%Seharusnya Tidak Terjadi

21 16 9
                                    

Sorry typo...

.
.
.
----

"Henry ya kamu boleh pakai kamar Wookie malam ini". Ucap Hyukjae ketika mereka kini ngumpul di ruang keluarga.

"Emang boleh? Kenapa kita tidak sekamar aja ageushi?". Tanya Henry kembali pada Hyukjae sambil mengelap rambutnya dengan handuk kecil. Yapp! Henry sudah mengganti pakaian barusan saja.

"Yah tidak apa-apa Henry ya, kamu pakai saja kamar Wookie malam ini. Mungkin Hyukjae belum terbiasa tidur berduaan". Timpal Saora cepat, padahal Henry bertanya pada Hyukjae sendiri. Tapi walaupun begitu Saora memang sengaja menyindir anaknya sendiri. Apalagi pas ingat Hyukjae bakal tidak lama lagi mengadakan acara pernikahan dengan calonnya.

Henry menatap ke arah Hyukjae kemudian berdehem dehem tanpa sebab.

"Hem ehemm, aduh tenggorokanku kenapa gak enak banget ya? Hemm ehemm". Parah gila Henry. Kenapa dia bisa-bisanya begitu. Hyukjae sekarang malah menatap ke arah Henry kesal. Jika bisa dia akan menglemparkan sandal yang dipakainya ke arah Henry sekarang juga.

"YAKK!! YAKK!! APA EOH APA?". Kesal Hyukjae membentak Henry. Sedangkan yang lain malah cengingiran termasuk Saora. Kecuali Donghae, dia hanya diam karena dia masih polos. TCK!

"Baiklah kalau begitu. Aku akan pakai kamar Wookie malam ini". Ujar Henry setelah  acara cengingirannya, tapi ucapannya dengan cepat ditimpal Hyukjae.

"Aniya, kamu pakai kamarku malam ini". Timpal Hyukjae dengan mantap. Dan semua pasang mata menatap ke arahnya tidak percaya. Bukankah barusan dia sendiri yang kekeh tidak mau sekamar dengan Henry? Lalu sekarang apa lagi yang dia mau?

"Maksud ageushi, aku tidur seranjang dengan ageushi?". Henry mengantusiaskan pertanyaannya dan menatap Hyukjae lekat. Sedangkan Hyukjae dia hanya mengangguk polos.

"Iya, apalagi kalau bukan begitu?". Hyukjae kembali duduk dengan nyaman di sofa tersebut sambil merebahkan punggungnya juga dengan nyaman. Heechul yang disampingnya hanya bisa mengangkat bibir atasnya heran.

"Hmm baiklah, tapi by the way tugas apa yang bakal kita kelarkan malam ini ageushi?". Tanya Henry lagi, dan sekarang dirinya duduk disamping Leeteuk yang lagi sibuk dengan handfonenya.

"Hmm pokoknya ada deh!" Henry hanya menggerucutkan bibirnya ketika mendengar jawaban dari Hyukjae seperti itu. Dan dia juga tidak sengaja melihat Leeteuk yang sedang ngestalking yeoja cantik di handfonenya.

"Cieee,, ajussi punya pacar?". Celetuk Henry membulatkan matanya ke arah Leeteuk. Leeteuk dengan cepat menutup handfonenya.

"Yakk apa yang kamu bilang? Mana mungkin?". Cerca Leeteuk tidak menerima ucapan Henry barusan.

"Hah? Hyeong punya pacar sekarang?". Antusias Heechul menatap Leeteuk lekat.

"Wahh Ajussi punya pacar". Timpal Donghae tersenyum ke arah Leeteuk.

"Kalau aku sih dukung aja, apalagi usianya sangat pantas untuk mendapatkan pacar". Sela Hyukjae sambil melahap camilannya. Leeteuk benar-benar risih sekarang. Henry itu apaan sih? Minta masalah aja itu anak.

"Apa itu benar Teuukie?". Kini Saora yang bertanya.

"Hah, aniya eonni, tuh anak cuman salah lihat saja mungkin. Aishh yak Henry, kamu itu ya kalau ngomong yang ada buktinya dong!!". Menjawab pertanyaan Saora tapi malahan melabrak Henry.

"Kenapa marah sih? Lah aku melihat yang sebenarnya kok". Sahut Henry tidak mau kalah dari si pak tua itu.

"Sudahlah ajussi, lagian kita tidak masalah kok, jadi jujur ya sama kita". Timpal Donghae yang diangguki oleh semua pasang kepala (anjir).

One Fine Spring Day🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang