Kangen suara kamu, kangen ketawa kamu, kangen ngobrol sama kamu, pokoknya semua hal tentang kamu aku kangenin".

Sambung Pian dengan manjanya.

"Sayang bete ya gak jawab sama sekali, tapi tenang aja kok pas aku bilang sesuatu sekarang pasti kamu bakalan senang. Kamu tau? Aku sudah sampai di Bandung!!".

"Oh ya!! kalau kamu beneran sayang sama aku, kita ketemuan ya di kafe seperti biasanya kita datangi. Sudah lama sekalikan, sejak aku pergi,, pokoknya aku tunggu okay!".

Pian bicara tanpa di balas sama sekali oleh Vena. Sejak tadi Vena hanya diam dan hanya air mata yang mulai mengalir di pipinya.

Setelah telponan terputus Vena menghapus air matanya dengan kasar. Dan melihat Pian sudah memasuki ke dalam kafe yang tadinya dirinya dan Rena datangi.

"Pian bilang apa??".

Dengan tiba-tiba saja suara Rena mengejutkan lamunan Vena.

"Ahh loe, sejak kapan sih udah ada disitu? Mengagetkan saja!!".

Ucap Vena marah saat Rena tiba tiba memukul pundaknya dan mengagetkannya.

"Yahh sorry, lagian loe sih yang melamun dari tadi, gue aja yang di sini gak lo inget cihh!".

One Fine Spring Day🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang