%Heart

27 15 16
                                    

Sorry typo...

.
.
.
---------

Hari ini adalah hari keempat Young hee melakukan home schoolingnya. Tidak ada yang beda dari biasanya, dia bersama Joong Hoon sedang berada di ruang yang memang dikhusukan untuk proses ngajar mengajarnya.

Young hee yang sejak tadi hanya mendengar dengan malas penjelasan dari Yesung sesainimnya. Tidak beda dari biasanya, Young hee memang selalu begitu dan akan terus begitu.

Kemaren Joong Hoon meminta maaf padanya atas apa yang sudah terjadi. Dan Joong Hoon sendiri yang meminta agar Young hee dan dirinya hanya menganggap dan sebatas sesainim dan muridnya. Walau dalam beberapa hari lagi mereka berdua akan menjadi saudara ipar.

Seperti sudah dikatakan, Hyukjae dan See-kyung akan melaksanakan pernikahan mereka dalam beberapa hari ke depan. Mungkin dapat dikatakan jika bakal tidak lama lagi.

Tapi sekarang bukan itu yang perlu kita bahas. Sekarang Yesung menatap ke arah Young hee dengan lekat. Dia menghentikan acara menjelaskannya.

Young hee tentu tau kalau sesainimnya itu sedang menatap ke arahnya. Lalu dia juga membalas tatapan itu.

"Dia tampan". Young hee dengan secepat kilat menggelengkan kepalanya. Tidak lupa juga dia membulatkan matanya sambil menunduk.

"Kamu kenapa? Sakit?". Tanya Yesung pada Young hee.

"Aniya, Hee tidak sakit kok!". Jawab Young hee membiasakan dirinya seperti semula.

"Lalu?". Sambung Yesung lagi.

"Ghwancahanayo, Hee baik-baik saja, jangan khawatirkan. Ayo palli jelaskan!". Young hee sengaja mengalihkan topiknya serayaan berkata sedikit membentak lalu terdiam.

Yesung lagi-lagi tersenyum simpul. "Baiklah jika itu maumu". Lalu Yesung kembali menjelaskan apa yang memang harus diajarkannya.

"Tapi sayangnya hati gue udah nyimpan satu nama". Young hee membatin lalu terkekeh pelan dalam diam.

"Setelah ini, sesainim mau kamu menyanyikan lagu paper umbrella". Yesung dengan spontan berkata yang membuat Young hee menatapnya.

"Kenapa harus lagu itu?". Tanya Young hee kepo.

"Kenapa kamu banyak membantah akhir-akhir ini? Apa kamu mau nilaimu rendah?". Yesung menatap Young hee tajam. Sedangkan Young hee, dia malah mengumpat kesal.

"Arasseo arasseo, cih menyebalkan sekali, kan Hee cuman nanya tadi, kenapa harus  marah cobak?!!". Young hee mendumel terus dan Yesung dia hanya bisa memutarkan matanya dan membuang nafasnya juga dengan kesal.

.
.
.

Sudah dua hari sosok Ryeowook berada di Jepang. Dia mendadak harus kesana karena pada saat studytour kemaren dia tidak datang. Dan alhasil untuk kali ini dirinya harus datang. Dan itupun untuk kepentingannya juga.

Sekarang Ryeowook sedang menikmati suasana di Jepang tersebut. Dia terus melangkahkan kakinya perlahan demi perlahan dan merasakan betapa ademnya udara disana.

Ryeowook melihat pohon sakura yang berguguran. Dirinya tersenyum ketika mengingat Young hee.

"Andai saja aku dan dia ada disini saat bunga sakura bermekaran. Mengingat dia aku jadi kangen! Maafkan oppa Hee, oppa pergi tidak berpamitan padamu. Tapi tenang saja, oppa bakal tidak lama kok disini, mengingat hyeongku menikah. Tenang saja Hee, suatu saat kita bakal melihat bunga sakura bermekaran berdua".

Setelah itu Ryeowook meninggalkan tempat itu setelah beberapa detik barusan hanya bergeming tanpa bersuara.

.
.
.

One Fine Spring Day🔞 ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang